This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalize ads and to analyze traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn More

[Nasional] Kepastian Kembalinya Daulah Khilafah

Kepastian Kembalinya Daulah Khilafah

Kehebatan dan keagungan Khilafah Islam bukan hanya pd masa Turki Utsmani, tetapi jg pd masa-masa Kekhilafahan sebelumnya, baik Abbasiyah, Umayah dan tentu saja masa Khulafaur Rasyidin. Tentang ini, Paul Kennedy, kembali menulis, ”Dalam beberapa abad sebelum tahun 1500, Dunia Islam telah jauh melampaui Eropa dlm bidang budaya dan teknologi. Kota-kotanya demikian luas, rakyatnya terpelajar, perairannya sangat bagus. Beberapa kota di antaranya memiliki universitas-universitas dan perpustakaan yg lengkap dan memiliki masjid-masjid yg indah. Dalam bidang matematika, kastografi, pengobatan dan aspek-aspek lain dari sains dan industri, kaum Muslim selalu berada di depan.” (Paul Kennedy-The Rise and Fall of The Great Powers: Economic Change an Military Conflict from 1500 to 2000),
Meski sedemikian fakta sejarah membuktikan, dan pengakuan pun datang bukan hanya dari pakar Islam, tetapi jg pakar non-Muslim, tetap saja ada pihak yg meragukan kembalinya Khilafah. Bahkan ada yg menganggap kembalinya Khilafah itu mustahil, dan orang yg hendak menegakkannya kembali itu bagaikan tengah berfantasi.
Kepastian Kembalinya Daulah Khilafah
Berkaitan dgn soal di atas, perlu kami tegaskan di sini, bahwa orang yg mengatakan bahwa Khilafah tak akan bisa tegak itulah yg justru tengah berfantasi. Dengan izin Allah, Khilafah akan tegak kembali. Keyakinan ni ditopang oleh empat perkara:
Pertama, jaminan dari Allah kepada orang-orang yg beriman dan beramal salih untk memberikan kekuasaan di muka bumi, sebagaimana yg pernah diberikan kepada para pendahulu mereka.
Ùˆَعَدَ اللَّÙ‡ُ الَّØ°ِينَ Ø¡َامَÙ†ُوا Ù…ِÙ†ْÙƒُÙ…ْ ÙˆَعَÙ…ِÙ„ُوا الصَّالِØ­َاتِ Ù„َÙŠَسْتَØ®ْÙ„ِفَÙ†َّÙ‡ُÙ…ْ فِÙŠ الْØ£َرْضِ ÙƒَÙ…َا اسْتَØ®ْÙ„َفَ الَّØ°ِينَ Ù…ِÙ†ْ Ù‚َبْÙ„ِÙ‡ِÙ…ْ ÙˆَÙ„َÙŠُÙ…َÙƒِّÙ†َÙ†َّ Ù„َÙ‡ُÙ…ْ دِينَÙ‡ُÙ…ُ الَّØ°ِÙŠ ارْتَضَÙ‰ Ù„َÙ‡ُÙ…ْ ÙˆَÙ„َÙŠُبَدِّÙ„َÙ†َّÙ‡ُÙ…ْ Ù…ِÙ†ْ بَعْدِ Ø®َÙˆْفِÙ‡ِÙ…ْ Ø£َÙ…ْÙ†ًا ÙŠَعْبُدُونَÙ†ِÙŠ Ù„َا ÙŠُØ´ْرِÙƒُونَ بِÙŠ Ø´َÙŠْئًا ÙˆَÙ…َÙ†ْ Ùƒَفَرَ بَعْدَ Ø°َÙ„ِÙƒَ فَØ£ُولَئِÙƒَ Ù‡ُÙ…ُ الْفَاسِÙ‚ُون
Allah telah berjanji kepada orang-orang yg beriman dan mengerjakan amal-amal salih di antara kalian, bahwa Dia sesungguhnya akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa; akan meneguhkan bagi mereka agama yg telah Dia ridhai untk mereka; dan akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dlm ketakutan, menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembahku-Ku tanpa mempersekutukan Aku dgn sesuatu. Siapa saja yg (tetap) kafir sesudah (janji) itu, mereka itulah orang-orang yg fasik. (QS an-Nur [24]: 55).
Kedua, kabar gembira dari Rasulullah saw. berupa akan kembalinya Khilafah Rasyidah ala Minhaji Nubuwwah (berdasarkan metode kenabian), setelah fase penguasa diktator pd zaman kita ini., Nabi saw. Bersabda, sebagaimana dituturkan Hudzaifah al-Yaman:
