Ho Goo berbaring di kamarnya sambil mengetukan buku di kepalanya karena ia tak mengenali Do Hee yg datang ke tempat penyewaan bukunya. “Ahhh... ni Karena anak SMA yg menakutkan. Jika aku tak mencoba untk menjual buku komik ke Sung Shik” umpat Ho Goo kesal lalu duduk diatas tempat tidurnya. Tapi ia sangat kesal karena Shug Shik itu sudah meminjam komik selama 10 tahun dan tiba-tiba ia ingin membeli komik sambil bertanya-tanya.
“Mengapa aku tak melihatnya? Mengapa? Mengapa? Mengapa?” keluh Ho Goo yg kembali tidur dan berteriak histeris.
Tiba-tiba terdengar suara seorang pria yg mengatakan kata yg sama di luar. “Mengapa?” Ho Goo yg medengar teriakan melihat kearah jendela yg hanya terlihat kaki karena kamarnya ada dibawah tanah. “Mengapa kau marah? Apakah aku perlu alasan untk pergi wisata sekolah? Jadi Apa maksudmu mengatakan mengapa?” ucap seorang wanita “Kau mengatakan itu setahun. Bagaimana bisa itu dikatakan wisata sekolah, kau itu belajar di luar negeri dan Ini Afrika dan kau bilang tak ada internet / telepon disana” keluh si pria Ho Goo duduk dibawah jendela mendengarkan percakapan keduanya. “kau tak mengatakan sepatah katapun selama tiga bulan dan tiba-tiba kau mengatakan itu sekarang. Itu berarti kau ingin putus denganku!” teriak si pria Ho Goo yg mendengarnya tertunduk sambil membersihkan kuku kakinya, seperti ia merasakan hal yg sama dgn pria itu. “Oh my gosh. Kapan kita pernah pergi bersama? kita akan harus kencan dlm rangka untk bisa mengatakan putus. Bagaimana kita bisa putus ketika kita tak pernah berkencan?” balas si wanita “Hei, kau serius mengatakan itu sekarang?” teriak si pria yg kesal sambil menendang jendela kamar Ho Goo Ho Goo yg kaget mengendor jendela kamarnya, sang pria berjongkok melihat wajah Ho Goo yg terlihat di jendela, sementara si wanita pergi begitu saja. Ho Goo meminta untk tenang dan ia akan meminta maaf pd si pria. Tapi si pria binggung kenapa harus Ho Goo yg meminta maaf padanya. “Masalahnya adalah ... Ada banyak perempuan lain di dunia. kau tampan dan itu memalukan kalau kau dicampakan oleh gadis itu.” ucap Ho Goo gugup “memalukan? aku?” balas si pria yg terlihat binggung “Sepertinya kau berakhirnya layaknya tongkat pendek. Aku bisa tahu sekilas bahwa dia punya usaha yg dilakukan di wajahnya.” komentar Ho Goo pd wanita yg mencampakan si pria Pria itu melonggo lalu tersadar kalau wanitanya itu sudah pergi meninggalkannya. Ho Goo langsung kembali bersembunyi dibalik rak bukunya. Si pria berteriak memanggil “Kang Ho Kyung!” si wanita yg mencampakan dirinya.
Datanglah seorang wanita masuk dan langsung berbaring di atas tempat tidur Ho Goo, ia membuka kaos kakinya dgn ujung jari kakinya satu persatu dan mengeluh sangat lelah. Ho Goo melihat si wanita yg tertidur dgn membiarkan kaos kaki yg ia lempar diatas mulutnya. “Wanita itu dgn sifat yg mengejutkan dan terlihat baik adalah Kang Ho Kyung.”gumam Ho Goo Setelah mencium bau kaos kakinya, Ho Kyung merasakan dirinya itu bisa sedikit lebih bersantai. Ho Goo bergumam kalau mereka itu adalah saudara. *** Ho Kyung memakai krim di wajahnya dan ia sudah berganti pakaian dgn baju training dan Ho Goo sudah duduk diatas tempat tidur kamar adiknya.
“Memang benar. Gadis yg mendengus kaos kakinya sendiri dan gadis ni ... adalah orang yg sama. Dia hanya membasuh makeup diwajahnya” gumam Ho Goo
Ho Kyung terlihat jelek tanpa make up tak lupa mengunakan kacamata besarnya, lalu berbaring sambil mengelur pria yg tadi itu sangat menyedihkan. “Kami hanya saling mengirimkan beberapa pesan, menonton beberapa film bersama-sama dan minum bersama. Apa kau menyebut itu kencan?” ucap Ho Kyung sambil mengorek-gorek kupingnya tanpa rasa malu Lalu ia tertawa sambil mengupil dan sengaja melemparkan pd Ho Goo yg masih duduk benggong melihat sikap adiknya, mencoba menghindar dari kotoran yg sengaja di lemparkan adiknya. “Aku kira orang yg bekerja di toko cumi kering ingin menikah. Lalu aku jalan dgn dia beberapa kali karena ku pikir dia unik. Dan Dia pikir aku miliknya. Aku rasa, aku harus lebih selektif tentang orang-orang yg menggoda ku” ungkap Ho Kyung merasa tak bersalah “ Sudah Cukup! Apa kau begitu mudah melakukan hal itu? Apakah sesederhana itu bagimu?” ucap Ho Goo terlihat kesal Ho Kyung yg masih sibuk mengupil, mengatakan yah. Ho Goo tak percaya dgn adiknya yg gampang sekali mencampakan seorang pria.
