This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalize ads and to analyze traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn More

[Haji] Mengenal Ya'juj dan Ma'juj di Hari Kiamat

Mengenal Ya'juj dan Ma'juj di Hari Kiamat
kaemfret.blogspot.com - Mengenal Ya'juj dan Ma'juj
Mengenal Ya'juj dan Ma'juj di Hari Kiamat . Kemunculan sebuah bangsa yg akan menciptakan kekacauan serta kerusakan di muka bumi telah ditakdirkan Allah subhanahuwata’ala sebagai salah satu penanda kiamat besar. Siapakah dan bagaimanakah mereka?
Di dlm beberapa hadits tentang tanda-tanda hari kiamat kubra, disebutkan ada sepuluh tanda hari kiamat. Di antaranya adlh keluarnya Ya`juj wa Ma`juj. Berita tentang keluarnya Ya`juj wa Ma`juj bukan hanya mutawatir, bahkan disebutkan dlm Al-Qur’an surat Al-Anbiya’ ayat 96-97: "Hingga apabila dibukakan (dinding) Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun dgn cepat dari seluruh tempat yg tinggi. Dan telah dekatlah datangnya janji yg benar (hari berbangkit), maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yg kafir. (Mereka berkata): Aduhai, celakalah kami, sesungguhnya kami dlm kelalaian tentang ini, bahkan kami adlh orang-orang yg dzalim. Ibnu Katsir rahimahullahu menerangkan: mereka adlh dari keturunan Adam ‘alaihissalam dari keturunan Nabi Nuh ‘alaihissalam, dari anak keturunan Yafits yakni nenek moyang bangsa Turki yg terisolir oleh benteng tinggi yg dibangun oleh Dzulqarnain.

Sedangkan makna min kulli hadabin yansilun diterangkan oleh Ibnu Katsir ahimahullahu: yakni turun dari tempat-tempat yg tinggi dgn cepat dgn membuat kerusakan.

Demikian pula disebutkan dlm surat Al-Kahfi ayat 94: Wahai Dzulqarnain, sesungguhnya Ya`juj wa Ma`juj merusak di muka bumi, kami akan siapkan imbalan yg besar agar kiranya engkau membuatkan benteng antara kami dgn mereka. Adapun kalimat yg menunjukkan bahwa runtuhnya benteng Dzulqarnain dan keluarnya Ya`juj wa Ma`juj sebagai tanda dekatnya hari kiamat adlh ucapan Allah subhanahuwata’ala pd ayat ke-98: Ini adlh rahmat dari Rabbku..... Ibnu Katsir rahimahullahu menyatakan: Ini adlh dalil yg menunjukkan bahwa mereka tak akan bisa melubanginya sedikitpun... Sedangkan makna Jika datang janji Rabbku adalah: Jika telah dekat hari kiamat, Allah subhanahuwata’ala akan runtuhkan benteng tersebut. Demikian dikatakan oleh Ibnu Katsir rahimahullahu.

Mengenal Ya'juj dan Ma'juj di Hari KiamatYa`juj wa Ma`juj dari keturunan Adam ‘alaihissalamMengenal Ya'juj dan Ma'juj di Hari Kiamat Ya’juj wa Ma’juj adlh dari jenis manusia keturunan Adam. Tidak seperti yg digambarkan oleh sebagian orang bahwa mereka bukanlah dari keturunan manusia. Hanya saja mereka adlh orang-orang yg merusak serta memiliki sifat dan perangai yg Allah subhanahuwata’ala takdirkan kepada mereka tak seperti manusia pd umumnya.

Dalil yg menunjukkan bahwa mereka dari jenis manusia keturunan Adam ‘alaihissalam adlh apa yg diriwayatkan dlm Shahih Bukhari dlm Kitabul Anbiya’ bab Qishah Ya’juj wa Ma’juj, dari Abu Sa’id Al-Khudri

Radhiyallahu’anhu, bahwa Nabi Sallallahu’alaihiwassallam bersabda:

ن أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِي اللَّهم عَنْهم عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى ا عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَقُولُ ا تَعَالَى يَا آدَمُ فَيَقُولُ لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ وَالْخَيْرُ فِي يَدَيْكَ فَيَقُولُ أَخْرِجْ بَعْثَ النَّارِ قَالَ وَمَا بَعْثُ النَّارِ قَالَ مِنْ كُلِّ أَلْفٍ تِسْعَ مِائَةٍ وَتِسْعَةً وَتِسْعِينَ فَعِنْدَهُ يَشِيبُ الصَّغِيرُ ) وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَى النَّاسَ سُكَارَى وَمَا هُمْ بِسُكَارَى وَلَكِنَّ عَذَابَ ا شَدِيدٌ ( قَالُوا يَا رَسُولَ ا وَأَيُّنَا ذَلِكَ الْوَاحِدُ قَالَ أَبْشِرُوا فَإِنَّ مِنْكُمْ رَجُلًا وَمِنْ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ أَلْفًا...

