This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalize ads and to analyze traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn More

Bebas Nikmati Anak Kos - Foto Bugil

Bebas Nikmati Anak Koskaemfret.blogspot.com - Lama lama chatting dgn temanku aku diberi kenalannya katanya cantik, manis, gak usah pake lama kau langsung dikirimi nama dari facebooknya namanya Vina, aku lihat di foto profil aku buka satu persatu ternyata memang cantik dan menggoda.Setelah lama kita berkenalan satu sama lain nyambung diajak cerita, aku beranikan untk minta nomer hapenya, diberinya aku kepada vina no hapenya, aku simpan dlm kontak telponku, suatu saat saat pulang kuliah aku sengaja untk sms si Vina, aku ingin ajak keluar hari ni apakah bisa , ketikan dlm smsku ke vina, tak lama beberapa menit Vina membalas SMS tersebut.Kami sepakat untk saling bertemu di sebuah kafe, daerah atas kota Bandung. Dari penampilan awalnya aku cukup tertarik, meskipun bodinya tergolong biasa-biasa saja tapi wajahnya yg sangat cute membuatku terdiam untk sesaat. Perawakan Vina kurang lebih tinggi 165 cm, 50 kg dgn kulit putih, rambut hitam lurus sebahu, sama-sama keturunan cina sepertiku jg dan berumur 20 tahun merupakan mahasiswa di sebuah universitas swasta di Bandung, ukuran payudaranya 34B dibalut dgn kaos ketat sungguh ideal.Kami pun mulai mengobrol panjang di kafe tersebut dan pendek kata kami pun mulai serius tentang hubungan kami yg mungkin lain dari biasanya, yaitu kegiatan BDSM. Kuketahui jg Vina sudah tak perawan karena pernah ML dgn cowonya yg sekarang tak tahu ada dimana. Vina terlihat sedikit nakal dan sesuai harapanku yg sedang mendalami bidang ini. Vina menganjurkan di tempat kosnya, karena katanya dlm 2-3 hari ke depan tak ada orang lain karena pd mudik liburan. Aku pun setuju dan berjanji besok aku akan langsung datang ke tempat kosnya.Hari yg telah ditentukan telah datang, aku pergi menuju 711, swalayan dekat kampusku, di sana aku membeli beberapa gulung tali pramuka, jepitan jemuran 1 pack, lilin merah besar yg biasa ada di kuil-kuil 2 buah, dan beberapa minuman. Siaplah aku menuju cafe yg telah ditentukan, aku dgn perlengkapan aku di tas sudah lengkap plus belanjaan tadi. Meluncurlah aku dgn menggunakan motor bebekku ke tempat kos Vina. Aku mulai memperlahan laju motorku dan melihat alamat yg tertera di HP-ku, setelah beberapa lama kutemukan sebuah rumah tinggal yg dijadikan tempat kos.Biasa saja, lebih bagus kos gue, pikirku.Aku langsung menelepon Vina agar keluar dari tempat kosnya.It’s show time dlm benakku.Lalu aku melihat Vina keluar dgn pakaian senam yg masih basah keringat hingga membuatnya makin aduhai.Sori gue baru beres joging nih, masuk.., masuk, kata Vina sambil membukakan gerbang.Akupun mulai masuk dan celengak-celinguk melihat kos-an yg berisi 4 kamar layaknya rumah tinggal biasa.Beneran kaga ada sapa-sapa neh?, tanyaku.Kaga ada, pembokat dah pulang dari tadi, now cuma ada lo ama gue, kapan neh mulainya?, Jawab Vina.Aku langsung mengeluarkan tasku dan Vina langsung ikut melihat barang yg kubawa.Hehe.. kok gituan aja seh, disini jg ada kaga usah repot-repot, kata Vina sambil mengeluarkan kotak di kamarnya.Pake semua yg