[Hyde jekyll me] Sinopsis Scholar Who Walks The Night Episode 4

kaemfret.blogspot.com - Sung Yeol menangis memanggil nama Myung Hee sambil memeluk gadis itu. Tapi gadis itu dgn dingin menyuruh Sung Yeol melepaskannya. Sung Yeol melepaskan pelukannya tapi tangannya tak beranjak dari pundak Myung Hee.

Jadi kau masih hidup? tanyanya penuh harap.

Yang Sun teringat pd percakapan para gisaeng yg mengatakan ada rumor bahwa Sung Yeol tak bisa melupakan kekasihnya hingga tak melirik wanita lain. Ia berpikir bahwa rumor itu ternyata benar.

Kau salah orang, kata gadis itu.

Myung Hee, ni aku..

Gadis itu menampar Sung Yeol. Yang Sun terkejut. Di saat bersamaan pelayan gadis itu datang dan memanggilnya dgn nama Nona Hye Ryung. Mendengar itu Sung Yeol sangat terpukul. Pelayan itu mengancam akan memanggil pengawal sekarang juga. Yang Sun buru-buru meminta maaf bahwa Sung Yeol salah mengenali orang.

Pelayan itu marah-marah menuduh Sung Yeol telah mengganggu majikannya. Hye Ryung mengajak pelayannya pergi dan tak membuat keributan. Tapi Sung Yeol tak mau melepas Hye Ryung pergi. Ia menarik tangannya dan melihat leher Hye Ryung. Tidak ada bekas gigitan di sana. Sung Yeol terkejut.

Meski begitu ia tetap tak mau melepaskan tangannya. Hingga pengawal datang dan memukulinya. Yang Sun berusaha menghalangi mereka.

Myung Hee, apa benar-benar bukan kau? tanya Sung Yeol sedih.

Hye Ryung dgn dingin menghentakkan tangannya agar terlepas dari pegangan Sung Yeol. Sung Yeol jatuh berlutut karena pukulan bertubi-tubi para pengawal.

Myung Hee, aku benar-benar ingin memanggil namamu. Sekali saja....jika aku bisa melihatmu sekali saja, tak ada yg tak akan kulakukan, batin Sung Yeol. Aku bahkan akan memberikan hidupku.

Buk! Pukulan keras mengenai kepala Sung Yeol. Ia jatuh terkapar dan pegangannya akhirnya terlepas. Sung Yeol melihat kepergian Hye Ryung lalu ia jatuh pingsan.

Kilas balik 120 tahun lalu setelah Sung Yeol menghisap darah Myung Hee. Gwi ternyata tak apa-apa terkena tindihan batu itu. Ia menghampiri Sung Yeol yg masih dlm keadaan shock di hadapan jasad Myung Hee.

Sambil tersenyum mengejek ia bertanya bagaimana rasa darah Myung Hee. Selamat datang ke dunia monster, Kim Sung Yeol.

Ia menepuk pundak Sung Yeol lalu meninggalkannya sendirian. Sung Yeol mengingat kematian sahabatnya PM Jung Hyun, ayahnya, lalu Myung Hee. Ia berusaha meraih tubuh Myung Hee tapi perhatiannya terpaku pd kukunya yg memanjang. Kata-kata Gwi terngiang di benaknya. Ia adlh monster...ia adlh vampir dan darah pertama yg diminumnya adlh darah calon istrinya sendiri.

Tak sanggup menerima kenyataan itu, ia berlari ke hutan seperti orang gila. Ia berusaha mencabut gigi taringnya yg memanjang. Tapi terik matahari membakar wajahnya. Ia teringat perkataan Hae Seo agar tak pernah melepaskan jubah hitam.

Malamnya, Sung Yeol kembali ke kediaman Gwi. Ia melihat Gwi membopong tubuh Myung Hee keluar dan menaruhnya di atas tumpukan kayu. Sung Yeol bersembunyi dan melihat semua itu. Tapi Gwi tahu Sung Yeol ada di sana dan menantangnya untk keluar mengambil tubuh Myung Hee.

Ketika Sung Yeol tak keluar, Gwi membakar tubuh Myung Hee. Sung Yeol menangis tak berdaya melihat tubuh Myung Hee dlm kobaran api. Hmmm...berarti Myung Hee memang benar-benar sudah mati.

