This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalize ads and to analyze traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn More

[Ashoka] Sinopsis Mahaputra Antv Episode 81

kaemfret.blogspot.com - Sinopsis Mahaputra Antv Episode 81. Ketika pasukan Mughal bersama Bhairam Khan mulai meninggalkan benteng Chittor, dari tempatnya berdiri, Pratap berusaha untk melempari Bhairam Khan dgn sebuah batu, ketika batu itu dilempar ternyata Bhairam Khan berhasil menangkap batu tersebut dgn sigap sambil memandang marah ke sekelilingnya Siapa ni yg telah melemparkan batu ni kearahku ? Jangan jadi pengecut ! kalo kau berani, keluarlah dan menghadap didepanku sekarang jg ! Pratap segera menghadap ke depan Bhairam Khan yg saat itu masih menunggangi kudanya Aku ada disini ! tantang Pratap, Bhairam segera menoleh dan dilihatnya ada seorang anak kecil yg berdiri menantang di depannya Sebutkan namamu sebelum aku membunuhmu ! ujar Bhairam Khan sambil turun dari kudanya dan memperhatikan Pratap dari atas hingga bawah Kamu seharusnya berfikir untk menyelamatkan nyawamu sendiri dari seorang Rajput ! ujar Pratap lantang Mengapa kau menyerang aku dari belakang jika kau memang seorang Rajput ? ejek Bhairam Khan Itulah sebabnya akhirnya aku muncul didepanmu ! tepat pd saat itu dua orang prajurit Mughal maju menyerang Pratap, Pratap dgn sigap segera menghindar dan berhasil melumpuhkan mereka dgn mengambil salah satu pedang mereka, Bhairam Khan melihatnya dgn tatapan heran tak lama kemudian para prajurit yg lain hendak menyerang Pratap, tapi Bhairam Khan melarang mereka mendekat dan membantunya Ini adlh pertarungan antara aku dan anak ini, kalian tak usah ikut campur ! bentak Bhairam Khan pd pasukannya yg berdiri di belakangnya, tak lama kemudian Bhairam Khan menyerang Pratap dan duel diantara merekapun tak terelakkan, Bhairam sangat terkesan dgn keberanian dan kemampuan Pratap, beberapa kali Pratap mampu menghindar dari sabetan pedangnya.

Di kerajaan Mewar, ketika Maharaja Udai Singh dan Ravatji sedang berdiskusi bersama para petinggi Mewar, salah seorang pelayan mereka mengabarkan pd Maharaja Udai Singh kalo saat ni Pratap sedang bertarung dgn Bhairam Khan, mereka semua terkejut, Maharaja Udai Singh secepat kilat meninggalkan istana bersama para menteri dan pasukannya.

Sementara itu, ketika Pratap sedang bertarung dgn Bhairam Khan tiba tiba pedang yg dipegangnya terlepas dari tangannya dan terjatuh di tanah, Pratap tertegun melihatnya, Bhairam Khan terus menerus mencoba untk membunuh Pratap tapi Pratap berhasil menghindar hingga akhirnya Pratap berhasil mengambil pedangnya yg jatuh tadi, kembali Bhairam Khan terkesan dgn keahlian Pratap dan memberikan pujian pd kemampuannya mengelak tiap sabetan pedangnya, dan ketika Bhairam Khan hendak melukai leher Pratap tepat pd saat itu seseorang memegang tangannya, yg ternyata adlh Maharaja Udai Singh, Bhairam Khan terkejut. Bhairam Khan ! Aku tak akan membiarkan warga negara Mewar dibunuh di wilayahku Aku akan menyeret keluar anak ni ke pinggiran kerajaan kemudian membunuhnya ! ujar Bhairam Khan kesal Bhairam Khan, aku peringatkan padamu kalo kau masih berada di perbatasan Mewar, aku masih bisa mendapatkan kau dan jika aku mau aku bisa saja membunuh pasukanmu dlm sekejap pd saat itu jg ! Aku harap kau tak keluar dari batasanmu dan tetap pd perilakumu sebagai seorang utusan kesultanan Mughal dan tak menciptakan perang dlm keadaan seperti ni ujar Udai Singh tak kalah lantang, Bhairam Khan segera melepaskan tangan Raja Udai Singh seraya berkata Kaisar Mughal Yang Mulia Raja Jalal akan menganggap aku sebagai ayahnya dan tak akan pernah bertanya pd semua keputusanku ! ujar Bhairam Khan sengit Pada kondisi seperti ini, tanggung jawabku meningkat, aku tak akan menyalahgunakan kekuasaanku dan aku tetap menghormati dia sebagai kaisar ujar Raja Udai Singh Panglima Bhairam Khan, lupakanlah insiden ni dan kembalilah ke Agra dan berjanjilah untk menguburkan peristiwa ni selama lamanya sehingga tak ada seorangpun yg akan pernah mengetahuinya pinta Ravatji, Bhairam Khan yg saat itu masih menahan marah segera meninggalkan mereka tetapi kemudian menoleh dan memberikan peringatan pd Pratap Aku akan selalu mengingat penghinaan ni selama lamanya ! Seseorang yg berani menantang Bhairam Khan tak akan hidup lebih lama lagi ! tepat pd saat itu iring iringan tandu Ratu Jaiwanta sedang melintas di tempat tersebut, melihat ada anak dan suaminya, Ratu Jaiwanta segera meminta berhenti dan melihat mereka dari kejauhan, tak lama kemudian Bhairam Khan meninggalkan tempat itu bersama pasukannya. Raja Udai Singh memandang Pratap dgn tatapan marah tapi tak ada satupun kata kata yg keluar dari mulutnya, kemudian Raja Udai Singh jg segera meninggalkan tempat tersebut bersama dgn para menteri dan pasukannya, Pratap hanya bisa terdiam melihat kepergian ayahnya.