Ho Kyung memeluk sang kakak di pinggir jalan sambil minum sekotak susu bersama, “Berapa kali kau berpikir ada perubahan lampu merah dan hijau dlm sehari?” tanya Ho Kyung “itu mungkin......” jawab Ho Goo berpikir “Itu benar...Banyak kali. Itulah yg namanya kencan seperti dlm masyarakat sekarang. Untuk makan dan hidup, kau harus menyeberang jalan ni beberapa ratus kali. Tapi kau harus melakukan semuanya untk menyeberang jalan ni dgn aman. Kau harus memilih seseorang dlm jangka waktu pendek saat kau menyeberang jalan ini.” ucap Ho Kyung Ho Goo menunjuk beberapa orang di depannya binggung. Ho Kyung membenarkan, karena sekarang mereka itu sibuk dan sebagai masyarakat modern. Ditambah lagi, mereka hidup dlm dunia digital dgn orang-orang seperti terburu-buru
“Itulah mengapa kau harus melihat pd tanda hati-hati. Apakah orang itu berada pd lampu hijau / tidak? Apakah lampu hijau yg aku nyalakan di waktu yg sama seperti lampu hijau orang itu? dan saat itu Waktunya harus tepat.” jelas Ho Kyung “Ini sangat sulit mengetahuinya”keluh Ho Goo sambil menghela nafasnya “Memang Sulit. Tapi sekarang tak ada hidup sederhana lagi.” balas Ho Kyung “Tapi, tidakkah kau berpikir kencan harus sedikit berbeda? dapatkan langkah gadis itu menjadi lampu hijau / lampu merah? Mungkin tergantung pd gerakannya, haruskah aku menyeberang jalan / tidak? pd saat itu aku hanya bisa bertanya-tanya dan khawatir sementara diriku melihat tanda itu dan menunggu ketika akan menyala. Apakah kau berpikir itu adalah kencan?” tanya Ho Goo sambil melamun Ho Kyung berpikir apabila mungkin seperti yg lain. Ho Goo menceritakan saat ia membuat kontak mata satu sama lain. Lalu mengingat saat pertemuan dgn Do Hee yg ada diseberang jalan.
“Tapi kau mengenal satu sama lain diantara semua orang, Jadi, kau tak tahu apakah tanda hijau / merah karena kau bersikap seperti itu ke orang tersebut.” Ho Goo mengingat saat menyeberang jalan, ia hanya bisa memanggilnya lalu gugup dan lampu hijau mulai kedap kedip akan berpindah ke lampu merah. “Kau hanya melihat satu sama yg lain dgn saling menatap dan hanya percaya pd saat itu. Semua yg ingin kau lakukan adalah berlari sangat cepat di seberang jalan untk bertemu dengannya. Tidakkah kau berpikir bahwa itu kencan?” ucap Ho Goo
Chung Jae, Tae Hee dan Ho Kyung tertawa karena Ho Goo mengatakan tentang kencan menurut pendapatnya. Ho Goo merasa terintimidasi, memilih untk meminum soju saja. “Jadi, kau tahu apa yg dia katakan kepadaku? Dia akan percaya pd saat itu dan berlari sangat cepat di seberang jalan untk bertemu dengannya.” cerita Ho Kyung, kedua temannya langsung tertawa terbahak-bahak mengejek Ho Goo “Apakah seseorang mengatakan sesuatu tentang hal itu?” teriak Chung Jae mengejek. Ketiganya tertawa terbahak-bahak sampai mereka harus menahan pipis karena terlalu banyak tertawa. Seorang wanita paruh baya dgn rambut pendeknya datang dgn wajah ketus dan dingin.
“Sudah Cukup!!! Kalian bahkan tak punya pacar dan kau mengejek temanmu, Apa yg bisa kalian banggakan sekarang? kau terlihat seperti cumi yg sedang dikunyah. Beraninya kau mengejek anakku. itu tak mungkin kalau berkencan sebuah kejahatan?” ungkap si wanita membela Ho Goo Ho Goo terdiam melihat wanita yg membelanya. Seseorang yg duduk si meja lainnya memanggil wanita itu dgn panggilan “Ok Kyung” menyuruh mereka untk kembali dan menyelesaikan minum saja. “Apakah kalian akan makan paprika itu?” tanya Ok Kyung, Tae Hee memberikan pd Ok Kyung untk bisa mengambilnya. “Ho Goo. Kau harus memberikan itu kepada orang lain. Apa gunanya membawanya saja jika kau tak akan menggunakannya?” sindir Ok Kyung sambil melihat ke arah kelamin Ho Goo Ho Goo langsung menutupnya, semuanya langsung kembali tertawa karena ternyata Ok Kyung jg mengejek Ho Goo yg menyangka kalau kencan itu saling bertatapan saja. Ok Kyung tersenyum bahagia menanyakan aktingnya itu tadi sangat mengagumkan. Chung Jae memuji akting Ok Kyung sangat baik sampai-sampai membuat dirinya ketakutan. Ok Kyung tersenyum sambil mengambil minuman yg diberikan Chung Jae. Ho Goo hanya bisa melirik dgn tatapan kesal karena kembali di ejek.
