This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalize ads and to analyze traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn More

Kewajiban Suami Mendidik Istri (Qurratul uyun)

kaemfret.blogspot.com - Kewajiban Suami atas Pendidikan Istri Syekh penazham menerangkan dlm nazham nya:
ولْتَأمُرَ صَاح بالصّلاةِ # عِÙ„ْÙ…ِ الدِّينِ وغُسْÙ„ِ الذّاتِ "Perintahkanlah istrimu menjalankan shalat, wahai kawan, serta belajar ilmu agama dan mandi yg diwajibkan."


Kewajiban Suami Mendidik Istri (Qurratul uyun)
Didalam kitab Madkhal dijelaskan, bahwa seseorang wajib mengajari budak-budaknya tentang shalat, membaca Al-Quran dan hal-hal yg dibutuhkan oleh mereka dlm masalah-masalah agama. Kewajiban tersebut jg harus dijalankan terhadap anak dan istrinya, karena diantara mereka tak ada perbedaan, dimana mereka sama-sama berada dlm kekuasaan dan tanggung jawabnya. Dalam kitab An-Nashihah jg disebutkan, bahwa suami wajib memerintahkan istrinya untk mengerjakan shalat. Disamping itu suami jg wajib mengajarkan kewajiban-kewajiban agama yg lainnya, seperti hukum-hukum yg berkaitan dgn masalah haid dan mandi. Sebab Allah Swt. memerintahkan seseorang agar dpt menjaga istrinya dari panasnya api neraka melalui firman-Nya, yg artinya:
يا أيَّهاالذِّين Ø£ٰمنَوا Ù‚ُوا أنْفَسَكم ناراً
"Hai orang-orang yg beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka." (Qs. At-Tahrim: 6)

Didalam kitab Al-Waghlisiyyah Syekh Ibnu Arabi mengatakan, bahwa ruang wajib mengajari dan memperbolehkan istrinya mempelajari ilmu-ilmu agama, bahkan harus mendorong dan memerintahkannya. Kalau tidak, dan istrinya tak mau belajar, maka keduanya berdosa. Jika istri mau mencari ilmu akan tetapi suaminya melarangnya, maka suaminya berdosa. Sungguh sangat mengherankan jika ada seorang suami marah-marah kepada istrinya karena sang istri menghilangkan uang serupiah, akan tetapi dia tak marah jika istrinya menyia-nyiakan agama.
Dengan kata lain, istri dibiarkan bodoh tentang masalah-masalah agama yg berkaitan dgn dirinya sendiri. Didalam kitab Ihya' pd bab Nikah, Al-Imam Al-Ghazali mengatakan, bahwa seseorang yg pertama kali menggantungkan diri kepada suami ialah istri dan anak-anaknya. Mereka menghadap ke haribaan Allah Swt. seraya berkata, "Ya Tuhan kami, kami mohon sudilah Engkau mengambil hak kami dan laki-laki ni (suami / ayah), karena orang ni tak memberi pelajaran kepada kami tentang hal-hal yg tak kami ketahui, dan makanan yg diberikan kepada kami adlh makanan haram (riba), sementara kami tak tau." Maka Allah Swt. menghukum laki-laki tersebut berdasarkan pengaduan itu.

Nabi Saw. bersabda:
لا ÙŠَÙ„ْÙ‚َÙŠ اللهَ أحدٌ بذنبٍ أعظمُ Ù…ِÙ† جهالةٍ أهلِÙ‡ِ

"Tiada seorangpun dihadapan Allah Swt. yg membawa dosa lebih besar dari pd kebodohan tentang keadaan keluarganya."
Syeh Abu Ali bin Hajwah, mengatakan dlm Syarah Nazham yg ber bahar Rajaz, karangan Syekh Imam Mubthi yg artinya, "Kewajiban yg diperintahkan Allah Swt. bagi tiap orang untk mendidik, membina, dan membimbing orang lain ialah memerintahkan mengerjakan kebaikan dan melarang kemungkaran kepada istri, anak, dan masyarakat secara umum. Barang siapa yg istri dan hamba sahaya serta anak- anaknya tak mengerjakan shalat, lalu ia biarkan, maka pd hari kiamat dia akan digiring bersama orang-orang yg meninggalkan shalat, walaupun dia termasuk ahli shalat."
Banyak orang yg memukul istri, hamba-hamba, dan anak-anaknya karena mereka teledor dlm urusan dunia. Tetapi dia tak memukul mereka jika mereka teledor dlm urusan agama mereka. Dihadapan Allah Swt. orang tersebut sama sekali tak mempunyai alasan (ketika Allah menanyakan tentang keluarganya), kecuali dia akan berkata, "Mereka sudah aku perintah, tapi mereka tak mau mendengarkan (tidak mau taat)." Diriwatkan dari Nabi Saw. beliau bersabda:
"Barang siapa yg diserahi Allah Swt. untk memelihara suatu urusan bagi rakyat, kemudian dia tak memberi kemurahan kepada mereka dgn jalan memberi nasihat, maka dia tak akan mencium (harumnya) bau surga."

source : http://youtube.com, http://log.viva.co.id

0 Response to "Kewajiban Suami Mendidik Istri (Qurratul uyun)"

Posting Komentar

Contact

Nama

Email *

Pesan *