Yang Sun ikut menangis melihat Sung Yeol mengigau sambil menangis bahwa ia sudah membunuh Myung Hee. Ia bisa merasakan Sung Yeol sangat menderita dan menggenggam tangannya. Saat itulah ia melihat luka di tangan Sung Yeol (ia tak tahu luka itu dibuat Sung Yeol untk menyembuhkan luka tikaman yg dibuatnya).

Ia mendekat ke wajah Sung Yeol dan tanpa sadar air matanya menetes di pipi Sung Yeol. Sung Yeol terbangun. Yang Sun menjelaskan Sung Yeol tadi pingsan.

Sung Yeol tiba-tiba menggulingkan Yang Sun hingga Yang Sun terbaring di tempat tidur. Kalung dupa sunsa terlepas dari leher Yang Sun. Rasa haus Sung Yeol muncul dan ia sudah hendak mengigit leher Yang Sun.

Aku Yang Sun, ujar Yang Sun tiba-tiba. Aku bukan orang yg kaucari.

Ia salah mengira Sung Yeol hendak menciumnya. Untunglah Sung Yeol akhirnya bisa menekan rasa hausnya. Ia melepaskan Yang Sun. Yang Sun cepat-cepat duduk. Sung Yeol memakaikan kalung dupa itu lagi ke leher Yang Sun lalu pergi.

Seorang pemburu sedang berjalan di hutan ketika ia merasa ada sesuatu di hutan itu. Ia menoleh dan melihat Sung Yeol di dekat pohon. Pemburu itu lari ketakutan. Sung Yeol mengejarnya lalu melompat. Pemburu itu berteriak.

Pemburu itu tak apa-apa. Ia membuka matanya dan melihat bangkai seekor babi hutan jatuh di hadapannya. Babi hutan itu kaku kehabisan darah. Lalu si pemburu melihat Sung Yeol dgn mulut berlumuran darah. Ia pun pingsan.

Yang Sun kembali ke toko buku kenalannya. Tapi toko itu gelap tak ada orang. Apa yg menyebabkan Yang Sun yakin kenalannya itu mengetahui di mana jurnal PM Jung Hyun?

Yang Sun meminta penjual buku lain untk mencari jurnal PM Jung Hyun di pulau Ganghwa karena di sana banyak pelajar yg diasingkan oleh pemerintah. Wae Son, ahjusshi pemilik toko buku kenalan Yang Sun, memergokinya dan merasa tersinggung karena Yang Sun meminta tolong pd orang lain. Ia berkata tak mungkin para sarjana itu ada yg memiliki jurnal tersebut karena buku itu sangat berbahaya. Ups....

Yang Sun bertanya apakah Wae Son tahu buku itu. Wae Son berkata ia tak tahu, ia hanya menerka itu bukan buku biasa. Lalu ia cepat-cepat pergi.

Ho Jin berkata pd Soo Hyang bahwa Yang Sun hebat hingga bisa menemukan buku itu. Soo Hyang berkata mereka harus memastikan dulu buku itu asli / bukan. Ho Jin berpendapat tak ada bedanya menemukan buku itu / tak karena rencana rahasia yg tertulis di dalamnya sudah dihancurkan oleh Gwi. Tapi Soo Hyang berkata rencana rahasia itu benar-benar ada.

Yang Sun akhirnya menemukan Wae Son dan memanggilnya. Tapi Wae Son tak mendengar dan berjalan buru-buru ke sebuah gang kecil. Yang Sun mengikutinya. Ia mendengar percakapan Wae Son dgn seseorang mengenai jurnal PM Jung Hyun. Yang Sun nampaknya mengenali suara orang itu.

Wae Son berkata Yang Sun menanyakan jurnal PM Jung Hyun padanya. Ia tak mengerti mengapa Yang Sun mencari jurnal itu. Orang itu bertanya apa jawaban Wae Son pd Yang Sun.

Tentu saja aku pura-pura tak tahu apa-apa mengenai jurnal itu. Jika mereka tahu kita juru buku PM Sadong, maka akan menjadi bencana. Apa lagi belakangan ni terjadi kekisruhan karena Pelajar Binal / siapapun dia yg hendak mengungkap kematian PM Sadong, jawab Wae Son.

Bagus. Kita tak tahu apapun jadi jangan katakan yg sebenarnya pd Yang Sun jika ia menanyakannya lagi.