“wanita centil ni adalah Kim Ok Ryung dan dia adalah Ibuku” gumam Hoo Goo
Ho Kyung keluar dari rumah, menuruni tangga lalu berjalan ke depan kamar Ho Goo menyuruhnya bangun dan makan, setelah membenturkan kepalanya untk membangunkan Ho Goo, Ho Kyung kembali masuk ke dlm rumah. Ho Goo yg baru bangun dgn mata yg masih sedikit tertutup berjalan keluar dari kamarnya, tak sengaja kepalanya itu menyentuh kotak surat yg dibuat dari botol bekas. Ia melihat tagihan pembayaran ₩ 150.000. Dengan mata yg masih belum terbuka, ia melihat lembaran tagihan yg harus ia bayar dgn helaan nafas. Setelah itu ia terlihat harus mengucek matanya untk lebih tersadar dgn amplop hijau yg dikirim padanya.
Ho Goo duduk diatas meja kerja sambil menatap buku komik Elize, foto Do Hee dan undangan, isi dari amplop berwarna hijau. Tae Hee berjalan mendekati Ho Goo mengajaknya untk makan ramen. Ho Goo hanya menghela nafas sambil menatap yg ada diatas mejanya. “Aku belum melihat komik ni dlm waktu yg sangat lama.” ucap Tae Hee melihat komik Elize diatas meja. “Tae Hee.... kau ingin pergi ke reuni sekolah kita?” tanya Ho Goo “Apa reuni SMA Mansae? Pasti orang-orang yg brengsek akan berada di sana. Kau yakin ingin pergi?” ucap Tae Hee “Mungkin lebih baik untk melihat wajah semua teman-teman kita dan mendengarkan apa yg mereka capai selama ini.” jelas Ho Goo “Jangan berbohong, Ho Goo! kapan kau pernah tertarik pd mereka? Kau ... ingin melihat Do Do Hee. Siapa yg berani mencoba menipuku!!” ucap Tae Hee memiting kepala Ho Goo lalu menempelkan kembali foto Do Hee di kening Ho Goo Tae Hee membahas tentang pikiran Do Hee yg akan datang ke reunian. Ho Goo binggung karena Tae Hee berpikir kalau Do Hee tak akan datang. Tae Hee sengaja berbisik tentang ucapan Chang Jae yg mengatakan kalau Do Hee bintang besar yg bisa menganggap kita sebagai temanya. “Lagipula dia terus rewel bahwa kita tak mendapatkan banyak pembaca di situs kita” keluh Tae Hee melihat Chung Jae yg tertidur diatas depan meja komputernya. “Kita bisa mengatakan kepadanya kalau kita mengambil gambar data. Jika kita berbohong ...” bisik Ho Goo mencoba mencari cara untk izin pergi
“Jangan berbohong dan kalian pergi saja Ketika kau pergi dan bertemu Do Do Hee ... Dapatkan tanda tangannya.” ucap Chung Jae yg bangun dari tidurnya, lalu membuka kaosnya pd Ho Goo Ho Goo dan Tae Hee melonggo karena Chung Jae yg mendengar pembicaraan mereka, Setelah itu Tae Hee dan Chung Jae saling berjabat tangan, Ho Goo pun tertawa bahagia karena akan pergi reunian. Ho Goo mengeluarkan pakaiannya dlm lemari dgn gembira. Chung Jae mengajak bermain dgn melempar celana dlm pd Tae Hee. Ia milih kemeja coklat untk dipakai Hoo Goo. Tae Hee melemparnya karena itu warna yg tak cocok dgn Ho Goo. Setelah itu Ho Goo keluar dari lemari dgn pakaian kaos abu abu besar dgn baju dlm berwarna putih. Tae Hee dan Chung Jae menyuruh Ho Goo masuk lagi kelemari untk menganti pakaiannya. Ho Goo masuk lagi dgn mengunakan pakaian basket dan jg topinya, keduanya kembali menyuruh Ho Goo masuk kembali. Hoo Goo keluar dgn pakaian t-shirt junki bergambar Tom & Jerry. Tae Hee melihat itu sangat cocok tapi Chung Jae merasa itu tak bagus. “Dia terlihat sangat bagus!” teriak Tae Hee “Aku bilang dia tak bagus” teriak Chung Jae. Daripada melihat temannya bertengkar, Ho Goo memilih untk kembali masuk ke dlm lemari untk berganti pakaian. Ia keluar dgn pakaian berwarna abu-abu, teman-temannya itu bangga melihat temanya itu yg terlihat sangat tampan. Setelah itu keduanya, melihat rambut Ho Goo dan memotong poni dgn tangannya. Hoo Goo tersenyum melihat rambutnya yg akan di potong.