Allah subhanahuwata’ala berfirman kepada Adam: Wahai Adam. Maka Adam menjawab: Labbaika wa sa’daika wal khairu fi yadaika (Aku sambut panggilan-Mu dgn senang hati dan kebaikan semuanya di tangan-Mu). Kemudian Allah subhanahuwata’ala berfirman: Keluarkan pasukan penghuni neraka. Maka Adam bertanya: Apa itu pasukan penghuni neraka? Allah subhanahuwata’ala berfirman: Mereka dari tiap seribu orang, sembilan ratus Sembilan puluh sembilan orang! Maka ketika itu anak kecil menjadi beruban, tiap yg hamil melahirkan apa yg dikandungnya, dan kamu lihat orang-orang seakan-akan mabuk padahal mereka tak mabuk, tetapi karena adzab Allah subhanahuwata’ala yg sangat keras. Kemudian para sahabat bertanya: Siapa yg satu itu, wahai Rasulullah? Rasulullah menjawab: Bergembiralah sesungguhnya penghuni neraka itu dari kalian satu dan dari Ya’juj wa Ma’juj seribu. (HR. Al-Bukhari dgn Fathul Bari, juz 6 hal.382)

Dari hadits di atas kita dapatkan beberapa faedah:

Pertama: Ya’juj wa Ma’juj adlh calon penghuni neraka.
Kedua: jumlah Ya’juj wa Ma’juj sangat besar.
Ketiga: bahwa Ya’juj wa Ma’juj dari jenis manusia keturunan Adam.
Sifat-sifat Ya’juj wa Ma’jujMengenal Ya'juj dan Ma'juj di Hari Kiamat
Walaupun mereka dari jenis manusia keturunan Adam, tapi mereka memiliki sifat khas yg berbeda dari manusia biasa. Ciri utama mereka adlh perusak dan jumlah mereka yg sangat besar sehingga ketika mereka turun dari gunung seakanakan air bah yg mengalir, tak pandai berbicara dan tak fasih, bermata kecil (sipit), berhidung kecil, lebar mukanya, merah warna kulitnya seakan-akan wajahnya seperti perisai dan lain-lain. Disebutkan dlm riwayat Al-Imam Ahmad rahimahullahu, dari Ibnu Harmalah, dari bibinya, dia berkata:

وَهُوَ عَاصِبٌ إِصْبَعَهُ مِنْ n خَطَبَ رَسُولُ ا لَدْغَةِ عَقْرَبٍ فَقَالَ: إِنَّكُمْ تَقُولُونَ لَا عَدُوَّ وَإِنَّكُمْ لَا تَزَالُونَ تُقَاتِلُونَ عَدُوًّا حَتَّى يَأْتِيَ يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ عِرَاضُ الْوُجُوهِ صِغَارُ الْعُيُونِ شُهْبُ الشِّعَافِ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ كَأَنَّ وُجُوهَهُمُ الْمَجَانُّ الْمُطْرَقَةُ

Rasulullah sallallahu’alaihi wassallam berkhutbah dlm keadaan jarinya tersengat kalajengking. Beliau bersabda: Kalian mengatakan tak ada musuh. Padahal sesungguhnya kalian akan terus memerangi musuh sampai datangnya Ya’juj wa Ma’juj, lebar mukanya, kecil (sipit) matanya, dan ada warna putih di rambut atas. Mereka mengalir dari tempat-tempat yg tinggi, seakan-akan wajah-wajah mereka seperti perisai. (HR. Ahmad)
Ya`juj dan Ma`juj Sudah Ada Sekarang
Ya`juj dan Ma`juj sudah ada dan terus dlm keadaan turun-temurun (beranak pinak), tak meninggal satu orang dari mereka, kecuali lahir seribu orang lebih. Sebagaimana disebutkan dlm riwayat Abdullah bin ‘Amr radhiallahuanhu yg diriwayatkan Al-Hakim rahimahullahu dlm Mustadrak-nya.

Tapi Alhamdulillah Allah subhanahuwata’ala telah bentengi mereka dari kita, yaitu dgn sebab menakdirkan munculnya Dzulqarnain yg dgn kemampuannya membuat benteng yg terbuat dari besi dan tembaga. Allah subhanahuwata’ala berfirman: Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi). Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan keduanya, suatu kaum yg hampir tak mengerti pembicaraan. Mereka berkata:

‘Hai Dzulqarnain, sesungguhnya Ya`juj dan Ma`juj itu orang-orang yg membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan suatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?’ Dzulqarnain berkata: ‘Apa yg telah dikuasakan oleh Rabbku kepadaku terhadapnya adlh lebih baik, maka tolonglah aku dgn kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka, berilah aku potongan-potongan besi.’ Hingga apabila besi itu telah sama rata dgn kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Dzulqarnain: ‘Tiuplah (api itu).’ Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, diapun berkata: ‘Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar kutuangkan ke atas besi panas itu.’ Maka mereka tak bisa mendakinya dan mereka tak bisa (pula) melubanginya. Dzulqarnain berkata: ‘Ini (dinding) adlh rahmat dari Rabbku, maka apabila sudah datang janji Rabb-ku Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Rabbku itu adlh benar’. (Al-Kahfi:92-98)
Kesombongan Ya’juj dan Ma’juj
Ya`juj dan Ma`juj ketika keluar tidaklah melewati sesuatu kecuali dirusaknya. Tidaklah melewati danau kecuali meminumnya hingga habis. Tidaklah mendapati manusia kecuali dibunuhnya sampai ketika mereka merasa menang membantai seluruh penduduk bumi, dia menantang penduduk langit. Inilah kesombongan yg luar biasa dari Ya`juj wa Ma`juj.