lu mau ke gue jawabnya sambil memberikan kotak tersebut padaku.Wahh.., gila lo dpt dari mana semua alat ini?, tanyaku karena baru kali ni aku melihat alat-alat penyiksaan yg biasanya hanya aku liat di internet.Jangan rewel, cepetan donk gue dah ga sabar lu bisa apa aja, jawabnya.Tanpa menjawab karena aku masih keasyikan melihat barang-barang yg sebagian masih tak kuketahui fungsinya.OK., siplah ayo kita mulai, jawabku.Permainan dimulai, Vina hanya duduk melihatku meninjau tempat yg ingin aku gunakan.Sini lo, gue dpt tempat yg enak buat nyiksa lo, kataku sambil tersenyum melihat lapangan basket dgn 1 tiang dgn luas 4×5 meter di ruangan tertutup belakang kos.Aku mulai mengambil bambu bulat berukuran 1 1/2 meter dgn diameter 10 cm dan mengikat tangan Vina bersama bambu tersebut. Hasilnya tangan Vina terentang ke arah berlawanan seperti orang yg disalib. Belum puas dgn itu aku mengikat shibari, sehingga payudaranya tampak menonjol.Vina merasa kesakitan terlihat dari wajahnya yg mulai merah, tapi saat kutanyakan Vina menjawab Lanjutin aja gue nikmatin kok, jangan sungkan-sungkan gue kaga marah gue hepi kok sambil tersenyum.Akupun tak tanggung-tanggung lagi langsung mengambil sepatu hak tinggi merahnya sekitar 10 cm, penjepit yg telah kubeli, ball gag di kotak Vina, dan sun block untk kuoleskan pd kulit Vina karena rencanaku akan kujemur Vina di lapangan tersebut dlm waktu cukup lama, matahari masih cukup terik meskipun jam sudah menunjukan pukul 4 sore. Setelah kuoleskan pd sekujur tubuhnya, aku memasangkan ball gag ke mulutnya.Aku yakin Vina tak akan bisa bersuara lagi. Kemudian sepatu tingginya untk memberikan efek pegal dan kejang, aku mulai membuat simpul di bambu yg menempel di punggung Vina untk digantung di tiang ring. Akhirnya Vina hanya menapak pd hak sepatu yg kecil dgn badan tergantung tanpa daya. Terakhir aku memasangkan penjepit di kedua belah puting, di ketiak, di paha, di perut, di bagian kemaluannya.Erghh. Hh.. Hh.., kudengar erangan Vina tapi tak kuhiraukan.Ok gue tinggal dulu, gue laper mo makan, kataku dgn senyuman sambil memasangkan 2 jepitan tersisa di daun telinganya, langsung terlihat Vina berusaha melepasnya dgn menggeleng-gelengkan kepalanya tapi percuma karena jepitannya cukup kuat.Maka tinggalah Vina sendirian, karena aku sudah pergi untk melihat-lihat lokasi berikutnya, lalu aku benar-benar pergi membeli makan tak jauh dari situ ada tempat makan nasi campur yg sudah jadi langgananku meskipun aku tak kuliah di daerah tersebut. Tak terasa aku sudah makan dan nonton TV, serasa pemilik rumah tersebut hingga sudah 1 jam lebih aku meninggalkan Vina. Sebenarnya aku bisa saja berbuat jahat, tapi jika aku hanya ingin kesenangan materi, aku sudah berkecukupan.Kutengok Vina yg sudah bersimbah keringat semua baju senamnya sudah basah. Pertama kulepaas jepitan-jepitan yg terpasang.Aarrgg.. Hh.., desah Vina karena aliran darahnya berjalan lagi.Vina terlihat pucat, lemah sekali kehabisan tenaga karena upacara tadi. Kulepaskan jg ikatan pd bambu tapi tali shibari yg mengelilingi tubuhnya tak kulepas malah kutekukkan pergelangan tangan Vina ke bagian belakang dan kuikat, dadanya makin menonjol.Sebenarnya aku cukup prihatin