Ketiganya keluar rumah dgn berjalan bersama keluar dari kamar Ho Goo untk pergi ke reunian. Di depan rumah tak sengaja bertemu dgn Ho Kyung terlihat cantik dgn make upnya. “Kalian mau pergi Kemana?” tanya Ho Kyung “Apa kau tak bisa menduganya setelah melihat pakaian ini?” ucap Chung Jae bangga. Ketiganya pun langsung berjalan meninggalkan Ho Kyung dgn penuh percaya diri. “Ho Goo.... kau tak ingin menemui seorang gadis dgn pakaian seperti ni kan?” sindir Ho Kyung
Hoo Goo, Chung Jae dan Tae Hee berhenti berjalan, mereka tak bisa tersenyum bangga karena mereka ketahuan tujuan mereka pergi.
Ho Goo sudah berganti pakaian dgn kemeja biru sambil mengeluarkan dari celananya. Ho Kyung memarahi Ho Goo yg terus mengeluarkan bajunya. Ho Goo merasa celana yg ia pakai itu terlal ketat. “Dia terlihat lebih kurus daripada celana yg ia pakai” komentar Chung Jae “Dia bahkan tak bisa mengunakan kaus kaki dan Kakinya pasti akan bau.” komentar Tae Hee “Diam kau! Ini adalah apa yg harus kau lakukan untk terlihat bling-bling hari ini. Jadi kalian semua tak mengerti.” teriak Ho Kyung Ia menarik Ho Goo ke depan cermin, baju Ho Goo sudah dimasukan kembali ke dlm celananya, adiknya memperlihatkan kalau pakaian yg ia pilih itu Ho Goo terlihat makin tampan. Ho Goo merasa tak begitu pede dgn pakaian seperti itu. “Itu benar, kau terlihat tampan! Rasanya seperti kau telah dilahirkan kembali, kan? Mulai hari ini, ni adalah kau yg baru. Di Seoul! Negara ini! Planet ini! Di mana pun kau pergi, kau bintang malam ini.” ucap Ho Kyung Ho Goo seperti mendapatkan kepercayaan dlm dirinya, lalu wajahnya tersenyum sumringah membayangkan yg terjadi nanti saat reunian.
Di sebuah cafe, tempat reunian. Kemeja yg dipakaia Ho Goo ternyata baju yg sama dgn yg dipakai oleh para pegawai caffe. Ho Goo menutup badannya malu sementara Tae Hee sedang mempelihatkan otot lengannya dgn bangga.
“Kang Ho Kyung, mengapa kau melakukan ni padaku?” teriak Ho Go dlm hati Ho Goo memanggil Tae Hee tapi Tae Hee yg sedang memperlihatkan otot dadanya tak mendengar panggilan temannya. Ho Goo melemparnya dgn kripik tetap saja Tae Hee tak mendengar. “Kim Tae Hee! Aku akan pergi lebih dulu.” bisik Ho Goo diam-diam pergi walaupun Tae Hee tak mendengarnya. Ho Goo akan keluar dari ruangan dgn menutup wajahnya, seorang pelanggan yg melihat Ho Goo pergi menganggap ia pelayan restoran memintanya snack lebih. Ho Goo ingin menolak, tapi sepertinya ia nanti semakin tambah malu. Akhirnya ia mengambil mangkuk dan memberikan pd pelayan lainnya. Ho Goo kembali akan pergi tapi tiba-tiba namanya di panggil seseorang. “Ho Goo!” teriak si pria itu “Hei, Young Bae.” sapa Ho Goo melihat orang yg menyapanya. “Kau benar-benar di sini! Apakah kau baik-baik saja ? Ini terbaik untk melihatmu.” ucap Young Bae sambil memiting kepala . Young Bae menarik Ho Goo dan duduk kembali di tempat mereka reunian. Ia jg menyapa semua teman-temannya karena sangat senang bertemu dgn kalian.