« تَÙƒُونُ النُّبُÙˆَّØ©ُ فِيكُÙ…ْ Ù…َا Ø´َاءَ اللَّÙ‡ُ Ø£َÙ†ْ تَÙƒُونَ Ø«ُÙ…َّ ÙŠَرْفَعُÙ‡َا Ø¥ِØ°َا Ø´َاءَ Ø£َÙ†ْ ÙŠَرْفَعَÙ‡َا Ø«ُÙ…َّ تَÙƒُونُ Ø®ِلافَØ©ٌ عَÙ„َÙ‰ Ù…ِÙ†ْÙ‡َاجِ النُّبُÙˆَّØ©ِ فَتَÙƒُونُ Ù…َا Ø´َاءَ اللَّÙ‡ُ Ø£َÙ†ْ تَÙƒُونَ Ø«ُÙ…َّ ÙŠَرْفَعُÙ‡َا Ø¥ِØ°َا Ø´َاءَ اللَّÙ‡ُ Ø£َÙ†ْ ÙŠَرْفَعَÙ‡َا Ø«ُÙ…َّ تَÙƒُونُ Ù…ُÙ„ْÙƒًا عَاضًّا فَÙŠَÙƒُونُ Ù…َا Ø´َاءَ اللَّÙ‡ُ Ø£َÙ†ْ ÙŠَÙƒُونَ Ø«ُÙ…َّ ÙŠَرْفَعُÙ‡َا Ø¥ِØ°َا Ø´َاءَ Ø£َÙ†ْ ÙŠَرْفَعَÙ‡َا Ø«ُÙ…َّ تَÙƒُونُ Ù…ُÙ„ْÙƒًا جَبْرِÙŠَّØ©ً فَتَÙƒُونُ Ù…َا Ø´َاءَ اللَّÙ‡ُ Ø£َÙ†ْ تَÙƒُونَ Ø«ُÙ…َّ ÙŠَرْفَعُÙ‡َا Ø¥ِØ°َا Ø´َاءَ Ø£َÙ†ْ ÙŠَرْفَعَÙ‡َا Ø«ُÙ…َّ تَÙƒُونُ Ø®ِلاَفَØ©ً عَÙ„َÙ‰ Ù…ِÙ†ْÙ‡َاجِ النُّبُÙˆَّØ©ِ Ø«ُÙ…َّ سَÙƒَتَ ».
“Akan ada fase kenabian di tengah-tengah kalian. Dengan kehendak Allah, ia akan tetap ada, kemudian Dia mengakhirinya, jika Dia berkehendak untk mengakhirinya. Kemudian akan ada fase Khilafah berdasarkan metode kenabian. Dengan kehendak Allah, ia akan tetap ada, kemudian Dia akan mengakhirinya, jika Dia berkehendak untk mengakhirinya. Kemudian akan ada fase penguasa yg zalim, ia akan tetap ada, kemudian Dia akan mengakhirinya, jika Dia berkehendak untk mengakhirinya. Lalu akan ada fase penguasa diktator, ia akan tetap ada, kemudian Dia akan mengakhirinya, jika Dia berkehendak untk mengakhirinya. Setelah itu, akan datang kembali Khilafah ala Minhajin Nubuwah (berdasarkan metode kenabian).” Kemudian Baginda saw. diam. (HR Ahmad).
Ketiga, umat Islam yg hidup dan dinamis tentu akan menyambut perjuangan bagi tegaknya Khilafah dan siap mendukung perjuangan ni hingga Allah mewujudkan janji-Nya. Setelah itu, mereka akan bahu-membahu merapatkan barisan untk menjaga Khilafah. Sesungguhnya umat ni diturunkan sebagai umat terbaik (khayra ummah), yg akan selalu bergerak untk mewudukan predikat itu. Allah SWT berfirman:
ÙƒُÙ†ْتُÙ…ْ Ø®َÙŠْرَ Ø£ُÙ…َّØ©ٍ Ø£ُØ®ْرِجَتْ Ù„ِلنَّاسِ تَØ£ْÙ…ُرُونَ بِالْÙ…َعْرُوفِ ÙˆَتَÙ†ْÙ‡َÙˆْÙ†َ عَÙ†ِ الْÙ…ُÙ†ْÙƒَرِ ÙˆَتُؤْÙ…ِÙ†ُونَ بِاللهِ
Kalian adlh umat terbaik, yg dihadirkan untk seluruh umat manusia. Kalian harus menyerukan kemakrufan dan mencegah kemungkaran serta tetap mengimani Allah. (QS Ali ‘Imran [3]: 110).
Keempat, adanya partai (hizb) yg ikhlas, yg terus bekerja dgn sungguh-sungguh siang dan malam bagi tegaknya Khilafah semata karena hingga janji Allah dan kabar gembira dari Rasulullah saw. itu benar-benar terwujud. Partai itu, sikapnya lurus, tak pernah takut terhadap cacian orang yg mencaci, tuntutannya tak pernah melunak serta tekadnya tak pernah melemah sampai cita-citanya tercapai. Seolah-olah ni membenarkan sabda Nabi saw., sebagaimana dikeluarkan Muslim dan Tsauban:
« لاَ تَزَالُ Ø·َائِفَØ©ٌ Ù…ِÙ†ْ Ø£ُÙ…َّتِÙŠْ ظاَÙ‡ِرِÙŠْÙ†َ عَÙ„َÙ‰ الْØ­َÙ‚ِّ لاَ ÙŠَضُرُّÙ‡ُÙ…ْ Ù…َÙ†ْ Ø®َØ°َÙ„َÙ‡ُÙ…ْ Ø­َتَّÙ‰ ÙŠَØ£ْتِÙŠَ Ø£َÙ…ْرُ اللهِ ÙˆَÙ‡ُÙ…ْ ÙƒَØ°َÙ„ِÙƒَ…»