ثُمَّ يَسِيرُونَ حَتَّى يَنْتَهُوا إِلَى جَبَلِ الْخُمَرِ وَهُوَ جَبَلُ بَيْتِ الْمَقْدِسِ فَيَقُولُونَ: لَقَدْ قَتَلْنَا مَنْ فِي الْأَرْضِ هَلُمَّ فَلْنَقْتُلْ مَنْ فِي السَّمَاءِ. فَيَرْمُونَ بِنُشَّابِهِمْ إِلَى السَّمَاءِ فَيَرُدُّ اللهُ عَلَيْهِمْ نُشَّابَهُمْ مَخْضُوبَةً دَمًا
Kemudian mereka berjalan dan berakhir di gunung Khumar, yaitu salah satu gunung di Baitul Maqdis. Kemudian mereka berkata: Kita telah membantai penduduk bumi, mari kita membantai penduduk langit. Maka mereka melemparkan panah-panah dan tombak-tombak mereka ke langit. Maka Allah subhanahuwata’ala kembalikan panah dan tombak-tombak mereka dlm keadaan berlumuran darah. (HR. Muslim dlm kitab Al-Fitan wa Asyrathus Sa’ah)

Yakni mereka mengira bahwa darah tersebut bukti kemenangan mereka melawan penduduk langit. Maka Allah subanauwata’ala binasakan seluruhnya pd saat puncak kesombongan mereka dlm waktu yg hampir bersamaan.

Binasanya Ya’juj dan Ma’juj dgn doa Nabi Isa ‘alaihissallam

Diriwayatkan dari An-Nawwas Ibni Sam’an dlm hadits yg panjang. Di antaranya sebagai berikut:

إِذْ أَوْحَى اللهُ إِلَى عِيسَى إِنِّي قَدْ أَخْرَجْتُ عِبَادًا لِي لَا يَدَانِ لِأَحَدٍ بِقِتَالِهِمْ فَحَرِّزْ عِبَادِي إِلَى الطُّورِ وَيَبْعَثُ اللهُ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ فَيَمُرُّ أَوَائِلُهُمْ عَلَى بُحَيْرَةِ طَبَرِيَّةَ فَيَشْرَبُونَ مَا فِيهَا وَيَمُرُّ آخِرُهُمْ فَيَقُولُونَ لَقَدْ كَانَ بِهَذِهِ مَرَّةً مَاءٌ وَيُحْصَرُ نَبِيُّ اللهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ حَتَّى يَكُونَ رَأْسُ الثَّوْرِ لِأَحَدِهِمْ خَيْرًا مِنْ مِائَةِ دِينَارٍ لِأَحَدِكُمُ الْيَوْمَ فَيَرْغَبُ نَبِيُّ اللهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ فَيُرْسِلُ اللهُ عَلَيْهِمُ النَّغَفَ فِي رِقَابِهِمْ فَيُصْبِحُونَ فَرْسَى كَمَوْتِ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ ثُمَّ يَهْبِطُ نَبِيُّ اللهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ إِلَى الْأَرْضِ فَلَا يَجِدُونَ فِي الْأَرْضِ مَوْضِعَ شِبْرٍ إِلَّا مَلَأَهُ زَهَمُهُمْ وَنَتْنُهُمْ فَيَرْغَبُ نَبِيُّ اللهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ إِلَى اللهِ فَيُرْسِلُ اللهُ طَيْرًا كَأَعْنَاقِ الْبُخْتِ فَتَحْمِلُهُمْ فَتَطْرَحُهُمْ حَيْثُ شَاءَ اللهُ ثُمَّ يُرْسِلُ اللهُ مَطَرًا لَا يَكُنُّ مِنْهُ بَيْتُ مَدَرٍ وَلَا وَبَرٍ فَيَغْسِلُ الْأَرْضَ حَتَّى يَتْرُكَهَا كَالزَّلَفَةِ ثُمَّ يُقَالُ لِلْأَرْضِ أَنْبِتِي ثَمَرَتَكِ وَرُدِّي بَرَكَتَكِ...
Ketika Allah subhanahuwata’ala mewahyukan kepada Isa ‘alaihissalam: Sesungguhnya aku mengeluarkan hamba-hamba-Ku yg tak ada kemampuan bagi seorang pun untk memeranginya. Maka biarkanlah mereka hamba-hamba-Ku menuju Thuur. Lalu Allah subhanahuwata’ala keluarkan Ya’juj wa Ma’juj dan mereka mengalir dari tiap-tiap tempat yg tinggi. Kemudian mereka melewati danau Thabariyah1, dan meminum seluruh air yg ada padanya. Hingga ketika barisan paling belakang mereka sampai di danau tersebut mereka berkata: Sungguh dahulu di sini masih ada airnya. Ketika itu terkepunglah Nabiyullah Isa ‘alaihissallam dan para sahabatnya.
Hingga kepala sapi ketika itu lebih berharga untk mereka daripada seratus dinar kalian sekarang ini. Maka Isa dan para sahabatnya berharap kepada Allah subhanahuwata’ala. Maka Allah subhanahuwata’ala pun mengirim sejenis ulat yg muncul di leher mereka. Maka pagi harinya mereka seluruhnya binasa menjadi bangkai-bangkai dlm waktu yg hampir bersamaan. Kemudian turunlah (dari gunung Thuur) Nabiyullah Isa dan para sahabatnya, maka tak didapati satu jengkal pun tempat kecuali dipenuhi oleh bangkai dan bau busuk mereka. Maka Nabi Isa ‘alaihissallam pun berharap (berdoa) kepada Allah subhanahuwata’ala. Maka Allah subhanahuwata’ala mengirimkan burung-burung yg lehernya seperti unta, membawa bangkai-bangkai mereka dan kemudian dilemparkan di tempat yg Allah subhanahuwata’ala kehendaki2. Kemudian Allah kirimkan hujan yg tak menyisakan satu pun rumah maupun kemah, lalu membasahi bumi hingga menjadi licin. Kemudian dikatakan kepada bumi itu: ‘Tumbuhkanlah buahbuahanmu dan kembalilah berkahmu. (HR. Muslim)
Wajib Beriman dgn berita Ya`juj wa Ma`juj
Berita tentang Ya`juj wa Ma`juj adlh berita dari Allah subhanahuwata’ala dan Rasul-Nya, sehingga seorang muslim yg beriman wajib menerimanya. Bukankah ciri-ciri orang yg bertakwa adlh beriman kepada hal ghaib yg dikabarkan oleh Allah subhanahuwata’ala dan Rasul-Nya? Dan termasuk hal yg ghaib adlh apa yg akan terjadi pd akhir zaman, termasuk berita akan keluarnya Ya`juj wa Ma`juj? Tapi sebagian kaum muslimin, khususnya kaum Mu’tazilah dan para rasionalis / orang-orang yg terpengaruh oleh mereka, menolak berita-berita hadits yg -menurut anggapan mereka- tak masuk akal. Mereka menganggap hadits-hadits tersebut hanya akan membuat orang lari dari Islam. Ketika mereka mendengarkan hadits-hadits tentang diangkatnya Nabi Isa ‘alaihissallam dlm keadaan hidup, akan turunnya beliau pd akhir zaman, berita tentang Dajjal - yg sudah ada wujudnya dlm keadaan terbelenggu- / tentang Ya`juj wa Ma`juj yg masih beranak-pinak dan terus menerus berupaya untk keluar dari benteng yg dibuat oleh Dzulqarnain, dan lain-lainnya. Mereka benar-benar gelisah, panas dadanya seraya berkata: Untuk apa hadits-hadits seperti ni disampaikan. Hadits-hadits ni akan menjadikan manusia semakin jauh dari Islam. Mereka melontarkan olok-olok, celaan, dan berbagai macam ucapan penolakan terhadap hadits-hadits tersebut. Keadaan mereka ni persis seperti yg dikatakan oleh para ulama tentang ahlul bid’ah:
Ahmad bin Sinan Al-Qaththan rahimahullahu berkata: Tidak ada di dunia ni seorang mubtadi’ (ahli bid’ah) pun kecuali akan membenci ahlil hadits. Jika seseorang mengada-adakan kebid’ahan niscaya akan dicabut kelezatan hadits dari hatinya. (Aqidatussalaf wa Ashhabul Hadits hal. 300)
Abu Nashr bin Sallam Al-Faqih rahimahullahu berkata: Tidak ada sesuatu yg lebih berat dan lebih dibenci bagi orang-orang mulhid (sesat) daripada mendengarkan hadits dgn riwayat dan sanadnya. (AqidatusSalaf Ashhabil Hadits hal. 302)
Penutup