Beberapa saat kemudian, Young Bae sudah memberikan beberapa proposal pd semua teman-teman yg datang ke Reunian. Teman Ho Goo yg duduk disampingnya memilih untk pergi dgn berpura-pura menerima telp. “Young Bae. Apakah kau tak akan memberikan ni kepada ku, juga?” tanya Ho Goo binggung karena hanya dirinya yg tak memegang berkas “Ho Goo, aku sudah mempersiapkan sesuatu yg istimewa untukmu. Cukup tandatangan di sini.” ucap Young Bae menunjuk kertas yg dibawa Ho Goo merasa ia harus membacanya dulu. Young Bae pikir tak perlu karena Ho Goo tinggal tanda tangan saja. Lalu ia membahas tentang Do Do Hee yg akan datang ke acara reunian ini. Ho Goo pikir akan datang karena Do Hee sudah pulang ke korea. “Kang Ho Goo, kau bicara seperti berteman terbaik dgn Do Do Hee.” ejek Young Bae “Nah, itu adalah reuni sekolah, dan ...” ucap Ho Goo dan langsung di sela oleh Young Bae “Kau berpikir seorang atlet terkenal seperti Do Do Hee akan mengingat orang bodoh seperti mu? Seorang dgn angka nol besar seperti mu? Ada Ada Saja!” sindir Young Bae “Hei, Ayooo semua minum dan sorak-sorai karena asuransi baru.” teriak Young Bae berdiri mengajak Cheers
“Bae Young Bae. Orang yg paling jahat di semua murid dari SMA Mansae Dia adalah kutukan untk keberadaaku.” gumam Ho Goo sambil memakan cumi kering *** Young Bae sudah mulai mabuk, ia mengebrak meja karena temannya tak mau menandatangi berkas asuransi yg ia tawarkan. Temannya ingin menandatanginya setelah membacanya. Young Bae berteriak kalau temannya itu bisa membaca setelah mendatanginya. Beberapa orang teman mereka mulai pergi meninggalkan meja, Young Bae berulah dgn menarik baju temannya dan akan mengajak bertengkar. Ho Goo panik menyuruh Tae Hee untk merelai tapi Tae Hee terlihat cuek dan Young Bae ingin melayangkan pukulannya. Ho Goo berlari membaca kertas dan mengatakan akan melakukannya dgn menandatangi berkas itu. Young Bae tersenyum karena Ho Goo mau memberikan tandatangannya.
“Pada akhirnya, aku mendapat asuransi jiwa melalui perusahaan Young Bae.” keluh Ho Goo dlm hati. Seorang pegawai memanggil Ho Goo, ia langsung berlari ketoilet melihat Tae Hee yg sudah duduk di depan toilet karena muntah. Ho Goo dan temannya pun mengangkat Tae Hee masuk ke dlm taksi.
“Aku bisa mengakhiri reuni dgn partner in crimeku, setelah berolah raga selama setahun. Pada akhirnya ... Do Hee tak datang.” gumam Ho Goo Ia pun berjalan pulang sambil memegang pinggangnya yg kesakitan, lalu teringat dgn tasnya yg tertinggal di cafe. Ia pun buru-buru kembali ke dlm cafe untk mengambil tasnya.
Ho Goo kaget melihat seseorang yg duduk di meja tempat ia duduk bersama-sama teman-temannya. Do Hee datang duduk di kursi, Ho Goo ingin mendatanginya tapi seorang pelanggan yg sudah mabuk kembali meminta Ho Goo membawakan kripik untuknya. Ho Goo tak bisa menolak, Do Hee pun memanggilnya. “Apakah reuni SMA Mansae sudah selesai?’ tanya Do Hee
“Apakah Do Hee berpikir kau bekerja di sini, juga?” gumam Ho Goo melihat kemeja yg ia pakai dan mangkuk kripik pelanggan. “Ya, reuninya sudah berakhir.” jawab Ho Goo. Do Hee terlihat cuek sambil memakan kripik yg masih tersisa di meja.
“Tidak, Aku harus berbicara dengannya tak peduli apapun! Aku harus melakukannya!” teriak Ho Goo dlm hati. “Permisi. Apakah kau ingin kripik lagi?” tanya Ho Goo yg mengajak Do Hee berbicara
“Kau gila ... ni lebih mematikan, Kang Ho Goo.” umpatnya dlm hati dgn memukul kepalanya karena saking bodohnya. Do Hee pun memberika mangkuknya meminta tambahan keripik. Ho Goo mengambil semangkuk penuh keripik, seorang pelayan binggung karena tak mengenal Ho Goo sebagai pelayan. Ho Goo tak mengubrisnya memilih mengantarkan keripik ke meja Do Hee. Dan Do hee pun mengucapkan terimakasih. Ho Goo merasa kalau Do Hee itu pasti sudah benar-benar menganggap dirinya itu berkerja di cafe itu. Ia menghela nafas dan berpikir kalau Do Hee itu benar-benar tak mengingatnya. “Maaf ... tentang reuni SMA Mansae... Aku pikir mereka pergi ke toko siput laut yg ada disebelah untk putaran kedua.” ucap Ho Goo “Ah seperti itu yah?” komentar Do Hee “Jika kau ingin, aku bisa menunjukkan di mana letak tempat itu.” kata Ho Goo dgn sedikit gugup “Tidak perlu. Aku tak ingin pergi ketempat itu lagi pula aku datang kesini bukan untk reuni.”ucap Do Hee Tangannya mengambil buku Elize yg terlihat di dlm tas Ho Goo, lalu ia mengatakan kalau ia datan untk bisa mendapatakan buku komik itu. Ho Goo melonggo, Do Hee melihat buku jilid tiga dan ia datang kesini untk meminjamnya. “Kang Ho Goo ... bisakah kita berbicara?” ucap Do Hee. Ho Goo mengangguk dgn mengatakan ya
Ho Kyung sedang tertawa menonton TV bersama dgn Chung Jae yg berbaring sambil makan snack. Ho Kyung menyuruh Chung Jae untk pulang saja. Chung Jae mengatakan ia akan pulang nanti karena Ho Goo dan Tae Hee sedang pergi jadi tak ada yg bisa ia kerjakan apabila sendirian. “Ho Kyung...Apakah tak dianggap berkencan jika pria dan wanita pergi ke Sungai Han?” tanya Chung Jae “Tidak seperti itu” jawab Ho Kyung malas “Lalu bagaimana dgn Mereka pergi ke taman dgn keranjang piknik?” tanya Chung Jae “Tidak seperti itu” jawab Ho Kyung “Maksudku, itu larut malam dan mereka berjalan berdua dan sendirian ...” ucap Chung Jae “Tidak tidak! Ini tak berkencan, Sungai Han adalah sungai Han dan itu hanya Sungai!!!” teriak Ho Kyung memukul Chung Jae dgn bantalnya.