karena walau tak kuikatpun Vina sudah pasrah dan tak akan kabur.Aku tanya padanya, Lo masih kuat gak?, sambil kulepas ball gag yg menyisakan garis merah di pipinya.Gak papa kok gue cuma cape aja, jawabnya sambil tersenyum kecil.Kemudian kupapah dirinya ke kamarnya lalu kusuapi makan dan minum dgn kondisi tangan masih terikat.Sudah siap untk selanjutnya?, tanyaku setelah memberinya waktu istirahat setengah jam yg Vina lewatkan untk rebahan di tempat tidurnya.Ok, jawabnya lemah.Lalu akupun mulai membuka semua ikatan yg ada di tubuh Vina. Meskipun aku sudah tak tahan ingin ML dgn Vina aku masih kasihan melihat keadannya. Akupun memandikannya sambil meraba-raba sekujur tubuhnya dan membincangkan apa yg diinginkan Vina untk permainan berikutnya.Jam telah menunjukkan pukul 7 malam saat aku mengajak Vina makan keluar, Vinapun menyetujuinya dan Vina tak kuperbolehkan memakai pakaian dlm baik bra ataupun CD, sebelum Vina menjawab, aku sudah memainkan lidahku di puting susunya yg mulai menegak dan terdengar desahan Vina.Lo boleh ikut tapi kukenakan ni ya, kataku sambil mengambil rantai kecil dgn jepitan berskrup di kotak peralatan BDSM Vina.Kukenakan di sebelah putingnya yg telah menonjol lama, lalu kukencangkan skrupnya sehingga aku yakin tak akan lepas, tak hanya itu, aku jg mulai foreplay di selangkangan Vina dgn lidah hingga cukup membuat Vina terangsang dan hampir orgasme karena kumainkan jemariku jg di kemaluannya. Aku berhenti tapi Vina merengek dan kukatakan agar bersabar, sambil tersenyum dan mengambil dildo berbentuk kapsul yg biasa ada di film jepang dgn kekuatan 2 batere kecil.Gue pakein ni jg OK, ujarku sambil memasukkan dildo itu dlm vaginanya yg sudah basah sehingga mudah dimasuki.Terakhir kuambil tali dan merapatkan Vina dan mengikat paha atasnya sehingga mainanku akan tetap berada di dlm kemaluan Vina. Aku lalu mengambil rok hitam ketat sebatas lutut untk menutupi badan bawah Vina, aku tertawa kecil ketika aku menyuruh Vina berjalan bak artis melenggok di cat walk, karena Vina harus menyilangkan kakinya akibat ikatan tadi.Sip.. Deh OK kita pergi, ajakku sambil kukenakan jaket bulu untk menutupi badan Vina yg hanya dihiasi rantai.Kami keluar dgn motorku. Sebelum berjalan, aku menyalakan switch on pd mainan yg tertanam tadi sehingga bergetar dan membuat Vina kehilangan tenaga. Di sepanjang jalan Vina memelukku dgn tangan yg tak berhenti meremas-remas jaket aku.Dah mulai basah ya? Ga tahan ya?, godaku. Vina tak menjawab.Tak lama kemudian kami berhenti di tukang jagung bakar di daerah Dago dan memesan makanan dan minuman. Kulihat Vina agak salah tingkah dan seperti maling takut ketahuan polisi, banyak gerakannya yg tak lazim dan aku mengingatkannya sambil memeluknya.Anter gue beli pulsa ya di BEC, suatu tempat elektronik di Bandung, pintaku.Vina hanya mengiyakan dan aku sengaja membawa jalan-jalan karena aku tahu bahwa semakin banyak gerakan maka Vina makin terangsang jadinya. Vina berusaha bertindak sebiasa mungkin. Perlu diketahui pacarku masih pulang kampung dan aku sudah biasa jalan dgn cewe-cewe sehingga tak takut kalau kepergok teman. Vinapun karena baru masuk kuliah dia belum punya banyak teman dan dia bukan