This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalize ads and to analyze traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn More

[Kisah mualaf] Kisah Pria 78 Tahun Masuk Islam

Kisah Pria 78 Tahun Masuk Islam

kaemfret.blogspot.com - Saya masuk Islam di usia senja, 78 tahun, setelah sebuah proses yg begitu sulit saya pahami, saya lalui.
Saya memiliki anak laki-laki yg telah masuk Islam sekitar enam tahun yg lalu. Setelah ia masuk Islam, hubungan saya dengannya berubah. Ia menjadi musuh saya dan ia terasingkan dari seluruh keluarga besar. Saya menikah dgn lima wanita dan dikaruniai 39 anak.
Baru-baru ni saya pergi berobat ke kota di mana tiga anak laki-laki saya bekerja di sana termasuk anak saya yg telah masuk Islam dan sayangnya saya tak memberitahukan anak laki-laki saya yg telah masuk Islam itu tentang kedatangan saya. Tapi tiba-tiba, karena berada di kota yg sama, ia datang pagi-pagi sekali untk menjenguk saya. Ia menghabiskan sebagian besar waktunya untk menemani saya dan akhirnya ia bertanya tentang kesehatan saya dan rencana apa yg telah saya persiapkan untk mencari kesembuhan. Saya katakan padanya rencana saya dan ia sangat gembira. Ia menasehati saya untk mencari pengobatan yg lebih baik karena Allah berfirman tiap penyakit pasti ada obatnya kecuali mati dan tua. Hal ni menjadi tantangan besar bagi saya jika dibandingkan dgn kepercayaan saya. Beberapa waktu berlalu, saya mencoba untk menghindar dari anak saya itu, tapi ia memiliki kebaikan hati yg luar biasa yg seolah tak pernah habis. Akhirnya ketika saya masuk rumah sakit, ia menemani saya terus-menerus. Dan bahkan ia membayar seluruh biaya rumah sakit. Tapi setelah semua yg telah ia lakukan buat saya, saya masih tak menganggapnya dan mengatakan padanya untk kembali ke rumah dan jangan memikirkan saya lagi.
Kemudian, saya sadar saya berada di rumahnya, saya terbaring di tempar tidur milik orang asing dua hari setelah saya meninggalkannya. Dalam hati saya, saya telah bersumpah untk tak akan ke rumahnya, tapi sekarang saya dirawat oleh orang asing ini. Ia merawat saya seperti seorang bayi. Hal yg terasa lucu bagi saya adlh ketika melihat ia melaksanakan shalat lima kali sehari.
Setelah melakukan penyembuhan, dotor mengatakan bahwa saya akan dpt berbicara secara normal dlm jangka waktu yg lama. Saat ini, ketika saya tuliskan tulisan ini, saya masih tak bisa berbicara, saya hanya bisa mendengar dan saya mendengar orang-orang berbohong kepada saya. Inilah hasil doa yg terus-menerus dipanjatkan oleh anak dan cucu saya: saya akhirnya mengerti bagaimana Islam yg sesungguhnya. Akhirnya di suatu Jum’at pagi, saya menuliskan kepada anak saya untk tak meninggalkan saya sendirian ketika ia hendak melaksanakan shalat. Kemudian ia bertanya apakah saya ingin masuk Islam, saya katakan ya. Kemudian, ia mengatakan pd saya untk percaya pd satu Tuhan, para malaikat, kitab-kitab yg diturunkan Tuhan, Isa adlh utusan Tuhan dan kesembuhan berasal dari Tuhan. Kemudian saya katakan, ya saya percaya. Setelah itu, ia berkata bahwa Muhammad salallahu alaihi wa sallam adlh utusan Allah dan seorang nabi. Saya katakan ya saya percaya.
Akhirnya saya masuk masjid, anak saya membawa saya dgn kursi roda. Saya begitu bahagia sekarang dan merasa terbebaskan. Saya ingin bersyukur kepada Allah dgn semua kejadian ini.

Nasehat

  • Umur tak seharusnya menghentikan langkah untk masuk Islam
  • Ada kedamaian dlm hati setelah akhirnya beriman dgn Islam
  • Fokus saya sekarang hanya pd satu Tuhan dan saya ingin generasi penerus saya masuk Islam seluruhnya
  • Saya sadari sekarang bahwa uang tak lain hanyalah pendukung hidupKisah Pria 78 Tahun Masuk Islam

Kisah Pria 78 Tahun Masuk IslamRedaksi
Semoga artikel ni bermanfaat bagi Anda. Dipersilakan membagikan artikel-artikel yg ada di blog ni tanpa perlu meminta izin kepada tim redaksi kisah muslim dunia dgn tetap mencantumkan sumber.

0 Response to "[Kisah mualaf] Kisah Pria 78 Tahun Masuk Islam"

Posting Komentar

Contact

Nama

Email *

Pesan *