Sepeninggal Raja Udai Singh, Chakrapani segera menghampiri Pratap seraya berkata Pratap, kalo kau ingin bunuh diri maka lebih baik katakan dulu padaku Pratap tersenyum mendengarkan ucapan temannya itu Chakrapani, cara terbaik untukku agar tetap hidup dgn aman adlh dgn tak tinggal bersamamu sama sekali Chakrapani tertegun Tapi itu tak mungkin, Pratap ! kemudian mereka berdua tertawa bersama sama

Di istana Mewar, Ratu Bhatyani menemui Ratu Jaiwanta di kamarnya dan berkata Sepertinya kasih sayangmu itu palsu untk Pratap Ratu Jaiwanta dgn tenang menjawab Jangan menyalah gunakan kasih sayangmu, Maharani Bhatyani, Bagaimana bisa Pratap menantang orang yg dianggap paling kuat di kesultanan Mughal setelah Jalal ? Dia telah melanggar hidupnya sendiri dgn hidup seperti rakyat biasa yaitu dgn menantang bertarung dan ni sudah dimulai untk mendapatkan pujian dari orang lain Ratu Bhatyani secara terang terangan mengejek Pratap Yang aku tahu, dia bisa saja pergi sejauh mungkin untk memenuhi ambisi dan mencapai tujuannya ujar Ratu Jaiwanta Aku senang mendengarnya tetapi aku tak mendengar adanya pujian untk Pratap dari kerajaan ujar Ratu Bhatyani kemudian berlalu meninggalkan Ratu Jaiwanta yg terlihat kembali khawatir

Di ruang sidang, Raja Udai Singh sedang mendiskusikan insiden barusan bersama para menterinya, mereka mengatakan pd Raja Udai Singh kalo kejadian ni mungkin mempengaruhi skenario politik Mewar karena bagaimanapun Bhairam Khan bukanlah orang yg bisa di hina secara enteng seperti itu Pratap memang telah bertindak seperti Rajput yg menghargai dirinya sendiri di depan Bairam Khan tapi konsekuensi dari tindakannya ni tak akan menyenangkan ujar salah seorang menteri Aku mendukung pd apa yg telah Pratap lakukan ke Bhairam Khan, melihat bahwa apa yg dilakukan oleh Pratap, seharusnya dilakukan oleh kita, tetapi kita bisa melakukannya karena kita terikat pd kode etik perilaku kerajaan, sebenarnya aku jg ingin mengajarkan pd Bhairam Khan pelajaran yg baik ketika dia menghina Rajput di ruang sidang kehormatan semua menteri rupanya setuju dgn pendapat Raja Udai Singh, tak lama kemudian seorang pelayan menemui Raja Udai Singh dan mengabarkan kalo Ratu Jaiwanta ingin bertemu dengannya segera.

Sementara itu di tempat Pratap, Pratap sedang membuat senjata, tiba-tiba seseorang mengetuk pintu rumahnya, dgn hati hati Pratap segera membuka pintu rumahnya sambil membawa belati ditangannya, tiba tiba Chakrapani masuk dan meminta Pratap untk keluar rumah, ketika Pratap keluar dari rumahnya, dilihatnya warga desa sedang berkumpul didepan rumahnya sambil membawakan hadiah untuknya Pangeran Pratap, kami yakin setelah melihat kau bertarung dgn Bhairam Kan tadi, kami yakin kalo hanya kau yg bisa menyelamatkan kami dari serangan harimau pemakan manusia itu Pratap tersenyum seraya berkata Aku memang sudah merencanakan hal ni untk memburunya kemudian Pratap berbalik masuk ke rumahnya dan kembali ke hadapan warga desa sambil menunjukkan sebuah senjata yg baru dibuatnya untk tujuan tersebut, semua warga desa merasa senang melihatnya. baca selanjutnya Sinopsis Mahaputra Antv Episode 82.

source : http://kompas.com, http://tempo.co

0 Response to "[Ashoka] Sinopsis Mahaputra Antv Episode 81"

Posting Komentar

Contact

Nama

Email *

Pesan *