Sebagai nasihat dan peringatan untk kita dan seluruh kaum muslimin, kami nukilkan beberapa ucapan para ulama dlm masalah ini:
Al-Imam Ahmad bin Hambal rahimahullahu menyatakan: Barangsiapa yg menolak hadits Nabi salallahu’alaihiwassallam, maka dia berada di pinggir jurang kehancuran. (Thabaqat Al-Hanabilah, 2/11 dan Al-Ibanah, 1/269; lihat Ta’zhimus Sunnah hal. 29)
A l - I m a m A l - B a r b a h a r i rahimahullahu menegaskan: Jika engkau mendengar seseorang mencela riwayat-riwayat (yakni riwayat hadits yg shahih), menolaknya / menginginkan selainnya, maka curigailah keislamannya dan jangan ragu kalau dia adlh pengekor hawa nafsu, ahlul bid’ah.(Syarhus Sunnah hal. 51)
Abul Qashim Al-Ashbahani rahimahullahu menerangkan: Ahlus Sunnah dari kalangan salaf berkata: Barangsiapa mencerca riwayat-riwayat hadits, maka sepantasnya untk dituduh keislamannya. (Al-Hujjah fi Bayanil Mahajjah 2/248. Lihat Ta’zhimus Sunnah, hal. 29)
Al-Imam Az-Zuhri -imamnya para imam pd zamannya- berkata: Dari Allah subanahuwata’ala keterangannya, Rasulullah sallallahu’alaihiwassalam yg menyampaikannya, maka kewajiban kita adlh menerimanya. (Aqidatus Salaf Ashhabil Hadits, hal. 249)
Beliau berkata juga: Diriwayatkan dari salaf bahwa kaki Islam tak akan kokoh, kecuali di atas fondasi at-taslim (yakni menerima dan tunduk pd seluruh ucapan Allah subhanahuwata’ala dan Rasul-Nya, pent.). (Aqidatus Salaf Ashhabul Hadits hal. 200) Wallahu a’lam.
Catatan kaki:
1 Danau Tiberias/Galilea, terletak di wilayah pendudukan Yahudi, tepatnya di barat daya Dataran Tinggi Golan. Merupakan sumber air tawar bagi warga Yahudi-Israel.
2 Dalam riwayat lain, dilemparkan ke laut. (HR. Hakim dlm Mustadrak-nya, dan Al-Imam Ahmad dlm Musnad-nya)
Sumber : http://asysyariah.com/mengenal-yajuj-dan-majuj.html
*********************
Ya’juj dan Ma’juj Sudah Muncul?
Penulis: Al-Ustadz Abulfaruq Ayip Syafruddin

Ya`juj dan Ma`juj, bangsa yg nanti akan muncul menjelang hari kiamat memang sudah ada sekarang di sebuah wilayah yg dipagari oleh sebuah benteng. Tapi benarkah mereka telah berhasil menembus dinding besi dan tembaga yg mengisolir mereka selama ni kemudian mewujud dlm bangsa yg mendiami wilayah Rusia dan negara-negara pecahan Soviet di Asia Tengah dan sebagian Eropa? Dan benarkah mereka adlh bangsa Mongol (Tartar)?

