Gereja Injili di Indonesia (GIDI) sudah sejak lama menjalin hubungan dgn ISRAEL, bahkan telah membuat kerja-sama resmi GIDI - ISRAEL. Lihat Surat Kerjasama GIDI - ISRAEL : https://goo.gl/photos/gVdoQE329DvzGWwd6
Pengaruh GIDI di Tolikara sangat besar. Bupati Tolikara, Usman Wanimbo, menyatakan bahwa sesuai Perda di Kabupaten Tolikara hanya GIDI saja yg boleh membangun tempat ibadah, selain GIDI dilarang, termasuk pembangunan Masjid dan Musholla jg tak boleh, sebagaimana dikutip oleh viva.co.id
Usman Wanimbo pun mengaku bahwa perda tersebut merupakan keinginan GIDI yg tak mungkin bisa ditolak. (Usman Wanimbo : https://goo.gl/XAhMlS)
KOK BISA ... ?!
GIDI menggelar Seminar KKR Internasional di Tolikara dari tanggal 15 s/d 19 Juli 2015 dgn menghadirkan Pdt. Benjamin Berger dari ISRAEL.
(Lihat Foto Bannernya di depan Kantor GIDI - http://goo.gl/8hlO6r)
GIDI menginstruksikan seluruh warga Tolikara, apa pun agamanya, wajib mengecat rumah dan kios mereka dgn Warna BENDERA ISRAEL lengkap dgn BINTANG DAVID sebagai Lambang Israel, sebagaimana dilansir oleh Hidayatullah.com.
(Lihat Foto Rumah dan Kios dgn Cat Bendera Israel - http://goo.gl/rjtyx8)
GIDI menjatuhkan denda Rp. 500 ribu kepada siapa saja yg tak melaksanakan INSTRUKSI CAT dgn warna BENDERA ISRAEL dan BINTANG DAVID nya, sesuai pengakuan seorang pedagang asal Bone, Agil Paweloi (34), di tempat pengungsian, sebagaimana diberitakan Republika Online.
GIDI melarang umat Islam melaksanakan Shalat Idul Fithri karena ada pagelaran Seminar KKR Internasional bersama Pendeta dari ISRAEL, bahkan Jilbab pun mereka larang agar tak kelihatan ada Islam di Tolikara.
(Lihat Foto Surat Edaran GIDI tentang larangan Shalat Idul Fithri: http://goo.gl/MwAZMf)
GIDI menyerang umat Islam yg sedang Shalat Idul Fithri pd tanggal 17 Juli 2015, lalu membakar Masjid dan Kios serta Rumah warga muslim karena tak ikut larangan mereka.
(Lihat foto pembakaran Masjid: http://goo.gl/UVl1pa)
Tiga hari setelah Pembakaran Masjid, pd hari Senin tanggal 20 Juli 2015 GIDI seperti tak punya salah, justru menggelar arak-arakan "kemenangan" yg melibatkan ribuan warga Kristen Tolikara keliling kota sambil mengibarkan BENDERA ISRAEL.
Kini, Jum'at 24 Juli 2015, Ketua FKUB (Forum Komunikasi Umat Beragama) , Pdt.Lipiyus Binilub, bersama sejumlah Tokoh Kristen Papua, menemui Presiden Jokowi di Istana.
Mereka meminta dgn "ancaman halus" agar tak ada penahanan para tersangka Tragedi Tolikara, karena khawatir akan menimbulkan "dampak negatif" di Papua. Lagi pula menurut klaim mereka bahwa masalah Tolikara sudah selesai secara damai.
Kok bisa, sudah salah ... ngancam lagi ... ???!!!
[Habib Muhammad Rizieq Syihab]
0 Response to "[Berita] Ada Israel di Tolikara, Kok Bisa?"
Posting Komentar