Sementara, Ho Goo dan Do Hee sudah berjalan malam-malam di sungai Han.
“Ini Sungai Han. Do Do Hee dan aku berada di Sungai Han. Aku harus mengatakan sesuatu. Buka mulut mu. Katakanlah sesuatu. Kang Ho Goo!” gumam Ho Goo terlihat gugup berjalan bersama Do Hee “Aku tak mengenali mu pd hari itu, itu karena Aku begitu sibuk.” ucap Ho Goo “tidak perlu seperti itu, memang seharusnya kau melakukan itu. Apakah kau menangkap pencurinya?” tanya Do Hee Ho Goo takjub karena Do Hee mengetahui hal itu, ia memberitahu kalau berhasil menangkapnya. Do Hee merasakan itu melegakan, lalu kembali berjalan. Ho Goo terlihat makin gugup apa yg harus ia katakan selanjutnya. Lalu ia berhenti berjalan menatap Do Hee ingin membicarakan sesuatu “ Tapi ... pd lampu merah saat itu... apakah kita melihat...Kita tak melihat satu sama lain, kan?” tanya Ho Goo terbata-bata “aku rasa tidak.” jawab Do Hee lalu kembali berjalan “Aku tahu, aku tak berpikir kita pernah lakukan. Itu sebabnya aku bertanya. Apakah Anda ingin minum jus?” tanya Ho Goo berusaha mengalihkan pandangannya.
Chung Jae sudah duduk bersama Ho Kyung dgn wajah serius “Ada dlm semua majalah. Jika seorang gadis ingin pergi naik perahu di Sungai Han / pergi ke Namsan Tower, / makan di Samcheong-dong! Semua itu merupakan lampu hijau!” tegas Chung Jae “Itu omong kosong!Para wanita tak melakukan apa-apa dan kau hanya berspekulasi!” teriak Ho Kyung
Ho Goo dan Do Hee sudah duduk di pinggir sungai Han sambil minum sekotak susu. Do Hee bertanya jenis kartun apa yg digambar Ho Goo. Ho Goo menceritakan temanya yg menjadi penulis utama dan ia hanya seorang asisten. “Asisten? Apakah itu seperti seorang atlet alternatif?” tanya Do Hee “Seorang atlet alternatif ?? Ini mungkin kami ide yg sama, namun aku bekerja pd data gambar ...” jelas Ho Goo yg terhenti karena teriakan Do Hee Do Hee berteriak melihat kapal yg lewat di depan mereka. Ho Goo jg tersenyum melihat kapal yg didepannya terlihat sangat cantik. Do Hee bertanya apakah Ho Goo pernah naik kapal tersebut.
“Kenapa dia menanyakan pertamua ni padaku? Apakah ni lampu hijau yg mereka bicarakan dlm majalah Maxim?” gumam Ho Goo kaget Ho Goo menjawab kalau ia belum pernah, lalu bertanya balik apakah Do Hee pernah menaikinya. Do Hee pun menjawab kalau ia jg belum pernah.
“Ini saatnya.... Sekarang, Kang Ho Goo! Lakukan sekarang!” teriak Ho Goo dlm hati. “Jadi Karena kita berada di sini, kau ingin pergi menaiki kapal itu?” tanya Ho Goo “ tak mau” jawab Do Hee “Ahh seperti itu yah, Itu mungkin bukan ide yg baik. Tidak perlu untk pergi pd menaiki kapan karena belum musim panas” ucap Ho Go menutupi rasa malunya karena di tolak.
Keduanya sama-sama minum susu kembali, lalu Do Hee menaruh kotak susunya disamping. Sementara Ho Goo mengeluarkan sedotannya dan membuka kotak susunya lebar-lebar. “Mengapa kau melakukan seperti itu?” tanya Do Hee “ini hanya kebiasaanku saja. Aku akan melakukan ni ketika aku harus melupakan sesuatu.” jawab Hoo Goo “melupakan? melupakan seperti apa?” tanya Do Hee “Saat kau tak ingin membawanya pulang, tapi pd saat yg sama itu mengganggu jadi kau bisa pergi untk membuangnya. Dan kau tak ingin mengingatnya lebih lama lagi.” jelas Ho Goo
Do Hee melihat Ho Goo yg melipat kertas ditanganya lalu memasukan ke dlm kotak susu bekas minumannya. Ho Goo mengingat saat ia meninggalkan kotak susu saat ada ditaman.