Asyrathus Sa’ah (أَشْرَاطُ السَّاعَةِ) mengandung pengertian asy-syarthu (الشَّرْطُ) yg bermakna tanda (al-‘alamah). Bentuk jamaknya asyrath (أَشْرَاطٌ). Tanda sesuatu adlh permulaannya. Misal, seorang komandan, berarti dia adlh orang yg di depan memimpin pasukan (bawahannya). Sedangkan kata as-sa’ah (السَّاعَةُ) secara bahasa memiliki makna satu bagian dari bagian-bagian malam dan siang. Bentuk jamaknya sa’at (سَاعَاتٌ) dan sa’a (سَاعَ). As-Sa’ah menurut istilah syar’i yaitu waktu terjadinya kiamat. Disebut kiamat lantaran cepatnya hisab pd hari itu, / pd waktu itu manusia terkejut dlm hentakan sesaat, kemudian semua mengalami kematian dlm satu tiupan. (An-Nihayah fi Gharibil Hadits, Lisanul ‘Arab, dan Al-Qamus Al-Muhith. Lihat Asyrathus Sa’ah, karya Yusuf Al-Wabil)
Maka, Asyrathus Sa’ah adlh tanda-tanda kiamat yg mendahului tibanya (hari kiamat) serta menunjukkan akan dekatnya.
Tanda-tanda kiamat terbagi menjadi dua bagian, yaitu asyrath shughra, yaitu tanda-tanda yg mendahului kiamat dlm rentang waktu yg panjang, seperti pudarnya ilmu (di tengah kehidupan umat, pent.), berkembangnya kebodohan (terhadap agama), merebaknya minuman keras, banyaknya bangunan bertingkat, dan lain-lain. Adapun yg kedua, yaitu asyrath kubra. Ini merupakan tanda-tanda yg berupa kejadian-kejadian besar yg terjadi menjelang hari kiamat. Apa yg terjadi merupakan peristiwa-peristiwa yg luar biasa, seperti kemunculan Dajjal, turunnya Isa ‘alaihissalam, keluarnya Ya`juj dan Ma`juj, serta terbitnya matahari dari barat. (Asyrathus Sa’ah, karya Yusuf Al-Wabil)
Al-Qur`an mengungkap fenomena kemunculan Ya`juj dan Ma`juj sebagai bagian dari kejadian-kejadian menjelang hari kiamat.
حَتَّىٰٓ إِذَا فُتِحَتۡ يَأۡجُوجُ وَمَأۡجُوجُ وَهُم مِّن ڪُلِّ حَدَبٍ۬ يَنسِلُونَ (96
(97 وَٱقۡتَرَبَ ٱلۡوَعۡدُ ٱلۡحَقُّ فَإِذَا هِىَ شَـٰخِصَةٌ أَبۡصَـٰرُ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ يَـٰوَيۡلَنَا قَدۡ ڪُنَّا فِى غَفۡلَةٍ۬ مِّنۡ هَـٰذَا بَلۡ ڪُنَّا ظَـٰلِمِينَ
Hingga apabila dibukakan (dinding) Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun dgn cepat dari seluruh tempat yg tinggi. Dan telah dekatlah kedatangan janji yg benar (hari kiamat), maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yg kafir. (Mereka berkata): ‘Aduhai, celakalah kami, sesungguhnya kami adlh dlm kelalaian tentang ini, bahkan kami adlh orang-orang yg zhalim’. (Al-Anbiya`: 96-97)
Juga dlm surat Al-Kahfi ayat 92-99 dinyatakan pula perihal Ya`juj dan Ma`juj:
ثُمَّ أَتۡبَعَ سَبَبًا (92
حَتَّىٰٓ إِذَا بَلَغَ بَيۡنَ ٱلسَّدَّيۡنِ وَجَدَ مِن دُونِهِمَا قَوۡمً۬ا لَّا يَكَادُونَ يَفۡقَهُونَ قَوۡلاً۬ (93
قَالُواْ يَـٰذَا ٱلۡقَرۡنَيۡنِ إِنَّ يَأۡجُوجَ وَمَأۡجُوجَ مُفۡسِدُونَ فِى ٱلۡأَرۡضِ فَهَلۡ نَجۡعَلُ لَكَ خَرۡجًا عَلَىٰٓ أَن تَجۡعَلَ بَيۡنَنَا وَبَيۡنَهُمۡ سَدًّ۬ا (94
قَالَ مَا مَكَّنِّى فِيهِ رَبِّى خَيۡرٌ۬ فَأَعِينُونِى بِقُوَّةٍ أَجۡعَلۡ بَيۡنَكُمۡ وَبَيۡنَہُمۡ رَدۡمًا (95
ءَاتُونِى زُبَرَ ٱلۡحَدِيدِ‌ۖ حَتَّىٰٓ إِذَا سَاوَىٰ بَيۡنَ ٱلصَّدَفَيۡنِ قَالَ ٱنفُخُواْ‌ۖ حَتَّىٰٓ إِذَا جَعَلَهُ ۥ نَارً۬ا قَالَ ءَاتُونِىٓ أُفۡرِغۡ عَلَيۡهِ قِطۡرً۬ا (96
فَمَا ٱسۡطَـٰعُوٓاْ أَن يَظۡهَرُوهُ وَمَا ٱسۡتَطَـٰعُواْ لَهُ ۥ نَقۡبً۬ا (97
قَالَ هَـٰذَا رَحۡمَةٌ۬ مِّن رَّبِّى‌ۖ فَإِذَا جَآءَ وَعۡدُ رَبِّى جَعَلَهُ ۥ دَكَّآءَ‌ۖ وَكَانَ وَعۡدُ رَبِّى حَقًّ۬ا (98
وَتَرَكۡنَا بَعۡضَہُمۡ يَوۡمَٮِٕذٍ۬ يَمُوجُ فِى بَعۡضٍ۬‌ۖ وَنُفِخَ فِى ٱلصُّورِ فَجَمَعۡنَـٰهُمۡ جَمۡعً۬ا (99
Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi). Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan keduanya, suatu kaum yg hampir tak mengerti pembicaraan. Mereka berkata: ‘Hai Dzulqarnain1, sesungguhnya Ya`juj dan Ma`juj itu orang-orang yg membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan suatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?’ Dzulqarnain berkata: ‘Apa yg telah dikuasakan oleh Rabbku kepadaku terhadapnya adlh lebih baik, maka bantulah aku dgn kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara kalian dan mereka, berilah aku potongan-potongan besi.’ Hingga apabila besi itu telah sama rata dgn kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Dzulqarnain: ‘Tiuplah (api itu).’ Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, diapun berkata: ‘Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar kutuangkan ke atas besi panas itu.’ Maka mereka tak bisa mendakinya dan mereka tak bisa (pula) melubanginya. Dzulqarnain berkata: ‘Ini (dinding) adlh rahmat dari Rabbku, maka apabila telah datang janji Rabbku Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Rabbku itu adlh benar.’ Kami biarkan mereka di hari itu bercampur aduk antara satu dgn yg lain, kemudian ditiup lagi sangkakala, lalu Kami kumpulkan mereka itu semuanya.
Kemunculan Ya`juj dan Ma`juj merupakan satu dari tanda-tanda kiamat besar. Ini sebagaimana disebutkan dlm hadits yg diriwayatkan Al-Imam Muslim rahimahullahu dari Hudzaifah bin Usaid Al-Ghifari radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam muncul di hadapan kami di mana saat itu kami tengah berbincang-bincang. Maka beliau bertanya: Apa yg kalian perbincangkan? Mereka (para shahabat) menjawab: Kami sedang berbincang tentang hari kiamat.
Lantas Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّهَا لَنْ تَقُومَ حَتَّى تَرَوْنَ قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ، فَذَكَرَ الدُّخَانَ، وَالدَّجَّالَ، وَالدَّابَّةَ، وَطُلُوعَ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا، وَنُزُولَ عِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَيَأْجُوْجَ وَمَأْجُوْجَ، وَثَلاَثَةَ خُسُوفٍ: خَسْفٌ بِالْـمَشْرِقِ وَخَسْفٌ بِالْـمَغْرِبِ وَخَسْفٌ بِجَزِيرَةِ الْعَرَبِ، وَآخِرُ ذَلِكَ نَارٌ تَخْرُجُ مِنْ الْيَمَنِ تَطْرُدُ النَّاسَ إِلَى مَحْشَرِهِمْ
Sesungguhnya tak akan terjadi hari kiamat hingga kalian melihat sebelumnya sepuluh tanda. Kemudian Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan: Muncul Dajjal, binatang, matahari terbit dari barat, Isa bin Maryam turun (ke bumi), Ya`juj dan Ma`juj, tiga khusuf2, yaitu di timur, barat, dan jazirah Arab. Lantas akhir semua itu muncul api yg keluar dari Yaman yg menghalau manusia ke tempat berkumpul mereka. (Shahih Muslim, Kitabu Al-Fitan wa Asyrathu As-Sa’ah)
Bahkan dlm hadits yg berasal dari An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu (dalam Shahih Muslim) disebutkan kemunculan Ya`juj dan Ma`juj ni dlm satu rangkaian dgn kemunculan Dajjal, Isa bin Maryam, lantas muncul Ya`juj dan Ma`juj. Semua peristiwa tersebut adlh peristiwa-peristiwa yg akan mendahului terjadinya hari kiamat.
Nampaklah bahwa peristiwa demi peristiwa jelang hari kiamat merupakan peristiwa yg tersusun bagai marjan dlm satu untaian tali. Al-Imam Ahmad rahimahullahu meriwayatkan dari Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
الْآيَاتُ خَرَزَاتٌ مَنْظُومَاتٌ فِي سِلْكٍ فَإِنْ يُقْطَعِ السِّلْكُ يَتْبَعْ بَعْضُهَا بَعْضًا
Tanda-tanda hari kiamat (bagaikan) marjan yg disusun dlm untaian tali. Bila tali itu putus, maka terikutlah sebagian pd sebagian (lainnya). (Musnad Ahmad 12: 6-7, hadits no. 7040. Ahmad Syakir rahimahullahu berkata, Sanadnya shahih. Al-Haitsami rahimahullahu berkata, Hadits ni diriwayatkan Ahmad dan di dalamnya terdapat Ali bin Zaid yg bagus haditsnya. (Majma’uz Zawaid, 7/321. Lihat Asyrathu As-Sa’ah, Yusuf Al-Wabil, hal. 246)
Ya`juj dan Ma`juj merupakan anak keturunan Nabi Adam ‘alaihissalam (manusia). Dalil yg menunjukkan mereka dari anak cucu Adam adlh hadits yg diriwayatkan Al-Imam Al-Bukhari rahimahullahu dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:
يَقُولُ اللهُ تَعَالَى: يَا آدَمُ. فَيَقُولُ: لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ وَالْخَيْرُ فِي يَدَيْكَ. فَيَقُولُ: أَخْرِجْ بَعْثَ النَّارِ. قَالَ: وَمَا بَعْثُ النَّارِ؟ قَالَ: مِنْ كُلِّ أَلْفٍ تِسْعَ مِائَةٍ وَتِسْعَةً وَتِسْعِينَ فَعِنْدَهُ يَشِيبُ الصَّغِيرُ ﭽ ﭣ ﭤ ﭥ ﭦ ﭧ ﭨ ﭩ ﭪ ﭫ ﭬ ﭭ ﭮ ﭯ ﭰ ﭱ ﭼ. قَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ، وَأَيُّنَا ذَلِكَ الْوَاحِدُ؟ قَالَ: أَبْشِرُوا فَإِنَّ مِنْكُمْ رَجُلاً وَمِنْ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ أَلْفًا