asli orang Bandung.Pendek cerita kami berdua sudah sampai di tempat kos Vina lagi dan aku segera membuka jepitan di putingnya dan mengeluarkan dildo yg sudah basah. Kami berdua tak tahan lagi hingga langsung saja kami melakukan ML dan setelah setengah jam aku mengeluarkan sperma di kondom, Kemudian dilepasnya kondom tersebut dan kusuruh Vina yg sudah terkulai lemas mengisap-isap kemaluanku.Aarrgg.. ngghh, erangku keenakan karena baru pertama kali mengalaminya, biasanya hanya ngocok di kamar .Aku menggapai tasku dan kuambil lilin yg tadi kubeli, dan menanyakan..Pake ni kuat gak?Boleh dicoba tuch, jawabnya dgn nada menantang hingga cukup membuatku bersemangat kembali.Tanpa ragu aku kembali dgn membawa tambang berwarna merah, dan mulai dgn mengikat kedua tangan Vina di belakang punggungnya hingga ke siku, terus ke depan tubuh hingga membentuk breast-bondage yg ketat. Lalu kurebahkan Vina menungging di lantai, dan siksaan dimulai dgn mencambuki Vina dgn cambuk kulit, tapi tak terlalu keras dan hanya bertujuan merangsangnya. Kemudian tubuhnya kubalik telentang. Pergelangan kaki kirinya diikat menyatu dgn pangkal paha, yg kemudian ditambatkan ke pinggir ruangan, sedangkan ikatan pd pergelangan kaki kanan ditambatkan ke atas, sehingga bagai sedang memamerkan vaginanya.Kembali kucambuki tubuhnya dlm posisi begini. Vina mengerang keras dan meronta-ronta tapi ikatanku cukup kuat untk dilawan seorang cewe hingga akhirnya Vina hanya bisa pasrah. Selanjutnya tubuh Vina kuikat dgn model shibari, di atas bondage-bra, sehingga payudaranya tampak menonjol. Dengan kedua tangannya yg terikat ke belakang, dia hanya bisa pasrah menerima cambukan bertubi-tubi pd kedua payudaranya. Begitu jg ketika kedua tonjolan itu masing-masing kujepit dgn penjepit jemuran berukuran besar. Kembali ujung-ujung cambuk mendarat ke arah perut dan payudaranya. Vina menjerit-jerit kesakitan, tapi aku tetap tak peduli dan terus mengayunkan cambuk, karena aku yakin dia jg menikmatinya walau sulit dijelaskan dari wajahnya di balik rasa sakitnya.Kini pd ronde berikutnya aku membaringkan Vina di tengah ruangan, lalu aku berjalan mengitarinya dan mengambil semacam minyak untk dioleskan ke sepasang payudaranya. Kemudian tetesan-tetesan lilin panas jatuh menimpa puting dan seluruh daerah payudaranya. Tubuhnya meronta-ronta berkelojotan menahan panas dan rasa nyeri. Setelah itu lapisan lilin itu kukelupas sehingga menghasilkan bentuk gundukan menyerupai payudaranya.Tak tahan mendengar rintihan dan erangan Vina ditambah melihat gerakan Vina, adik-ku bangkit kembali dan kulepaskan ikatan tangan dan kaki Vina lalu kuambil dildo berbentuk kemaluan pria berukuran sedang dan kembali kusuruh Vina untk menghisap penis (blow-job) aku. Sebelumnya aku sudah memasangkan dildo ke anusnya dan kemudian meneteskan lilin panas ke pinggulnya. Rangsangan dildo dan panasnya lilin membuat Vina kian agresif melakukan blow-job nya. Akhirnya aku mengeluarkan lahar panas-ku untk kedua kalinya. Aku merebahkan Vina di ranjangnya dan tak terasa kami tertidur pulas karena kecapean, untung saja pd saat pulang dari BEC tadi kami sudah mengunci rapat semua pintu dan jendela.Jam telah menunjukan pukul 5 dini hari. Vina masih tertidur pulas. Aku mengingat kejadian semalam sambil menyiapkan mie instant untk sarapan pagi lalu setelah siap kubangunkan Vina, lalu kami makan sambil mengobrol di ruang makan.Gimana semalem?, tanyaku.Gila lo puting gue masih sakit gara-gara lilin, tanggung jawab lo, jawabnya sambil tersenyum.Dari air mukanya aku tahu bahwa Vina menikmatinya. Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi, lalu aku mengajak Vina mandi bersama tapi tentu saja tak lepas dari aktifitas BDSM kesukaan kami berdua.Vina mulai kuikat bersujud di kamar mandi dan lalu kusuntikkan cairan ke dlm anusnya dgn menggunakan suntikan besar. Tidak puas dgn suntikan, aku memasukkannya dgn menggunakan selang infus. Setelah 1 liter air di tabung habis, tabung kembali kuisi penuh dan terus dialirkan memasuki anusnya. Vina menggeliat tanpa daya menahan rasa mual akibat air yg menyesakkan tersebut.Setelah berliter-liter air memasuki tubuhnya, selang kulepas. Karena sudah penuh, maka air itu memancur kembali keluar dari anusnya. Demikian kulakukan terus berulang-ulang, hingga akhirnya yg keluar bukan lagi hanya air bening, tapi sudah bercampur dgn kotorannya. Aku sedikit merasa jijik tapi segera kubersihkan dan kutaruh badan Vina yg masih terikat di dlm bath-tub dan mulai merendamnya. Selama itu aku mandi dan menyiapkan diriku sendiri untk acara selanjutnya. Setelah selesai, Vina kulepaskan ikatannya dan kusuruh untk bersiap-siap juga.Vina keluar dari kamar mandi dgn handuknya dan akan menuju kamarnya untk berpakaian, tapi aku melarangnya dan langsung berkata bahwa aku akan pergi dan aku ingin memajang dirinya dlm posisi bondage yg lain. Vina bertanya aku akan pergi kemana, karena dia takut kalau aku kabur, tapi aku memberi jaminan dan janji bahwa aku akan balik lagi, maka Vina pun pasrah mau menerima siksaan berikutnya.Kini Vina terbaring di lantai. Kedua tangannya kuikat terpisah masing-masing ke arah bawah, sedangkan kedua kakinya jg kuikat terpisah, tapi masing-masing ke atas kepala, sehingga tubuhnya tertekuk sedemikian rupa dgn pinggul di udara, dan kedua lutut mengapit kepalanya. Dalam posisi seperti ini, dia bagaikan sedang memamerkan lubang duburnya yg menengadah ke udara. Tentu saja kondisi ni menimbulkan rasa pegal yg luar biasa.Tak lupa aku memasangkan ball gag di mulutnya dan kutaruh mangkuk untk menampung air liur yg keluar dari mulutnya. Pergilah aku dan kukunci pintu kamarnya dan rumah kos itu untk beberapa saat. Aku cukup khawatir meninggalkan Vina sendirian dgn posisi tersebut, untung saja teman yg berjanji akan menemuiku membatalkan dan aku langsung meluncur ke tempat kos Vina kembali dan itu jg sudah hampir 1 jam sejak kutinggalkan Vina.Aku langsung membuka ikatan yg menyebabkan tubuhnya sudah mulai membiru dan air liurnya sudah sebanyak setengah mangkuk lebih. Vina menangis dan tak mau ditinggal olehku lagi. Aku tak bisa berbicara lagi selain memeluknya. Kami mengamati garis-garis yg tampak jelas di badan Vina dan kami pun terbaring di ranjang kos sambil berbincang-bincang seputar BDSM yg telah dan akan kami lakukan.

0 Response to "Bebas Nikmati Anak Kos - Foto Bugil"

Posting Komentar

Contact

Nama

Email *

Pesan *