kaemfret.blogspot.com - Cuci tangan setelah beristinja’, itu biasa. Cuci tangan setelah berjabat tangan dgn Ahlus-Sunnah, itu baru luar biasa. Dimanakah itu?. Akan coba saya bantu Pembaca sekalian untk mengetahuinya dari tulisan ringkas berikut:
[1] Ini sekedar trik-trik politik orang-orang Syi’ah Raafidlah, karena berdasarkan riwayat dan fakta, Ahlus-Sunnah tak pernah memusuhi Ahlul-Bait. Bahkan Ahlus-Sunnah mencintai dan menghormati Ahlul-Bait. Hanya saja Ahlus-Sunnah tak mengkultuskan mereka sebagaimana orang-orang Syi’ah mengkultuskan mereka. Ahlus-Sunnah jg sangat anti terhadap ajaran-ajaran palsu Syi’ah yg mengusung slogan cinta Ahlul-Bait, padahal sebenarnya Ahlul-Bait berlepas diri dari mereka.
حُمَيْدُ بْنُ زِيَادٍ عَنِ الْحَسَنِ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنْ وُهَيْبِ بْنِ حَفْصٍ عَنْ أَبِي بَصِيرٍ عَنْ أَحَدِهِمَا ( عليهما السلام ) فِي مُصَافَحَةِ الْمُسْلِمِ الْيَهُودِيَّ وَ النَّصْرَانِيَّ قَالَ مِنْ وَرَاءِ الثَّوْبِ فَإِنْ صَافَحَكَ بِيَدِهِ فَاغْسِلْ يَدَكَ
Humaid bin Ziyaad, dari Al-Hasan bin Muhammad, dari Wuhaib bin Hafsh, dari Abu Bashiir, dari salah seorang diantara dua imam (‘alaihimas-salaam) tentang permasalahan seorang muslim yg berjabat tangan dgn orang Yahudi dan Nashrani. Ia (imam) berkata : Lakukan dari balik baju. Tapi apabila ia menjabat tanganmu dgn tangannya, maka cucilah tanganmu (setelah itu) [Al-Kaafiy oleh Al-Kulainiy, 2/650 no. 10]. Al-Majlisiy dlm Mir’atul-‘Uquul (12/548) berkata : Muwatstsaq. Bahbuudiy dlm Shahiih Al-Kaafiy (1/165) berkata : Shahih. أَبُو عَلِيٍّ الْأَشْعَرِيُّ عَنِ الْحَسَنِ بْنِ عَلِيٍّ الْكُوفِيِّ عَنْ عَبَّاسِ بْنِ عَامِرٍ عَنْ عَلِيِّ بْنِ مَعْمَرٍ عَنْ خَالِدٍ الْقَلَانِسِيِّ قَالَ قُلْتُ لِأَبِي عَبْدِ اللَّهِ ( عليه السلام ) أَلْقَى الذِّمِّيَّ فَيُصَافِحُنِي قَالَ امْسَحْهَا بِالتُّرَابِ وَ بِالْحَائِطِ قُلْتُ فَالنَّاصِبَ قَالَ اغْسِلْهَا
Abu ‘Aliy Al-Asy’ariy, dari Al-Hasan bin ‘Aliy Al-Kuufiy, dari ‘Abbaas bin ‘Aamir, dari ‘Aliy bin Ma’mar, dari KHaalid Al-Qalaanisiy, ia berkata : Aku pernah berkata kepada Abu ‘Abdillah (‘alaihis-salaam) : Aku berjumpa dgn seorang dzimmiy, lalu ia menjabat tanganku. Ia (Abu ‘Abdillah) berkata : Usapkanlah/gosoklah tanganmu dgn tanah dan dinding. Aku berkata : Jika orang itu adlh Nashibiy ?. Ia berkata : Cucilah tanganmu [Al-Kaafiy oleh Al-Kulainiy, 2/650 no. 11]. Bahbuudiy dlm Shahiih Al-Kaafiy (1/165) berkata : Shahih. Naashib/Naashibiy yg dimaksudkan dlm riwayat di atas adlh Ahlus-Sunnah, karena orang Raafidlah dari dulu hingga sekarang menganggap Ahlus-Sunnah memusuhi dan dianggap sebagai musuh Ahlul-Bait[1]. أَبُو عَلِيٍّ الْأَشْعَرِيُّ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الْجَبَّارِ عَنْ صَفْوَانَ عَنِ الْعَلَاءِ بْنِ رَزِينٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ مُسْلِمٍ عَنْ أَبِي جَعْفَرٍ ( عليه السلام ) فِي رَجُلٍ صَافَحَ رَجُلًا مَجُوسِيّاً قَالَ يَغْسِلُ يَدَهُ وَ لَا يَتَوَضَّأُ
Abu ‘Aliy Al-Asy’ariy, dari Muhammad bin ‘Abdil-Jabbaar, dari Shafwaan, dari Al-‘Alaa’ bin Raziin, dari Muhammad bin Muslim, dari Abu Ja’far (‘alaihis-salaam) tentang seseorang yg berjabat tangan dgn orang Majusiy. Ia (Abu Ja’far) berkata : Ia cuci tangannya, tapi tak perlu berwudlu [Al-Kaafiy oleh Al-Kulainiy, 2/650 no. 12]. Al-Majlisiy dlm Mir’atul-‘Uquul (12/548) berkata : Shahih. Bahbuudiy dlm Shahiih Al-Kaafiy (1/165) berkata : Shahih. Berdasarkan riwayat-riwayat di atas kita ketahui bahwa orang Syi’ah Raafidlah itu sebenarnya sangat cinta kebersihan. Senantiasa cuci tangan apabila berjabat tangan dgn orang Yahudi, Nashrani, Majusi, dan Ahlus-Sunnah yg mereka sebut dgn Nashibiy. Tapi jangan lupa, kalau cuci tangan pakai sabun Lifebuoy.... Semoga sedikit info ni ada manfaatnya. Tak kenal, maka tak benci...... [abul-jauzaa’ - perumahan ciomas permai - 06 Ramadlaan 1436 - 22062015 - 22:29][1] Ini sekedar trik-trik politik orang-orang Syi’ah Raafidlah, karena berdasarkan riwayat dan fakta, Ahlus-Sunnah tak pernah memusuhi Ahlul-Bait. Bahkan Ahlus-Sunnah mencintai dan menghormati Ahlul-Bait. Hanya saja Ahlus-Sunnah tak mengkultuskan mereka sebagaimana orang-orang Syi’ah mengkultuskan mereka. Ahlus-Sunnah jg sangat anti terhadap ajaran-ajaran palsu Syi’ah yg mengusung slogan cinta Ahlul-Bait, padahal sebenarnya Ahlul-Bait berlepas diri dari mereka.
0 Response to "Fiqh Syi’ah (10) : Cuci Tangan Setelah Berjabat Tangan dengan Ahlus-Sunnah"
Posting Komentar