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: Wahai Adam. Adam menjawab: Aku sambut panggilan-Mu dan dgn bahagia aku penuhi perintah-Mu, segala kebaikan berada di tangan-Mu. Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, Keluarkanlah utusan (penghuni) neraka. Adam bertanya, Apa utusan (penghuni) neraka itu? Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, Dari tiap 1.000 orang ada 999 orang. Maka, ketika itu anak-anak kecil rambutnya beruban, yg hamil melahirkan kandungannya, dan kamu lihat manusia mabuk padahal mereka tak mabuk, akan tetapi karena adzab Allah Subhanahu wa Ta’ala yg teramat keras. Para shahabat bertanya, Siapa satu yg selamat dari kita itu, wahai Rasulullah? Beliau jawab, Bergembiralah, karena kamu hanya seorang sedang dari kalangan Ya`juj dan Ma`juj seribu orang. (Shahih Al-Bukhari, Kitab Al-Anbiya` Bab Qishshah Ya`juj wa Ma`juj)
Berdasar hadits ni pula, Asy-Syaikh Abdurrahman As-Sa’di rahimahullahu menyatakan bahwa Ya`juj dan Ma`juj adlh keturunan manusia. Kata beliau, Hadits ni jelas sekali menyatakan bahwa Ya`juj dan Ma`juj adlh keturunan Adam. Demikian pula Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullahu dlm Tafsiru Surati Al-Kahfi menyebutkan bahwa dgn hadits ni kita mengetahui kesalahan mereka yg berpendapat Ya`juj dan Ma`juj bukan berujud seperti manusia. Sebagian mereka sangat pendek dan sebagian lagi sangat tinggi tubuhnya. Sebagian telinganya terpentang dan yg lain berlipat. Semuanya merupakan dongeng Israiliyat. Tidak boleh kita membenarkan (begitu saja), bahkan harus dikatakan bahwa sesungguhnya mereka termasuk bani Adam (manusia), hanya saja mereka kemungkinan berbeda seperti perbedaan (di antara) manusia karena keadaan lingkungannya. Demikian kata Asy-Syaikh Al-Utsaimin rahimahullahu.
Karakteristik Ya`juj dan Ma`juj di muka bumi ni adlh melakukan kerusakan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
قَالُواْ يَـٰذَا ٱلۡقَرۡنَيۡنِ إِنَّ يَأۡجُوجَ وَمَأۡجُوجَ مُفۡسِدُونَ فِى ٱلۡأَرۡضِ فَهَلۡ نَجۡعَلُ لَكَ خَرۡجًا عَلَىٰٓ أَن تَجۡعَلَ بَيۡنَنَا وَبَيۡنَهُمۡ سَدًّ۬ا
Mereka berkata, ‘Hai Dzulqarnain, sesungguhnya Ya`juj dan Ma`juj itu orang-orang yg berbuat kerusakan di muka bumi... (Al-Kahfi: 94)
Kata Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullahu, yg dimaksud Al-Ifsad (membuat kerusakan) di muka bumi mencakup semua perbuatan yg tak baik dan tak memperbaiki. Merusak dgn membunuh, merampok / merampas, penyimpangan, kesyirikan, dan dlm segala hal.
Ibnu Katsir rahimahullahu saat memberi penjelasan pd ayat:
حَتَّىٰٓ إِذَا فُتِحَتۡ يَأۡجُوجُ وَمَأۡجُوجُ وَهُم مِّن ڪُلِّ حَدَبٍ۬ يَنسِلُونَ
Hingga apabila dibukakan (dinding) Ya`juj dan Ma`juj, dan mereka turun dgn cepat dari seluruh tempat yg tinggi. (Al-Anbiya’: 96)
disebutkan bahwa (mereka) orang-orang yg cepat dlm berjalan guna membuat kerusakan.
Al-Imam Muslim rahimahullahu dlm Shahih-nya meriwayatkan dgn memberi tambahan (pada hadits An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu) setelah lafal di danau ni pernah ada air dgn sabda beliau yg artinya: Kemudian mereka berjalan hingga Gunung Khumar, yaitu gunung di Baitul Maqdis, maka mereka (Ya`juj dan Ma`juj) berkata, ‘Sungguh kita telah membunuh penduduk bumi. Maka, marilah kita bunuh penduduk langit.’ Lalu mereka melepaskan anak panah mereka ke langit, kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala kembalikan anak-anak panah mereka itu kepada mereka dgn berlumuran darah. (Shahih Muslim, tambahan hadits no. 2937)
Begitulah laku lampah Ya`juj dan Ma`juj. Destruktif, membuat onar, berbuat kerusakan di muka bumi. Timbul pertanyaan, kapan Ya`juj dan Ma`juj muncul? Sudahkah Ya`juj dan Ma`juj muncul di era lalu / bahkan di zaman sekarang ini?
Ada beberapa kalangan yg berpendapat bahwa Ya`juj dan Ma`juj telah ada dewasa ini. Seperti dinukil Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullahu dlm kitabnya Ya`juj wa Ma`juj wa Fitnatu Ad-Dajjal (hal. 21), bahwa Al-Amir Syakib Arsalan dan selainnya berpandangan sesungguhnya Ya`juj dan Ma`juj adlh negara Soviet / sebagian dari mereka. Tidak diragukan sesungguhnya mereka adlh bagian dari Ya`juj dan Ma`juj. Demikian diungkapkan Al-Amir Syakib Arsalan.