“Kemudian kau akan lupa tentang hal itu untk sementara. Dan kemudian kau melihat kembali ketika saatnya untk pulang.” ucap Hoo Goo saat ia melihat kebelakang meninggalkan kenangannya bersama Mi Jin yg harus ia lupakan. Ho Goo merasa saat itu, ia benar-benar lupa tentang hal itu dan merasanya seperti benar-benar melupakan tentang kenangan itu. Do Hee yg terus melihat ke arah Ho Goo memberikan komentarnya.
“Kau benar-benar ... belum dewasa.” komentar Ho Goo Ho Goo hanya bisa menelan air liurnya karena dianggap belum dewasa oleh wanita yg ia sukai. Ia buru-buru pergi untk toilet, tapi langkahnya terlihat kebinggungan lalu melangkah pasti ke kiri pergi ke toilet. Do Hee membuka kotak susu yg sudah di isi kertas oleh Ho Goo, ia mengeluarkan dan melihat surat asuransi yg ditanda tangani oleh Ho Goo. “Aku tak ingin pulang. Tapi, sepertinya aku tak bisa membuangnya baik. Tapi ... Aku tak ingin mengingatnya seperti ni lebih lama lagi.” ucap Do Hee sendirian. Ia melihat ke kotak susu bekas ia meminumnya, terlihat wajahnya yg gelisah. Lalu kembali melihat kotak susu miliknya kembali.
Chung Jae yg masih di rumah Ho Kyung akhirnya meminum bir, ia akhirnya bertanya apa sebenarnya lampu hijau yg diberikan pd seorang wanita. Ho Kyung tak ingin membahas karena seorang pencundang seperti Chung Jae tak akan mengerti. “Apa? Pecundang? Mengapa kita Pecundang, padahal kita tahu segalanya yg kita perlu tahu!” teriak Chung Jae naik pitam.
Ho Goo kembali berjalan dgn Do Hee dgn wajah senyuman sumringah. Ia membawa Do Hee melihat gambarnya yg terpajang di depan toko. Do Hee yg melihat gambarnya tak suka dgn bahu yg terlihat besar “Aku padahal sudah meminta mereka untk mengecilkan dgn photoshop.” umpat Do Hee “Mengapa seperti itu? Aku pikir kau terlihat cantik” komentar Ho Goo “Lihat ini! Aku benar-benar terlihat besar di gambar ini” ucap Do Hee kesal “Kau tampak benar-benar cantik.” puji Ho Goo “Aku tahu kau akan berbicara seperti, karena kau dulu menyukaiku.” ungkap Do Hee
Ho Goo benggong, Do Hee melihat Ho Goo merasa tak ada yg salah dgn ucapannya karena ia tahu dari teman-teman sekelasnya. Dia sudah tahu kalau Ho Goo itu sudah menyukainya saat mereka masih SMA. “Ahh Itu benar, Jadi kau sudah tahu. Siapa yg bilang? Apakah itu Tae Hee?” tanya Ho Goo malu-malu “Ya. Aku rasa dia. Namanya Tae Hee? dia memakai kacamata dan dia terlihat benar-benar lemah.” ucap Do Hee “Dia sudah berolahraga banyak dan sekarang ia adalah seorang pria sejati” cerita Ho Goo Do Hee seperti tak percaya, lalu Ho Goo menceritakan kalau Tae Hee itu jg menyukainya. Setelah itu ia membahas kalau Young Bae jg lebih menyukainya, Do Hee berjalan pergi. Tapi Ho Goo tetap membahas Yong Gi yg mondar mandir di lorong untk mencoba melihat Do Hee yg ada didalam kelas.
