This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalize ads and to analyze traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn More

[Jokowi] Inilah Alasan Kenapa Idul Fithri Disebut Hari Kemenangan

Inilah Alasan Kenapa Idul Fithri Disebut Hari Kemenangan
Idul Fitri merefleksikan sebuah kemenangan atas perjuangan sebulan penuh menahan hawa nafsu.

“Idul Fitri dpt disebut hari raya kemenangan. Pada hari itu, kaum beriman yg telah menunaikan ibadah Ramadhan meraih kemenangan dgn terlahir kembali kepada fitrah kemanusiaan yg suci dan kuat hati,” kata Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin, seperti dilansir Republika, Selasa (14/7).

Secara khusus, tambah Din, Idul Fitri disebut hari raya kemenangan karena pd hari itu, shoimin dan shoimat dpt terlahir kembali sebagai orang-orang yg menang mengendalikan hawa nafsu setelah sebulan penuh berpuasa. Pada Ramadhan itu, kaum Muslim melakukan jihad akbar mengendalikan hawa nafsunya.

Ia melanjutkan, selain hari raya kemenangan, Idul Fitri jg dpt dimaknai sebagai hari raya kesucian dan kekuatan. Fitrah tak hanya bermakna suci, tetapi jg kekuatan.

Usai sebulan penuh berpuasa, kaum beriman diharapkan dpt terlahir kembali dgn fitrah kemanusiaan yg suci, bersih dari dosa, dan mendapat kekuatan baru. Pasalnya, urai Din, sejatinya ibadah-ibadah Ramadhan mengandung dua arti, yaitu tazkiyatun nafs (penyucian jiwa) dan tarbiyatun nafs (penguatan diri).

Din menambahkan, yg penting bukan sekadar meraih kemenangan, tetapi mempertahankannya. Seringkali, untk menjadi pemenang tidaklah begitu susah, tapi untk mempertahankan kemenangan pun tidaklah mudah.

Menurut Din, mereka yg tak mampu mempertahankan kemenangan akan terjatuh pd predikat pecundang. Hal itu sering kali tampak di kalangan umat yg tak mampu memelihara nilai-nilai Ramadhan pd bulan berikutnya.

"Orang yg menang di hari raya adlh mereka yg meraih ketakwaan. Ini tidaklah mudah sebab meraih ketakwaan membutuhkan perjuangan," kata Din.

Ketua Umum PP Muhammadiyah ni pun menyatakan, kemenangan di hari raya adlh milik mereka yg menang dlm mengendalikan hawa nafsu. Kemenangan itu, ujarnya, menjadikan mereka senantiasa berpikir dan berperilaku positif. Dengan kemenangan itu pula, mereka menjadi pribadi yg paripurna.

Mereka yg menang, kata Din, adlh mereka yg mampu untk meraih nilai-nilai Ramadhan. Perwujudan / pengejawantahan kemenangan itu akan terlihat pd sejauh mana hablum minallah berupa penunaian ibadah dpt menjelma dlm hablum minannas.

Din menambahkan, predikat sebagai pemenang menuntut kemampuan untk mempertahankan. Caranya, dgn memelihara tradisi-tradisi positif yg telah dikerjakan selama bulan suci Ramadhan. Walau Ramadhan telah usai, kita harus senantiasa menjaga kuantitas dan kualitas ibadah kepada Allah.

Ia mengajak umat untk selalu bertaqarrub kepada Allah, mempertahankan semangat mendalami agama dgn tadarus dan tadabbur. Selepas itu, tak lupa pula berbagi pd sesama lewat zakat ,infak, dan sedekah. Nilai-nilai kebaikan itulah yg diharapkan dpt kita pertahankan pd bulan-bulan selepas Ramadhan.

“Saya berpesan kepada umat Islam. Marilah nilai-nilai Ramadhan itu kita pertahankan dan kita realisasikan di dlm kehidupan nyata, baik sebagai individu, dlm kehidupan keluarga, bermasyarakat, maupun berbangsa-bernegara,” pesan Din.


source : http://slideshare.net, http://news.detik.com, http://liputan-69.blogspot.com

0 Response to "[Jokowi] Inilah Alasan Kenapa Idul Fithri Disebut Hari Kemenangan"

Posting Komentar

Contact

Nama

Email *

Pesan *