Yang Sun menghampiri mereka. Ayah....ayah dan paman adlh juru buku PM Sadong? Ayah jg mendengar mengenai jurnal PM Jung Hyun? Kenapa kalian menyembunyikannya? Pelajar Eum Seok Gol memerlukan jurnal itu.

Ayah Yang Sun menampar Yang Sun dan melarangnya membicarakan jurnal PM Jung Hyun. Jika ia ketahuan pernah menjadi juru buku PM Sadong, maka keluarga mereka akan dibantai. Yang Sun terkejut mendengarnya.

Ia kembali ke toko buku sambil memegangi pipinya yg masih sakit akibat tamparan ayahnya. Sung Yeol ada di sana dan toko buku itu berantakan. Sung Yeol bertanya apakah Wae Son benar-benar tahu mengenal jurnal PM Jung Hyun. Yang Sun teringat akan larangan ayahnya. Ia tak berani mengatakan apapun.

Sung Yeol memberikan uang 200 nyang padanya. Ia ingin Yang Sun mencari jurnal itu sebagai juru buku pribadinya. Yang Sun menggeleng dgn berkata ia masih memiliki bisnis yg sedang berjalan. Tapi Sung Yeol berkata tak ada lagi yg bisa ia percayai dan mintai tolong selain Yang Sun, karena itu ia tak menerima penolakan Yang Sun.

Saat Sung Yeol hendak pergi, Yang Sun bertanya apa hubungan antara jurnal itu dgn Pelajar Binal karena ia mendengar perkataan Ho Jin bahwa Pelajar Binal tahu mengenai jurnal PM Jung Hyun. Apakah jurnal itu berisi catatan mengenai seseorang yg benar-benar pernah ada di dunia ini? Sung Yeol berbohong bahwa Ho Jin hanya sedang bingung jadi sembarangan bicara.

Yang Sun meminta Sung Yeol tak mengatakan pd siapapun bahwa Wae Son tahu mengenai jurnal tersebut. Hanya Sung Yeol yg boleh tahu. Ia berkata pasti ada alasannya Wae Son bersembunyi dan ia yg akan mencari Wae Son. Sung Yeol terlihat curiga dgn permintaan Yang Sun tersebut.

Lee Yoon meminta kakeknya mengganti rencana membangun istana baru dgn memperbaiki istana yg sudah ada. Alasannya adlh karena negeri ni dilanda kekeringan dan panen gagal. Banyak rakyat yg kelaparan dan kesulitan membayar pajak. Mereka meminjam uang pd lintah darat untk membayar pajak.

Tapi Raja malah memarahinya dan menganggap Lee Yoon sombong karena berhasil menangkap Menteri Lee. Berani-beraninya Lee Yoon mengajarinya cara mengurus negara. Sebagai gantinya ia menyuruh Lee Yoon menangkap Pelajar Binal. Dengan begitu Lee Yoon akan terlepas dari tuduhan putera pengkhianat negara.

Lee Yoon terpaksa mengiyakan. Raja jg menyuruhnya mengadakan pesta pd hari peringatan kematian PM Sadong. Pesta pora pd peringatan hari kematian? Lee Yoon nampak keberatan tapi tak bisa menolak.

Wae Son diculik oleh seorang berpakaian hitam-hitam. Ia dibawa menghadap seorang pria bangsawan di balik tirai. Orang itu mengenali Wae Son sebagai Choi Do Gwab, juru buku pribadi PM Sadong. Ia sudah lama mencarinya.

Wae Son berkata pria itu salah mengenali orang. Siapa kau hingga menangkap orang seperti ini? protesnya.

Aku adlh Pelajar Binal penulis buku Bu Ja Ui Ok yg kau jual. Dan aku tahu PM Sadong memiliki jurnal PM Jung Hyun sebelum beliau meninggal. Sudah kuduga, kau mengetahui tentang jurnal itu, bukan?

Wae Son berkata ia tak mengerti apa yg orang itu bicarakan.

Seseorang masuk dan memberitahu orang itu bahwa akan ada pesta di istana Sadong pd hari peringatan kematian PM Sadong. Orang itu berkata mereka harus menghentikan pesta tersebut.

Lee Yoon sedang memeriksa persiapan istana Sadong untk pesta. Tiba-tiba sebuah panah melintas melewatinya. Panah itu menancap di sebuah meja dgn secarik kertas tertusuk di sana. Pemanahnya seorang berpakaian hitam-hitam yg langsung melarikan diri.