Akan selalu ada satu kelompok dari umatku, yg selalu memperjuangkan kebenaran. Mereka tak akan bisa dinistakan oleh siapa pun yg menistakan mereka, hingga urusan Allah ni menang, dan mereka pun tetap seperti itu.
Sesungguhnya berdasarkan satu faktor di atas saja cukup untk menyatakan bahwa perjuangan demi tegaknya Khilafah bukanlah fantasi. Lalu bagaimana jika keempat fakta tersebut menyatu?
Tegaknya Khilafah adlh Cita-cita dan Perjuangan Umat Islam
Dalil-dalil yg membuktikan kewajiban untk menegakkan kembali Khilafah sangat banyak, baik al-Quran, as-Sunnah maupun Ijmak Sahabat. Itu sudah sering dan berulang kami kemukakan dlm berbagai kesempatan. Karena itu, kami tak perlu mengemukakannya kembali. Apalagi masalah ni merupakan perkara ma’lûm min ad-dîn bi ad-dharûrah (urusan agama yg sudah diyakini urgensitasnya).
Karena itulah, lihatlah sejarah dgn jujur, sejak Baginda Rasulullah saw. wafat, umat Islam berturut-turut mengangkat para khalifah; mulai dari Khulafaur Rasyidin (Abu Bakar, Umar bin al-Khaththab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib); Khilafah Umayah, Khilafah Abbasiyah hingga Khilafah Utsmaniyah. Selama berabad-abad umat Islam tak pernah putus di tengah jalan untk terus mempertahankan Khilafah. Mereka tak pernah menunda pengangkatan khalifah baru jika khalifah sebelumnya wafat. Konsistensi sikap umat Islam ni tak lepas dari kesadaran mereka akan wajib dan urgennya Khilafah bagi umat Islam. Ini sekaligus membuktikan kebenaran sabda Rasulullah saw.:
«ÙˆَØ¥ِÙ†َّÙ‡ُ لاَ Ù†َبِÙŠَّ بَعْدِÙŠ ÙˆَسَÙŠَÙƒُونُ Ø®ُÙ„َفَاءُ فَÙŠَÙƒْØ«ُرُونَ »
Sesungguhnya tak ada nabi setelahku; yg akan ada adlh para khalifah dan mereka berjumlah banyak. (HR al-Bukhari, Muslim, Ibn Majah dan Ahmad).
Alhamdulillah, kini umat Islam pun paham, bahwa Khilafah telah menjadi satu-satunya tuntutan mereka. Umat pun telah merindukannya. Ditambah lagi dgn fakta dan peristiwa yg terjadi akibat ulah negara-negara kafir penjajah—baik di Irak, Afganistan maupun Palestina—seperti kezaliman, pembunuhan, perampokan kekayaan alam dan upaya memperbudak rakyatnya untk memuaskan nafsu penjajahan mereka. Semuanya itu terekam dgn baik dlm benak umat, dan mereka sadar, bahwa umat ni membutuhkan kekuatan. Semua itu hanya bisa diwujudkan dgn Khilafah. Dengannya umat Islam di seluruh dunia ni akan bersatu padu sebagai satu umat.
Mereka jg sadar, bahwa umat Islam ni adlh satu; akidah mereka satu; agama mereka satu; al-Quran mereka satu; kiblat mereka satu; syariah mereka satu; dan kepemimpinan mereka pun—sebagaimana yg dituntut Allah dan Rasul-Nya—harusnya satu. Itulah Khilafah Islam. Kesadaran itu kini bagaikan bola salju yg terus menggelinding. Karena itu, kembalinya Khilafah tinggal soal waktu. Semuanya ada di tangan Allah. Karena itu, hanya dgn izin dan pertolongan Allah, Khilafah pasti akan tegak kembali! Wallahu a’lam. []

source : http://muslim-medianews.blogspot.com, http://bbc.co.uk, http://docstoc.com

0 Response to "[Nasional] Kepastian Kembalinya Daulah Khilafah"

Posting Komentar

Contact

Nama

Email *

Pesan *