This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalize ads and to analyze traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn More

Fiqh Syi’ah (10) : Cuci Tangan Setelah Berjabat Tangan dengan Ahlus-Sunnah

Fiqh Syi’ah (10) : Cuci Tangan Setelah Berjabat Tangan dengan Ahlus-Sunnah kaemfret.blogspot.com - Cuci tangan setelah beristinja’, itu biasa. Cuci tangan setelah berjabat tangan dgn Ahlus-Sunnah, itu baru luar biasa. Dimanakah itu?. Akan coba saya bantu Pembaca sekalian untk mengetahuinya dari tulisan ringkas berikut:
حُمَيْدُ بْنُ زِيَادٍ عَنِ الْحَسَنِ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنْ وُهَيْبِ بْنِ حَفْصٍ عَنْ أَبِي بَصِيرٍ عَنْ أَحَدِهِمَا ( عليهما السلام ) فِي مُصَافَحَةِ الْمُسْلِمِ الْيَهُودِيَّ وَ النَّصْرَانِيَّ قَالَ مِنْ وَرَاءِ الثَّوْبِ فَإِنْ صَافَحَكَ بِيَدِهِ فَاغْسِلْ يَدَكَ
Humaid bin Ziyaad, dari Al-Hasan bin Muhammad, dari Wuhaib bin Hafsh, dari Abu Bashiir, dari salah seorang diantara dua imam (‘alaihimas-salaam) tentang permasalahan seorang muslim yg berjabat tangan dgn orang Yahudi dan Nashrani. Ia (imam) berkata : Lakukan dari balik baju. Tapi apabila ia menjabat tanganmu dgn tangannya, maka cucilah tanganmu (setelah itu) [Al-Kaafiy oleh Al-Kulainiy, 2/650 no. 10]. Al-Majlisiy dlm Mir’atul-‘Uquul (12/548) berkata : Muwatstsaq. Bahbuudiy dlm Shahiih Al-Kaafiy (1/165) berkata : Shahih.
أَبُو عَلِيٍّ الْأَشْعَرِيُّ عَنِ الْحَسَنِ بْنِ عَلِيٍّ الْكُوفِيِّ عَنْ عَبَّاسِ بْنِ عَامِرٍ عَنْ عَلِيِّ بْنِ مَعْمَرٍ عَنْ خَالِدٍ الْقَلَانِسِيِّ قَالَ قُلْتُ لِأَبِي عَبْدِ اللَّهِ ( عليه السلام ) أَلْقَى الذِّمِّيَّ فَيُصَافِحُنِي قَالَ امْسَحْهَا بِالتُّرَابِ وَ بِالْحَائِطِ قُلْتُ فَالنَّاصِبَ قَالَ اغْسِلْهَا
Abu ‘Aliy Al-Asy’ariy, dari Al-Hasan bin ‘Aliy Al-Kuufiy, dari ‘Abbaas bin ‘Aamir, dari ‘Aliy bin Ma’mar, dari KHaalid Al-Qalaanisiy, ia berkata : Aku pernah berkata kepada Abu ‘Abdillah (‘alaihis-salaam) : Aku berjumpa dgn seorang dzimmiy, lalu ia menjabat tanganku. Ia (Abu ‘Abdillah) berkata : Usapkanlah/gosoklah tanganmu dgn tanah dan dinding. Aku berkata : Jika orang itu adlh Nashibiy ?. Ia berkata : Cucilah tanganmu [Al-Kaafiy oleh Al-Kulainiy, 2/650 no. 11]. Bahbuudiy dlm Shahiih Al-Kaafiy (1/165) berkata : Shahih. Naashib/Naashibiy yg dimaksudkan dlm riwayat di atas adlh Ahlus-Sunnah, karena orang Raafidlah dari dulu hingga sekarang menganggap Ahlus-Sunnah memusuhi dan dianggap sebagai musuh Ahlul-Bait[1].
أَبُو عَلِيٍّ الْأَشْعَرِيُّ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الْجَبَّارِ عَنْ صَفْوَانَ عَنِ الْعَلَاءِ بْنِ رَزِينٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ مُسْلِمٍ عَنْ أَبِي جَعْفَرٍ ( عليه السلام ) فِي رَجُلٍ صَافَحَ رَجُلًا مَجُوسِيّاً قَالَ يَغْسِلُ يَدَهُ وَ لَا يَتَوَضَّأُ
Abu ‘Aliy Al-Asy’ariy, dari Muhammad bin ‘Abdil-Jabbaar, dari Shafwaan, dari Al-‘Alaa’ bin Raziin, dari Muhammad bin Muslim, dari Abu Ja’far (‘alaihis-salaam) tentang seseorang yg berjabat tangan dgn orang Majusiy. Ia (Abu Ja’far) berkata : Ia cuci tangannya, tapi tak perlu berwudlu [Al-Kaafiy oleh Al-Kulainiy, 2/650 no. 12]. Al-Majlisiy dlm Mir’atul-‘Uquul (12/548) berkata : Shahih. Bahbuudiy dlm Shahiih Al-Kaafiy (1/165) berkata : Shahih. Berdasarkan riwayat-riwayat di atas kita ketahui bahwa orang Syi’ah Raafidlah itu sebenarnya sangat cinta kebersihan. Senantiasa cuci tangan apabila berjabat tangan dgn orang Yahudi, Nashrani, Majusi, dan Ahlus-Sunnah yg mereka sebut dgn Nashibiy. Tapi jangan lupa, kalau cuci tangan pakai sabun Lifebuoy.... Semoga sedikit info ni ada manfaatnya. Tak kenal, maka tak benci...... [abul-jauzaa’ - perumahan ciomas permai - 06 Ramadlaan 1436 - 22062015 - 22:29]



[1] Ini sekedar trik-trik politik orang-orang Syi’ah Raafidlah, karena berdasarkan riwayat dan fakta, Ahlus-Sunnah tak pernah memusuhi Ahlul-Bait. Bahkan Ahlus-Sunnah mencintai dan menghormati Ahlul-Bait. Hanya saja Ahlus-Sunnah tak mengkultuskan mereka sebagaimana orang-orang Syi’ah mengkultuskan mereka. Ahlus-Sunnah jg sangat anti terhadap ajaran-ajaran palsu Syi’ah yg mengusung slogan cinta Ahlul-Bait, padahal sebenarnya Ahlul-Bait berlepas diri dari mereka.

0 Response to "Fiqh Syi’ah (10) : Cuci Tangan Setelah Berjabat Tangan dengan Ahlus-Sunnah"

Posting Komentar

Contact

Nama

Email *

Pesan *