Para pengawal langsung bergerak melindungi Lee Yoon. Lee Yoon membuka kertas itu dan di dalamnya terdapat sebuah peribahasa: jika kau berdosa pd surga, kau tak memiliki tempat untk bertobat. Penulisnya adlh Pelajar Binal.

Berita mengenai insiden itu sampai pd Gwi, dilaporkan oleh Perdana Menteri. Gwi bahkan sepakat bahwa pesta pd hari peringatan kematian adlh sesuatu yg menggelikan. Perdana Menteri berkata Raja yg memerintahkan pesta itu dan Lee Yoon hanya mematuhinya. Raja sendiri yg akhirnya membatalkannya. Perdana Menteri berkata Raja takut mati meski selalu memperlihatkan sikap tangguh.

Gwi berkata justru mereka harus lebih berhati-hati karena Raja bukan seorang yg gampangan seperti Perdana Menteri. Ia memerintahkan Perdana Menteri untk terus mengawasi tindakan Raja. Ia sendiri lebih penasaran dgn Pelajar Binal yg bisa keluar masuk istana dgn mudah.

Sung Yeol membuat rencana untk mengadakan upacara peringatan kematian PM Sadong di sebuah gunung. Dan pd saat itu ia akan menyebarkan jilid ke-2 palsu dari buku Bu Ja Ui Ok. Tujuannya adlh untk memancing Pelajar Binal keluar dari persembunyiannya.

Pemerintah pastinya tak akan tinggal diam jika mengetahui adanya upacara peringatan kematian PM Sadong yg adlh seorang pengkhianat negara. Dan orang-orang yg menghadiri upacara tersebut akan berada dlm bahaya ditangkap oleh pemerintah. Tapi Sung Yeol menduga Pelajar Binal tak akan tinggal diam dan akan menolong orang-orang itu. Pelajar Binal jg pasti akan mencari tahu siapa yg sudah memalsukan bukunya.

Ho Jin bertanya bagaimana jika Gwi jg muncul pd acara itu. Sung Yeol menenangkan bahwa Gwi tak akan muncul karena acara itu diadakan siang hari pd tempat terbuka. Soo Hyang mendengar desas-desus bahwa akan dikeluarkan surat perintah untk menangkap Pelajar Binal. Ia khawatir Sung Yeol akan tertangkap. Sung Yeol berkata ia memiliki rencana sendiri untk itu.

Ia menyuruh Ho Jin menyebarkan gosip bahwa pd hari peringatan kematian PM Sadong, jilid ke-2 Bu Ja Ui Ok akan dibagikan. Lalu ia menanyakan pd Soo Hyang mengenai toko buku Wae Son. Soo Hyang berkata Wae Son masih belum muncul dan jg tak ada hal khusus mengenai Yang Sun.

Anak itu menyembunyikan sesuatu dariku, ujar Sung Yeol. Ia menyuruh Soo Hyang terus mengawasi Yang Sun dan memerintahkan lebih banyak orang untk melindunginya. Soo Hyang keberatan dan menyarankan agar mengirim Yang Sun jauh-jauh. Tapi Sung Yeol berkata prioritas utama mereka adlh menemukan jurnal itu. Dan lagi Yang Sun akan aman selama mengenakan kotak dupa itu.

Yang Sun menanti di toko buku Wae Son. Ia teringat saat Sung Yeol memeluk Hye Ryung karena dikira Myung Hee dan jg tak melepaskannya meski dipukuli. Ia bertanya-tanya apakah itu yg namanya cinta? Tidak melupakan meski sudah tiada. Yang Sun benar-benar kesengsem berat dgn Sung Yeol.

Gwi mencari pemilik tas yg ia temukan di hutan. Ia menghadang seorang pelajar di hutan karena berpostur mirip dgn Yang Sun. Tapi aromanya tak sama. Pelajar itu pun menjadi korban Gwi.

Mayat pelajar itu ditemukan dan menjadi bahan pembicaraan di kota. Mayat itu dibawa oleh tentara dan mereka memberitahu rakyat bahwa mayat itu adlh korban binatang buas. Kepala tentara jg melaporkannya pd Raja dan Wakil Perdana Menteri. Mereka memerintahkan agar mayat itu dibakar.

Mereka menyadari kejadian ni akan menjadi bahan pembicaraan rakyat selama beberapa waktu. Raja bertanya sampai kapan mereka bisa menyembunyikan kejahatan Gwi.