Chung Jae masih membahas tentang lampu hijau seorang wanita, menurutnya saat seorang wanita dgn make up dan dressna lalu menggoda dan berpura-pura seperti mereka sedang mabuk. Ho Kyung menyuruh Chung Jae diam dan pulang saja. Chung Jae penasaran apa selanjutnya, Ho Kyung pun memberikan satu ciri dari lampu hijau seorang wanita. Chung Jae siap dgn note ditangannya. “Lampu hijau Sebuah wanita adalah sesuatu yg biasa. Mereka tak akan melakukan langkah yg pertama kali dan meminta sesuatu yg spektakuler. Mereka hanya berharap seorang pria akan mengubahnya menjadi sesuatu yg istimewa.” jelas Ho Kyung Chung Jae mengerti, tapi ia meminta Ho Kyung untk memberikan contoh. Ho Kyung mengatakan kalimat
"Aku ingin makan sesuatu yg lezat.", "aku ingin mendengar sesuatu yg lucu." dan "aku ingin melihat laut.". Chung Jae langsung duduk sambil memegang notenya. “ Jadi kalimat "Saya ingin melihat laut 'adalah lampu hijau untk seorang wanita?” tanya Chung Jae “Benar, dan pd saat itu pria mengubahnya menjadi sesuatu yg istimewa dgn mengatakan "Kau ingin pergi ke Gangreung denganku?" Atau 'Hei, mari kita pergi ke Busan dan makan beberapa sushi. 'Dan kau pergi ke pantai.” cerita Ho Kyung “Bagaimana jika terlambat untk pergi? Aku harus bekerja besok dan aku perlu menelepon ibuku sebelum aku pergi.” tanya Chung Jae “Kemudian kau akan hidup sendirian selama sisa hidup Anda.”jawab Ho Kyung
Do Hee dan Ho Goo sudah berdiri didepan zebra cross untk menyeberang. Keadaan terlihat semakin gugup dan tak banyak bicara. Ho Goo memulai dgn bertanya Do Hee yg akan menyeberang lalu akan naik ke dlm bus. Do Hee mengangguk lalu bertanya kemana Ho Goo akan pergi. Ho Goo mengataka ia akan tetap disini menunggu bus untk pulang. Do Hee membahas tentang berenang di laut itu sangat dingin sekali sekarang. Ho Goo tersenyum, ia rasa memang masih sangat dingin sekarang. “Aku ingin melihat laut.” ucap Do Hee “Laut? Itu pasti sangat dingin jika kau pergi sekarang dan pasti terlalu gelap untk melihat apa-apa.” balas Ho Goo, Do Hee terlihat sedih karena lampu hijaunya itu di tolak oleh Ho Goo
Do Hee melihat lampu yg sudah pindah ke warna hijau untk menyeberang. Ho Goo berpesan supaya Do Hee hati-hati. Do Hee mengulurkan tanganya dan mengatakan Ho Goo jg harus hati-hati. Ho Goo pun menjabat tangan Do Hee dgn erat. *** Di sungai Han. Dua buah kotak susu ada diatas tempat duduk, si petugas yg sedang menyapu mengumpat karena kotak itu tak dibuatng di tempat sampah dan tak seharusnya membuang dimana saja yg diinginkan.
Ia mengambil salah satu kotak yg tertutup tapi penasaran dgn isi dlm kotak susu tersebut. Saat mengeluarkanya, ia binggung melihat testpack dgn garis merah berjejer dua yg terlihat disana.
Ho Goo masih menjabat tangan Do Hee lalu bertanya apakah mereka bisa bertemu lagi. Do Hee pikir ia tak tahu lalu pamit pergi melepaskan tangannya. Ho Goo menghela nafas, dgn tatapan sedih melihat Do Hee yg menyebrang jalan meninggalkannya.
“Aku masih tak tahu mengapa terjadi pd hari ini. Mungkin itu karena Bulan begitu besar hari itu / ada sesuatu di udara” gumam Ho Goo Lampu hijau tinggal 23 detik lagi untk menyeberang jalan, Ho Goo melihat ke arah lampu dan jg Do Hee yg berjalan di depannya.
“Aku tak tahu tapi itu adalah pertama kalinya dlm hidupku ketika Aku melanggar lampu lalu lintas hari ini.” Ho Goo berlari menarik tangan Do Hee, keduanya saling menatap. Lalu Ho Goo mengajak Do Hee pergi melihat laut bersama. Do Hee terliha binggung, ia merasa sudah melupa dan meninggalkannya begitu saja. Tangan Ho Goo tetap memegang Do Hee.
“Namaku Ho Goo, Kang Ho Goo” Mereka berdiri ditengah-tengah dgn tangan Ho Goo yg memegangnya dan mobil yg lalu lalang dibelakang mereka.
Bersambung ke episode 2 Komentar
Akhirnya Choi Woo Shik jadi lead male... Setelah ngeliat di fated to love dan terakhir di pride and prejudice, aktingnya bagus. Tapi melihat ni belum begitu gereget yah, mungkin baru episode satu. Tapi dari alur cerita emang TVN susah buat di tebak.hihihih...
Suka bikin kita terkagum-kagum waktu pas Ho Goo yg gesit ngejar pencuri buku komik padahal sebenarnya ia larinya paling lambat dari orang yg gemuk. Cara ceritain keluarga Kang jg lucu, apalagi adiknya yg cantik pas dia make up dan terlihat sangat jelek waktu di rumah tanpa make up, terus gampang mencampakan seorang pria.
Mengenai testpack Do Hee, mungkin itu karena si pengacara Gong Chul sebagai mantan pacarnya, tapi kenapa Do Hee ingin melupakan semuanya. Apa mungkin dia berenang untk mengugurkan kandungannya. Belum bisa ketebak....
Drama ni bagus, sayang aja translatenya agak lama dibanding yg lainnya, jadi ga bisa begitu cepet updatenya seperti yg lainnya. ^_^
0 Response to "Sinopsis A Pushover's Love Episode 1 Part 2"
Posting Komentar