This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalize ads and to analyze traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn More

Sejarah & Perkembangan Teori Tes Bakat Menurut Para Ahli

kaemfret.blogspot.com - Sejarah dan Perkembangan Teori Tes Bakat Menurut Para Ahli - Pengertian sejarah dan perkembangan teori tes bakat perlu dipahami sehingga nature tes dpt dimengerti dan penggunaannya tak keliru. Melalui artikel ni diharapkan mampu memahami sejarah dan perkembangan teori yg mendasari tes bakat.

Sejarah Perkembangan Tes Bakat

Pengukuran tes Bakat berkembang karena:
  • Berkembangnya pemahaman bahwa ternyata terdapat variasi intraindividual yg dpt dilihat pd subtes tes inteligensi tradisional.
    Akan tetapi tes inteligensi tradisional tak dirancang utk hal ini. Bila ni akan dilakukan maka tes nya harus didisain khusus sehingga reliabilitasnya tes maupun subtesnya tinggi. Sementara pd tes Intelegensi tradisional, item yg memiliki korelasi kecil dgn item yg lain dihilangkan, padahal untk melihat variasi intraindividual bisa jadi item tersebut seharusnya dipertahankan.
  • Tes inteligensi tradisional tak seumum yg diperkirakan sebelumnya.
    Rata-rata tes inteligensi tradisional setelah ditelaah ternyata lebih banyak mengukur kemampuan verbal.
  • Makin berkembangnya konseling karir sehingga diperlukan tes bakat spesifik.
    Dalam hal ni berkembang tes bakat yg tertentu yg menjadi suplemen dari tes inteligensi, cth : tes utk pilot, tes mechanical utk engineer.
  • Penerapan teknik analisis faktor dlm pengembangan batere tes.
    Dengan analisis faktor, berbagai kemampuan yg berbeda dpt dikelompokkan sehingga dpt lebih sistematis diidentifikasi, dipilah, dan didefinisikan.

Sejarah & Perkembangan Teori Tes Bakat Menurut Para Ahli
image source: pinterest.com
baca juga: Pengertian Tes Minat, Tes Bakat, Prestasi dan Intelegensi

Faktor Analisis (Factor Analysis)

Merupakan teknik statistik yg digunakan untk menyederhanakan / meringkas deskripsi data dgn mengurangi banyaknya variabel / dimensi yg diperlukan. Teknik ni kemudian dipergunakan untk mengidentifikasi kelompok-kelompok kemampuan / perilaku / traits yg berhubungan satu sama lain.

Contoh:
  • 5 faktor / skor dpt mewakili 20 skor asli dari satu betere yg terdiri dari 20 tes. 5 skor tersebut dpt dipakai tanpa mengorbankan informasi penting apapun (diambil tes yg paling baik faktornya) Caranya dgn mempertahankan tes-tes yg mewakili pengukur terbaik melalui analisis faktor.
  • Satu faktor ditemukan pd subtest berikut: mengingat sejumlah angka, menceritakan kembali sebuah cerita, merekonstruksi bentuk ingatan à setelah ditelaah, subtest tersebut merupakan faktor ingatan.

Proses Interpretasi faktor:
  • Faktor-faktor yg ditemukan diberi nama menggunakan insight psikologis (psychological insights), tak lagi interpretasi statistik.
  • Memahami perwujudan faktor tertentu dgn memeriksa tes yg memiliki muatan tinggi dan proses psikologis yg sama-sama dimiliki à makin banyak tes yg memiliki muatan tinggi pd faktor tertentu, maka makin mudah mendefinisikan perwujudan faktor.

TestFactor 1Factor 2
1. Vocabulary.91-.06
2. Analogies.75.02
3. Sentence Completion.80.00
4. Disarranged Sentences.39-.02
5. Reading Comprehension.86-.04
6. Addition-.09.55
7. Multiplication.07.64
8. Arithmetic Problems.18.68
9. Equation Relations.16.54
10. Number Series Completion.13.38

Berdasarkan data di atas, setelah dianalisis menggunakan analisis faktor, maka terlihat bahwa:

  • Faktor 1 = Verbal (Vocabulary, analogies, sentence completion, disarranged sentences, reading comprehension) à perhatikan bahwa korelasinya cukup tinggi untk faktor 1.
  • Faktor 2 = Numerical (Addition, multiplication, arithmetic, equation, number series completion) à perhatikan bahwa korelasinya cukup tinggi untk faktor 2.


Macam Faktor dan Perkembangan Faktor

  • Unsur perilaku yg terorganisir dlm kelompok tertentu banyak dipengaruhi oleh faktor herediter dan pengalaman. Contoh: sekolah banyak mengembangkan faktor verbal.
  • Perbedaan pola faktor berasosiasi dgn perbedaan budaya, sosial ekonomi, kurikulum sekolah, dan learning set serta transfer of training (tampak dari penyelesaian seseorang terhdapa suatu tugas) penelitian dari French and Frederiksen.