Pemburu, yg malam itu berada di hutan dan sempat melihat Sung Yeol, menceritakan pengalamannya pd orang-orang. Ia bahkan membawa barang bukti yaitu bangkai babi hutan korban Sung Yeol. Yang Sun tentu saja tak mau melewatkan hal ni untk bahan tulisannya.

Pemburu itu menceritakan ciri-ciri Pelajar Malam: mata bersinar merah, bertaring tajam, bertubuh tinggi, dan mengenakan jubah. Ia jg bercerita bahwa saat ia bangun dari pingsannya, ia sudah ada di kaki gunung. Artinya ia tak dicelakai sama sekali. Yang Sun sangat senang dan berkata itu pastilah Pelajar Malam, si pahlawan.

Tapi penduduk lain bercerita bahwa kemarin ditemukan mayat manusia yg sama kondisinya dgn babi hutan itu. Digigit dan mati mengenaskan tanpa setetes darah pun. Pemburu berkata ia jg pernah melihat hal yg sama sepuluh tahun lalu. Saat itu banyak mayat bergelimpangan hingga ia memanggil tentara. Para tentara lalu mengumpulkan mayat-mayat tersebut.

Yang Sun membela bahwa 10 tahun lalu Pelajar Malam belum muncul jadi bukan dia pelakunya. Tapi penduduk berpendapat bahwa meski Pelajar Malam benar-benar ada, belum tentu ia orang baik. Ia tetap saja vampir yg memangsa manusia.

Seorang penjual buku memberitahu Yang Sun bahwa ada perintah untk menangkap Pelajar Binal, dan rumornya tiap penjual dan pembeli bukunya akan menerima hukuman. Yang Sun ragu hal seperti itu akan terjadi. Penjual itu lalu memberitahu Yang Sun mengenai adanya Bu Ja Ui Ok jilid 2. Yang Sun langsung bersemangat untk mendapatkannya.

Ho Jin sudah menyebarkan informasi pd para penjual buku bahwa akan diadakan upacara peringatan kematian PM Sadong dan Bu Ja Ui Ok Jilid 2 akan dibagikan. Dress codenya putih-putih.

Hak Young diam-diam mengawasi mereka dan melaporkannya pd Lee Yoon. Lee Yoon merasa itu hal yg aneh. Semua orang yg hadir dlm upacara tersebut berada dlm bahaya. Ia memutuskan untk memeriksanya sendiri.

Hak Young mengingatkan bahwa akan ada petisi lagi menentang Lee Yoon jika hal ni diketahui Raja. Dan Raja ternyata sudah tahu. Ia berkata Lee Yoon akan dianggap berpihak pd Pelajar Binal. Kenapa Lee Yoon tak melakukan apa-apa meski mengetahui ada upacara tersebut. Maksudnya adlh Lee Yoon seharusnya menangkapi orang-orang itu karena memihak PM Sadong.

Lee Yoon berkata orang-orang itu adlh orang-orang yg sudah pensiun dan hidup sebagai rakyat biasa. Tapi Raja tak mau tahu. Upacara itu sendiri sudah merupakan tindakan pemberontakan. Ia memerintahkan untk menangkap mereka semua.

Gwi jg sudah tahu mengenai upacara dan buku jilid ke-2 tersebut. Ia merasa hari ni akan menjadi hari yg menarik.

Para penjual buku mengenakan pakaian putih-putih dan penutup wajah untk menghadiri upacara tersebut. Yang Sun berada di antara mereka. Mereka mendoakan dan menangisi kematian PM Sadong.

Sung Yeol mengamati mereka dari kejauhan dan mengenali Yang Sun dari kalung dupa yg dikenakannya. Sementara itu Ho Jin yg berjaga di kaki gunung melihat barisan tentara menuju tempat upacara.

Upacara terus berlangsung. Para penjual buku mulai ragu buku itu akan dibagikan hari ini. Yang Sun memperhatikan wajah satu per satu penjual buku di rombongan tersebut untk mencari Wae Son, tapi ia malah menemukan Sung Yeol dari bekas luka di tangannya. Sung Yeol tak mengatakan apa-apa dan berjalan pergi. Yang Sun hendak menyusul tapi terhalang oleh orang-orang yg sedang meratap.

Ho Jin melapor pd Sung Yeol bahwa para tentara sudah datang. Sung Yeol menyuruh Soo Hyang melakukan sesuatu yg ia perintahkan. Lalu ia menyuruh Ho Jin menyebarkan buku Bu Ja Ui Ok jilid ke-2.