Lain halnya dgn Sayyid Quthub. Dia berpendapat, secara tarjih, bukan yakin, bahwa janji Allah Subhanahu wa Ta’ala untk melubangi dinding telah terjadi serta Ya`juj dan Ma`juj telah keluar. Mereka adlh bangsa Tartar yg muncul pd abad ke-7 Hijriyah. Mereka telah menghancurkan kerajaan-kerajaan Islam dan menebar kerusakan di muka bumi. (Asyrathu As-Sa’ah, Yusuf Al-Wabil hal. 378)
Dalam hadits An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu disebutkan bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala memberitahukan kepada Isa ‘alaihissalam akan keluarnya Ya`juj dan Ma`juj yg tak ada seorang pun mampu memerangi mereka, dan Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan Isa ‘alaihissalam menjauhkan kaum mukminin dari jalan yg ditempuh Ya`juj dan Ma`juj seraya berfirman: Kumpulkan hamba-hamba-Ku ke gunung Ath-Thur. (lihat Asyrathu As-Sa’ah, Yusuf Al-Wabil hal. 369)
Berdasarkan hadits An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu dlm Shahih Muslim, maka akan nampak bahwa kemunculan Ya`juj dan Ma`juj bersamaan masa dgn kehadiran Isa ‘alaihissalam. Maka apabila Ya`juj dan Ma`juj dinyatakan telah muncul, tentu akan timbul pertanyaan, bagaimana dgn Isa ‘alaihissalam?
Asy-Syaikh Muhammad Al-Amin bin Muhammad Al-Mukhtar Asy-Syinqithi rahimahullahu menyatakan setelah beliau rahimahullahu memaparkan hadits An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu yg panjang, Berdasar hadits shahih ini, sungguh aku telah melihat penjelasan Nabi Shallallahu ‘alahi wa sallam: ‘Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mewahyukan kepada Isa bin Maryam perihal keluarnya Ya`juj dan Ma`juj setelah terbunuhnya Dajjal.’ Barangsiapa yg menyatakan bahwa mereka (Ya`juj dan Ma`juj) adlh Rusia, dan dinding itu telah roboh sejak dulu, maka pendapatnya tersebut menyelisihi apa yg telah dikabarkan Ash-Shadiqu Al-Mashduq (Rasulullah) Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka batil. Karena sesungguhnya, yg menentang kabar Ash-Shadiq adlh pendusta yg membahayakan, sebagaimana dimaklumi. Tidak ada sesuatu yg kuat dlm Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam yg bisa memalingkan hadits (An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu, ed.) ni yg anda telah melihat keshahihan sanadnya serta memberi kejelasan dalil-dalilnya tentang maksud yg dituju.
Pada hakekatnya, yg menjadi sandaran bagi orang-orang yg menyatakan bahwa Ya`juj dan Ma`juj adlh Rusia, dan sandaran orang-orang mulhid (atheis) bahwa Ya`juj dan Ma`juj itu tak ada wujudnya, adlh alasan-alasan logika, yg telah menjadi keyakinan pemiliknya. (Adhwa`u Al-Bayan fi Idhah Al-Qur`an bi Al-Qur`an, hal. 141-142)
Menurut mereka, kalau Ya`juj dan Ma`juj itu sudah ada di balik benteng tersebut, tentu sudah ditemukan lokasinya. Apalagi dgn adanya kemajuan teknologi yg pesat dan alat-alat yg canggih untk mendeteksi keberadaan mereka. Tapi, karena tak ada orang yg menemukan mereka / lokasi mereka, berarti Ya`juj dan Ma`juj belum pernah ada.
Logika seperti ni dpt dibantah dgn realita bahwa banyak hal yg masih belum mampu diungkap hakekatnya, secanggih apapun teknologi yg dikuasai manusia. Ruh misalnya. Ruh, yg demikian dirasakan keberadaannya, selalu menyertai, tetapi belum pernah terungkap eksistensi dan substansinya.
Maka, yg menjadi salah satu tanda-tanda datangnya hari kiamat besar, yaitu keluarnya Ya`juj dan Ma`juj pd akhir zaman, belum terjadi. Sebab, hadits-hadits yg shahih menunjukkan bahwa Ya`juj dan Ma`juj keluar setelah Isa ‘alaihissalam turun ke bumi. Dialah yg berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar membinasakan Ya`juj dan Ma`juj. Allah Subhanahu wa Ta’ala pun lantas membinasakan dan membuang bangkai mereka ke laut, serta mengamankan negara-negara dan hamba-hamba-Nya dari kejahatan Ya`juj dan Ma`juj. Title : Mengenal Ya'juj dan Ma'juj di Hari Kiamat

0 Response to "[Haji] Mengenal Ya'juj dan Ma'juj di Hari Kiamat"

Posting Komentar

Contact

Nama

Email *

Pesan *