Teori Organisasi Perangai (Trait)

Penyusunan Tes Bakat jg berkembang dgn adanya Teori Organisasi Perangai, sebagai berikut:

  1. Teori Dua Faktor / Two Factor Theory (Charles Spearman, 1904)
  2. Teori Faktor Majemuk / Multiple Factor Theory (Kelley and Thurstone)
  3. Teori Struktur Intelek / Structure of Intellect Model (Guilford)
  4. Teori Hirarki / Hierarchical Theories (Humphrey & Vernon)


Teori Dua Faktor / Two Factor Theory (Charles Spearman, 1904)

Teori ni dikembangkan oleh Charles Spearman. Berdasarkan teori ini, maka inteligensi terdiri dari 2 faktor, yaitu:

1. Faktor g :

  • Merupakan faktor General (umum)
  • Faktor bersama tunggal yg dimiliki bersama
  • Menggambarkan kemampuan umum seseorang
  • Cth: faktor utama yg menentukan seseorang itu pandai / bodoh


2. Faktor s:

  • Faktor spesifik / khusus
  • Menentukan kepandaian seseorang pd bidang tertentu
  • Unik pd diri seseorang


Pada perkembangan selanjutnya banyak ahli yg merasa teori ni lebih cocok disebut sebagai teori faktor tunggal, sebab:

  • Hanya faktor g yg mendukung korelasi
  • Korelasi positif antar dua fungsi disebabkan oleh faktor g
  • Makin rendah korelasi antara 2 fungsi disebabkan faktor s
  • Makin tinggi kedua fungsi mengandung faktor g, maka korelasinya makin tinggi
  • Tes psikologi sebaiknya hanya mengukur faktor g à hubungan abstrak (PM, CFIT)


Penggambaran hubungan dlm teori dua faktor adlh sebagai berikut:

Sejarah & Perkembangan Teori Tes Bakat Menurut Para Ahli
Keterangan gambar:

  1. Tes 1 dan 2 berkorelasi tinggi satu dgn lain karena mengandung banyak g
  2. Area yg tak bertumpuk (tidak beririsan) pd tiap tes menggambarkan varians spesifik dan varians eror
  3. Tes 3 memiliki korelasi rendah dgn tidap tes lain karena berisi sangat sedikit g


Teori Faktor Majemuk / Multiple Factor Theory

Tokoh: Kelley dan Thurstone

- Kelley (1928) menekankan beberapa faktor yg berpengaruh dlm kecerdasan, yaitu:

  • Manipulasi hubungan spasial
  • Kemudahan dgn angka
  • Kemudahan materi verbal
  • Ingatan
  • Kecepatan


Cth: Tes Kemampuan Diferential (TKD)

- Thurstone (1938)
Menurut Thurstone faktor umum itu tak ada, yg ada hanya sekelompok faktor / Primary Mental Abilities yg terdiri dari 7 faktor, yaitu:

1. V: Verbal Comprehension
Merupakan Faktor Primer dlm tes seperti pemahaman bacaan, analogi verbal, kalimat acak, penalaran verbal.
Paling baik diukur dgn tes kosakata

Cth:

  • Testee diharapkan menjawab beberapa pertanaan setelah membaca cerita Beauty and the Beast à mengapa Beast mendapat kutukan? Dimana kerajaan Beast ?
  • Kakek - nenek = paman - bibi


2. W: Word Fluency
Ditemukan dlm tes seperti anagram, membuat kata bersajak, menamai kata -kata dlm kategori yg ditentukan.

Cth:

  • Buatlah kata dari huruf KAUVDISN
  • Sebutkan pekerjaan yg memakai seragam


3. N: Number
Paling dekat diidentifikasikan dgn kecepatan dan ketelitian dlm komputasi hitungan sederhana.

Cth:

  • 2 4 6 8 ......
  • 5 = 25, 8 =64, 10 = ?


4. S : Space
Faktor ni dpt merupakan dua faktor terpisah, satu mencakup persepsi spasia geometrik yg tetap, dan yg lain visualisasi yg telah dimanipulasi, yaitu memvisualisasi posisi yg telah diubah / ditransformasikan.

Cth:

  • Gambarkan perjalanan dari ruang kelas ke kantin
  • Seseorang berada di ruangan yg memiliki 4 sudut yg sama, apakah ruangan itu? Jawab: kubus


5. M : Associative Memory
Ditemukan terutama dlm tes yg menuntut hafalan asosiasi berpasangan
Menurut penelitian, faktor ni mencerminkan sejauh mana penopang ingatan dimanfaatkan.

Cth: kata ‘biru’ : diasosiasikan dgn langit, laut

6. P : Perceptual Speed
Pemahaman yg cepat dan cermat terhadap rincian, persamaan, dan perbedaan visual.

Cth:

  • Di piano : mana yg lebih tinggi, nada A / B
  • Apa perbedaan antara gambar A dan B


7. I : Induction / General Reasoning

  • Identifikasi dari faktor ni kurang jelas
  • Thurstone: Faktor induktif dan deduktif
  • Induktif: diukur dgn tes yg menuntut responden menemukan aturan.