Para penjual buku langsung membaca buku tersebut. Segera terjadi keributan karena dlm buku tersebut PM Sadong malah diceritakan gila dan kejam. Mereka berteriak menyuruh Pelajar Binal keluar untk menjelaskan cerita tak masuk akal ini.

Yang Sun berseru bahwa buku ni tak ditulis Pelajar Binal. Tata bahasa yg digunakan tidaklah sama dgn Pelajar Binal. Ia berkata buku ni adlh palsu.

Tepat pd saat itu para tentara tiba dan menangkapi mereka semua. Ho Jin melapor pd Sung Yeol bahwa Pelajar Binal sepertinya tak muncul. Sung Yeol menyuruh Ho Jin memeriksa di kaki gunung apakah ada orang yg menyerang para tentara.

Sung Yeol berjalan kembali ke hutan tapi Yang Sun menemukannya. Ia berkata ia tahu rute lain untk mencapai desa. Ia mengajak Sung Yeol melarikan diri agar tak tertangkap. Tapi Sung Yeol menghentakkan tangannya dan menyuruh Yang Sun pergi. Akhirnya Yang Sun tertangkap. Kotak dupanya lagi-lagi terjatuh. Harus dirantai nih >,<

Sementara itu Raja mendapat laporan bahwa tentara yg pertama tiba sempat melihat orang-orang yg menghadiri upacara itu ditangkap tentara. Tapi kemudian semua orang menghilang. Akibatnya ketika tentara Raja tiba, mereka tak menemukan siapapun.

Ternyata para tentara yg menangkapi para penjual buku sebenarnya adlh tentara palsu yg sudah dipersiapkan Sung Yeol dan anak buahnya. Setelah tentara Raja kembali ke istana, para penjual buku itu pun dilepaskan agar bisa kembali ke desa.

Bukannya pulang, Yang Sun malah mencari-cari Sung Yeol di hutan. Ia khawatir Sung Yeol ditangkap. Err....kalau ditangkap pun kan sudah dilepaskan semua?

Ia terus mencari hingga malam. Sepatunya terlepas dan ia tersandung hingga kakinya terluka. Sung Yeol akhirnya muncul di hadapannya. Yang Sun berkata ia sangat khawatir dan lega melihat Sung Yeol selamat.

Sung Yeol berkata ia selamat / tidak, tak ada hubungannya dgn Yang Sun. Yang Sun kecewa dan berkata ia hanya khawatir.,

Kau bahkan tak bisa menjaga dirimu sendiri, jadi siapa kau hingga bisa mengkhawatirkanku? Sung Yeol memarahi Yang Sun.

Ia melihat kaki Yang Sun. Darah dari luka Yang Sun sempat membuat naluri vampirnya bangkit. Yang Sun menarik kakinya. Ia merasa terluka atas kata-kata Sung Yeol tadi.

Sung Yeol malah membalut luka di kaki Yang Sun lalu menggendongnya. Yang Sun menahan tangis dan meminta Sung Yeol menurunkannya. Ia kesal karena Sung Yeol bersikap semaunya. Sung Yeol berkata Yang Sun akan sulit mencapai desa dgn kaki seperti ini.

Apa hubungannya denganmu, ujar Yang Sun. Memangnya apa arti dirinya bagi Sung Yeol? Sung Yeol menegaskan bahwa siapapun yg terluka di hutan semalam ni akan dibantunya. Yang Sun berkata ia tak membutuhkan bantuan Sung Yeol. Apa ia perlu ijin untk perasaannya juga?

Sung Yeol berkata ia tak bisa meninggalkan Yang Sun dan karena Yang Sun tak mau menerima bantuannya, maka tak ada pilihan lain selain bermalam di hutan ni berdua. Yang Sun tak bisa membantah lagi. Pelan-pelan ia mengangkat tangannya untk berpegangan pd pundak Sung Yeol.

Dalam hatinya ia bertanya mengapa Sung Yeol selalu menolongnya, membantunya, dan baik padanya meski membenci perhatiannya dan kekhawatirannya. Ia terus menatap wajah Sung Yeol.

Wae Son protes pd penculiknya bahwa mereka tak bisa terus menyanderanya seperti ini. Ia lagi-lagi berkata bahwa ia bukan orang yg mereka cari.

