This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalize ads and to analyze traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn More

[Kisah Islam] Kisah Wafatnya Rasulullah SAW

kaemfret.blogspot.com - Rasulullah dgn suara terbata-bata memberikan petuah: Wahai umatku, kita semua ada dlm kekuasaan Allah dan Cinta Kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah hanya kepada-Nya. Kuwariskan dua hal pd kalian, Sunnah dan Al-Qur’an. Barang siapa yg mencintai Sunnahku berarti mencintai aku, dan kelak orang-orang yg mencintaiku, akan bersama-sama masuk surga bersama aku, ".
Khutbah singkat itu diakhiri dgn pandangan mata Rasullah yg teduh menatap sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu dgn berkaca-kaca. Umar dadanya naik turun menahan nafas dan tangisnya. Ustman menghela nafas panjang dan Ali menundukan kepalanya dalam-dalam.
Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba Rasulullah akan meninggalkan kita semua, desah hati semua sahabat kala itu. Manusia tercinta itu, hampir usai menunaikan tugasnya di dunia.Kisah Wafatnya Rasulullah SAW Kisah Wafatnya Rasulullah SAW Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dgn sigap menangkap Rasulullah yg limbung saat turun dari mimbar. Saat itu, seluruh sahabat yg hadir di sana sepertinya tengah menahan detik-detik berlalu.
Matahari kian tinggi, tapi pintu rumah Rasulullah masih tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dgn keningnya yg berkeringat dan membasahi pelepah kurma yg menjadi alas tidurnya. Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seseorang yg berseru mengucapkan salam.
Assalaamu’alaikum... .Bolehkah saya masuk ? tanyanya.
Tapi Fatimah tak mengijinkannya masuk, Maafkanlah, ayahku sedang demam, kata Fatimah yg membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani ayahnya yg ternyata sudah membuka mata dan bertanya kepada Fatimah.
Siapakah itu, wahai anakku?
Tak tahulah aku ayah, sepertinya baru sekali ni aku melihatnya, tutur Fatimah lembut. Lalu Rasulullah menatap putrinya itu dgn pandangan yg menggetarkan. Satu-satu bagian wajahnya seolah hendak dikenang.
Ketahuilah, dialah yg menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yg memisahkan pertemuan di dunia. dialah Malaikat Maut, kata Rasulullah. Fatimah pun menahan tangisnya.
Malaikat Maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tak ikut menyertai. Kemudian dipanggillah Jibril yg sebelumnya sudah bersiap diatas langit untk menyambut ruh kekasih Allah dan Penghulu dunia ini. (sepertinya Malaikat Jibril Tidak Sanggup melihat Rasulullah dicabut nyawanya)
Jibril, jelaskan apa hakku nanti dihadapan Allah? Tanya Rasulullah dgn suara yg amat lemah.
Pintu-pintu langit telah dibuka, para malaikat telah menanti Ruhmu, semua pintu Surga terbuka lebar menanti kedatanganmu kata Jibril. Tapi itu semua ternyata tak membuat Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.
Engkau tak senang mendengar kabar ini, Ya Rasulullah? tanya Jibril lagi.
Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?
Jangan khawatir, wahai Rasulullah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: ‘Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada didalamnya’, kata Jibril.
Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan Ruh Rasulullah ditarik. Tampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang.
Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini, ujar Rasulullah mengaduh lirih.
Fatimah terpejam, Ali yg di sampingnya menunduk semakin dlm dan Jibril memalingkan muka.
Jijikkah engkau melihatku, hingga kaupalingkan wajahmu, wahai Jibril? tanya Rasulullah pd malaikat pengantar wahyu itu.
Siapakah yg tega, melihat kekasih Allah direngut ajal, kata Jibril.
Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik karena sakit yg tak tertahankan lagi.
Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ni kepadaku, jangan kepada umatku.
Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya.
Peliharalah shalat dan santuni orang-orang lemah diantaramu
Di luar pintu, tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan diwajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yg mulai kebiruan.
Ummatii. ummatii. ummatii.
Wahai jiwa yg tenang kembalilah kepada tuhanmu dgn hati yg puas lagi diridhai-Nya, maka masuklah ke dlm jamaah hamba-hamba-Ku dan masuklah ke dlm jannah-Ku.
‘Aisyah ra berkata: Maka jatuhlah tangan Rasulullah, dan kepala beliau menjadi berat di atas dadaku, dan sungguh aku telah tahu bahwa beliau telah wafat.
Dia berkata: Aku tak tahu apa yg harus aku lakukan, tak ada yg kuperbuat selain keluar dari kamarku menuju masjid, yg disana ada para sahabat, dan kukatakan:
Rasulullah telah wafat, Rasulullah telah wafat, Rasulullah telah wafat.
Maka mengalirlah tangisan di dlm masjid, karena beratnya kabar tersebut, ‘Ustman bin Affan seperti anak kecil menggerakkan tangannya ke kiri dan ke kanan.
Adapun Umar bin Khathab berkata: Jika ada seseorang yg mengatakan bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam telah meninggal, akan kupotong kepalanya dgn pedangku, beliau hanya pergi untk menemui Rabb-Nya sebagaimana Musa pergi untk menemui Rabb-Nya.
Adapun orang yg paling tegar adlh Abu Bakar, dia masuk kepada Rasulullah, memeluk beliau dan berkata: Wahai sahabatku, wahai kekasihku, wahai bapakku.
Kemudian dia mencium Rasulullah dan berkata: Anda mulia dlm hidup dan dlm keadaan mati.
Keluarlah Abu Bakar ra menemui orang-orang dan berkata: Barangsiapa menyembah Muhammad, maka Muhammad sekarang telah wafat, dan barangsiapa yg menyembah Allah, maka sesungguhnya Allah kekal, hidup, dan tak akan mati.
‘Aisyah berkata: Maka akupun keluar dan menangis, aku mencari tempat untk menyendiri dan aku menangis sendiri.
Inna lillahi wainna ilaihi raji’un, telah berpulang ke rahmat Allah manusia yg paling mulia, manusia yg paling kita cintai pd waktu dhuha ketika memanas di hari Senin 12 Rabiul Awal 11 H tepat pd usia 63 tahun lebih 4 hari. Shalawat dan salam selalu tercurah untk Nabi tercinta Rasulullah. Title : Kisah Wafatnya Rasulullah SAW

0 Response to "[Kisah Islam] Kisah Wafatnya Rasulullah SAW"

Posting Komentar

Contact

Nama

Email *

Pesan *