Cth: deret angka

  • Deduktif : diukur dgn penalaran silogistik.
  • Cth: gambar diputar


Teori ni berpendapat bahwa:

  • Bila jumlah variasi tes dlm betere sedikit, single general factor (faktor g) bisa bertanggung jawab atas korelasi diantara batere tersebut.
  • Bila tes yg sama diletakkan dlm batere tes yg lebih besar dan bervariasi, g faktor hanya akan muncul sebagai faktor kelompok pd beberapa tes
  • Psikolog dpt memilih faktor yg tepat, sesuai tujuannya, tak perlu semua subtes diberikan. Cth: apa yg dikur dari sekretaris? Jwb : ketelitian, kecepatan, kemampuan verbal, kemampuan clerical


Penggambaran hubungan dlm Teori Faktor Majemuk

Sejarah & Perkembangan Teori Tes Bakat Menurut Para Ahli
Keterangan gambar:

  • Korelasi tes 1, 2, 3 adlh hasil muatan bersama mereka pd faktor verbal (V)
  • Korelasi antara tes 3 dan 5 merupakan hasil dari faktor spasial (S)
  • Korelasi faktor 4 dan 5 dari faktor Numerik
  • Tes 3 dan 5 merupakan tes yg sifatnya kompleks, karena masing-masing memiliki muatan yg cukup besar pd lebih dari satu faktor : V dan S pd tes 3, N dan S pd tes 5
  • Tes 3 berkorelasi lebih tinggi dgn tes 5 daripada dgn tes 2 karena bobot faktor S dlm tes 3 dan 5 (daerah yg beririsan) lebih besar daripada bobot di faktor V


Teori Struktur Intelek / Structure Of Intellect Model

  • Tokoh: Guilford
  • Teori ni mengorganisasikan sejumlah perangai dlm skema sistematik
  • Merupakan upaya untk menyederhanakan gambaran trait (perangai) dgn cara mengorganisasikan ke dlm suatu skema yg sistematik


Ada 3 dimensi dlm model ini:

1. Operation : Proses apa yg dilakukan responden

  • Kognisi
  • Perekaman Ingatan
  • Penahanan ingatan (retention)
  • Produksi divergen (menonjol dlm kegiatan kreatif)
  • Produksi konvergen (penyimpulan)
  • Evaluasi


2. Content (Isi) : Hakikat materi / informasi dimana operation dijalankan

  • Segi visual
  • Pendengaran
  • Simbolis (huruf, angka)
  • Semantik (kata-kata, arti verbal)
  • Perilaku (informasi tentang perilaku, sikap, kebutuhan orang lain, dsb)


3. Produk : Bentuk / hasil informasi diproses responden

  • Unit: pengetahuan tunggal (single item)
  • Kelas : set unit yg memiliki atribut yg serupa
  • Relasi : unit yg saling terkait à analogi, asosiasi, urutan
  • Sistem : beberapa relasi yg membentuk struktur tertentu
  • Transformasi: perubahan, perspektif, konversi
  • Implikasi : prediksi, inferensi, antisipasi, konsekuensi


Model Struktur Intelek ni memberikan skema untk menggambarkan korelasi antar variabel yg diperoleh.

Teori Hirarki

  • Tokoh: Humphrey (US), Vernon (UK)
  • Teori ni mengasumsikan bahwa bakat merupakan suatu hirarki dimana faktor g berada pd puncak hirarki dan pd tingkat berikutnya terdapat faktor kelompok dan pd tingkat terbawah terdapat faktor s
  • Humphrey: penyusun tes dpt memilih tingkat hirarki yg palling cocok dgn tujuan (untuk menyederhanakan faktor)
  • Vernon:
    - Faktor g merupakan 40% varians kemampuan manusia
    - Mayor dan minor masing-masing 10 %
    - Faktor spesifik 40%


Daftar Pustaka

  1. Anastasi, Anne & Susana Urbina. (2001). Psychological Testing (7th ed.). New Jersey: Prentice Hall International.
  2. Marnat, Gary Groth. (1984). Handbook of Psychological Assessment. New York: Van Nostrand Reinhold Company, Inc.
  3. Marnat, Gary Groth & Aiken, Lewis R. (2006). Pengetesan dan Pemeriksaan Psikologi (Edisi Terjemahan, Jilid 1&2). Jakarta : Indeks.
  4. Munandar, Utami. (2002). Kreativitas dan Keberbakatan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.


Sekian artikel tentang Sejarah dan Perkembangan Teori Tes Bakat Menurut Para Ahli.

other source : http://ilmupsikologi.com, http://dailymotion.com, http://solopos.com

0 Response to "Sejarah & Perkembangan Teori Tes Bakat Menurut Para Ahli"

Posting Komentar

Contact

Nama

Email *

Pesan *