Pintu terbuka. Lee Yoon masuk bersama Hak Young. Penculik Wae Son memberi hormat pd Lee Yoon. Wae Son kebingungan melihatnya.

Lee Yoon menyapanya. Ia berkata ia langsung mengenali Wae Son meski Wae Son tampaknya tak mengenalinya.

Aku adlh putera PM Sadong dan pengguna nama pena Pelajar Binal. Whaaa...Lee Yoon adlh si Pelajar Binal.

Ia yg menulis buku Bu Ja Ui OK. Ia jg yg menulis kertas peringatan untk dipanahkan sendiri ke arahnya.

Yang Sun dan Sung Yeol tiba di desa. Sung Yeol mengembalikan kotak dupa pd Yang Sun. Ia menyuruh Yang Sun untk seterusnya melapor pd Ho Jin / Soo Hyang, tak ada alasan untk menemuinya dan melapor langsung padanya. Yang Sun nampak kecewa.

Tiba-tiba selebaran berjatuhan memenuhi jalan. Sung Yeol membaca selebaran tersebut.

Dalam selebaran itu disebutkan bahwa ada Raja di atas Raja dlm istana. Dan ia adlh vampir penghisap darah manusia. Dikatakan jg 10 tahun lalu PM Sadong dibunuh karena berusaha menyingkirkan vampir tersebut. Juga satu lagi PM yg dibunuh dgn cara yg sama, yaitu PM Jung Hyun yg mati 120 tahun lalu. Meski dua PM sudah dibunuh oleh vampir tesebut, Raja dan para menteri menyembunyikan dan mendukung vampir tersebut. Mereka tak ada bedanya dgn vampire tersebut.

Yang Sun terbelalak membaca selebaran tersebut. Itu adlh kisah dari novel vampir yg ia berikan pd Sung Yeol (novel terakhir PM Jung Hyun). Ia baru tahu kalau PM Jung Hyun benar-benar ada. Tapi Sung Yeol tak mau menjelaskan padanya dan pergi meninggalkan Yang Sun.

Meski sudah diperhadapkan dgn Lee Yoon, Wae Son tetap menyangkal kalau ia adlh juru buku PM Sadong. Lee Yoon mengingatkan bahwa Wae Son sering menggunakan perpustakaan 10 tahun lalu dan sangat pintar. Tapi Wae Son sering mencuri buku dan menjualnya untk mengobati penyakit anaknya. Karena itulah tangan Wao Son dipenggal sebelah.

Raja yg marah memerintahkan agar Wae Son dan keluarganya diekssekusi. PM Sadong yg menyelamatkan mereka bahkan membantu pengobatan anaknya, jg memberikan toko buku baru untuknya. Tapi juru buku itu malah mengkhianati PM Sadong dan memberi kesaksian palsu bersama Raja dan faksi Noron untk menuduh PM Sadong telah berkhianat. Wae Son menunduk menahan tangis.

Akibatnya PM Sadong, ayah Seo Jin, dan ayah Hak Young dieksekusi. Lee Yoon berkata pembunuh mereka adlh Gwi. Karena itu ia mencari buku yg memiliki rencana rahasia untk menyingkirkan Gwi. Jurnal PM Jung Hyun.

Wae Son lalu menggigit lidahnya untk bunuh diri. Tapi anak buah Lee Yoon berhasil menahannya.

Polisi menemukan selebaran tersebut dan melaporkannya pd Raja. Raja memerintahkan agar semua selebaran tersebut ditarik tanpa ada yg tersisa. Wakil Perdana Menteri yg adlh orang kepercayaan Raja menenangkan bahwa ia sudah meminta para tentara untk menyelesaikan masalah ni diam-diam. Raja berkata Gwi tak akan tinggal diam jika melihat selebaran itu. Akan ada banjir darah.

Sung Yeol mengelilingi desa. Orang-orang membaca selebaran itu tapi menganggap isi tulisannya hanya omong kosong. Sung Yeol melihat beberapa orang berpakaian serba hitam dikejar polisi. Satu dari mereka terpanah dan mati.

Sung Yeol berhasil menghadang salah satu dari mereka dan berkelahi dengannya. Ia menyadari kemampuan pedang orang itu luar biasa. Kemampuan yg hanya dimiliki pengawal anggota kerajaan. Sung Yeol menjelaskan ia bukan polisi / tentara. Ia ingin orang itu menyampaikan pd Pelajar Binal bahwa ia memiliki jurnal PM Jung Hyun dan ingin bertemu dengannya. Tapi orang itu malah bunuh diri.

Gwi mengetahui bahwa Sung Yeol lah yg berpura-pura menjadi Pelajar Binal, tapi ia salah menduga mengira Sung Yeol melakukan itu untk melindungi Pelajar Binal.

Sekarang waktunya untk kau maju, ujarnya.

Hye Ryung mengangkat kepalanya. Ia menyerahkan semangkuk darah untk Gwi. Gwi menatap Hye Ryung dan berkata benar-benar mirip

Sangat mirip hingga mudah untk percaya bahwa gadis itu hidup kembali.

Apa Tuan membicarakan gadis bernama Myung Hee? tanya Hye Ryung.

Gwi bertanya apakah Hye Ryung sudah menemukan orang yg memanggilnya dgn nama tersebut. Hye Ryung tentu saja teringat pd Sung Yeol, tapi ia berbohong dan mengatakan ia belum bertemu orang seperti itu.

Untungnya Gwi tak curiga karena Hye Ryung belum lama tiba di kota ini. Sudah 4 tahun Hye Ryung tinggal di tempat lain untk menyembuhkan penyakitnya. Gwi menanyakan kesehatan Hye Ryung. Hye Ryung dgn sopan berkata ia sudah pulih berkat Gwi dan minta maaf telah membuat Gwi khawatir.

Gwi menatap Hye Ryung lekat-lekat. Kau sudah tumbuh menjadi seorang wanita sejak terakhir aku melihatmu.

Ia melihat leher Hye Ryung dan mendekat. Hye Ryung berusaha menutupi rasa takutnya dgn menggenggam hanboknya erat-erat. Tapi Gwi menahan rasa hausnya. Ia berkata Hye Ryung harus membawa orang yg memanggilnya dgn nama Myung Hee kepadanya. Itu adlh alasan ia membiarkan Hye Ryung tetap hidup. Hye Ryung berkata ia mengerti.

Sung Yeol pergi ke toko buku dan menemukan Yang Sun yg tertidur di meja. Ia melihat tulisan Yang Sun yg berisi ungkapan perasaannya. Jangan mencariku lagi. Pelajar kejam. Pria jahat.

Yang Sun terbangun. Sung Yeol sudah tak ada. Yang Sun terkejut saat mendapati luka di kakinya sudah sembuh tak berbekas.

Sung Yeol membuka pembalut di tangannya. Kali ni ada dua luka. Ia menaburkan bubuk kayu sunsa ke atas lukanya. Dan tak disangka-sangka ia membawa kertas berisi tulisan perasaan Yang Sun itu. Apa ia mulai jatuh hati?

Komentar:

Beberapa hal mulai terungkap. Hye Ryung bukanlah Myung Hee karena jasad Myung Hee sudah dibakar oleh Gwi. Mungkin reinkarnasinya? Jika alasan Gwi membiarkan Hye Ryung tetap hidup adlh sebagai umpan untk Sung Yeol, pantas saja ia berbohong kalau telah bertemu Sung Yeol. Selama ia berguna bagi Gwi, Gwi tak akan membunuhnya.

Lalu kenapa Sung Yeol begitu sadar dari pingsannya tak mencari Hye Ryung? Menurutku karena Sung Yeol menerima kenyataan bahwa Hye Ryung bukan Myung Hee. Dan lagi prioritasnya adlh mencari jurnal PM Jung Hyun.

Pelajar Binal ternyata Lee Yoon. Masuk akal karena ia pasti ingin membersihkan nama ayahnya dan mengungkap kejahatan Gwi. Tapi yg aneh adlh jika ia tak memiliki jurnal PM Jung Hyun, darimana ia tahu mengenai rencana rahasia itu? Apakah dari ayahnya? Jika ayahnya pernah memberitahunya, kenapa tak memberitahu jg di mana jurnal itu berada?

Meski tak mau mengakuinya, jelas Sung Yeol memperhatikan Yang Sun. Mudah-mudahan Soo Hyang tak tahu kalau luka di tangan Sung Yeol bertambah satu. Karena kecemburuan wanita itu sepertinya menakutkan ;p

Bagi yg sudah menonton episode 5 & 6 please no spoiler yaaa^^ Thanks

source : http://lintas.me, http://google.com

Posted by Tutik W