Dal Po berjalan masuk ke dlm kantor polisi perlahan, sepertinya ia merasa lemah dan menyenderkan tubuhnya di depan pintu sambil mengatur nafas. Mata Dal Po melihat In Ha, keduanya saling memandang. Lalu keadaan hening dgn salju yg terus turun. Dal Po menghela nafas dan berusaha untk cuek masuk ke dlm kantor polisi. In Ha berlari mengikutinya.
Dal Po sudah berdiri di depan pintu lift, tubuhnya seperti kembali lemah dan ingin jatuh. In Ha memegang lengannya menanyakan keadaannya karena ia melihat wajah Dal Po sangat pucat. Dal Po menurunkan tangan In Ha untk tak memegangnya. “Aku baik-baik saja.” ucap Dal Po, In ha hanya bisa tertunduk melihat sikap Dal Po Dal Po meminta In Ha untk membiarkan dan menjauhkannya, ia menekan tombol lift dan masuk ke dalamnya.
In ha memanggil Dal Po yg akan menutup pintu lift. “Jangan panggil aku dgn nama itu lagi.” tegas Dal Po, keduanya saling menatap dgn berkaca-kaca “Aku baik-baik saja... Jadi, jangan khawatir. Jangan mencoba menghiburku...Hingga aku tak goyah lagi... Hingga aku tak akan goyah... Kumohon, biarkan semuanya seperti ni saja” pinta Dal Po Pintu lift tertutup, Dal Po tertunduk dan In Ha hanya bisa diam di depan lift dan menghapus air matanya yg mengalir.
In Ha melihat dgn ibunya yg sedang berdandan di toilet, ia berusaha cuek tetap mencuci tangannya. Cha Ok dgn mata sinisnya melirik In Ha dan membahas tentang Dal Po adalah pamannya. In Ha masih terlihat cuek mengeringkan tangannya dgn tissue. “Sepertinya dia adalah adik Ki Jae Myung. Kau sudah tahu itu?” tanya ibunya, In Ha hanya menjawab Ya dgn wajah cemberut. “Fakta bahwa pamanmu ada saudara dari seoarang pembunuh... Dunia memang sungguh menakutkan.” sindir Cha Ok dgn terus berdandan. “Ya, aku jg adalah anak dari seorang pembunuh.” ucap In ha dgn tegas lalu keduanya saling menatap dgn padangan sinis “Kau membunuh mereka dgn kata- katamu” sindir In ha dan melihat ibunya yg melirik sinis padanya, setelah itu ia pergi begitu saja. Cha Ok menatap kaca di depannya, seperti tak percaya anaknya sekarang bisa membalas ucapannya tak seperti dulu.
“Kata pencarian Sung Cha Ok telah berubah sekarang. "Pembawa berita manipulatif", "Si Pembuat Manipulasi, "Sampah Sung" Berita Ki Jae Myung sudah mereda.” ucap Yoo Rae yg sedang melihat laptopnya melihat berita Cha Ok. Hoo Chul meminta Yoo Rae melihat laptopnya, beberapa gambar cover film sengaja dibuat untk Cha Ok dgn judul menyudutkan
, [Membuat Manipulasi] [Permen Manipulasi] [Manipulasi Kenangan.]. Ia menilai Netizen korea itu sangat kreatif.
Yoo Rae melemaskan semua jarinya, ia rasa Cha Ok masih harus mendapatkan hukuman yg lebih. Jarinya dgn cepat menari-nari diatas laptopnya. Hoo Chul menanyakan apa yg akan di lakukan Yoo Rae. “Aku akan memulai grup chatting "Sung-Jung-Mo" dan akan membuat postingan "Sung-Jung-Mo?" Apa artinya itu? Yoo Rae memberitahu kalau itu nama dari Grup bagi hater Sung Cha Ok, ia ingn menunjukan sesuatu yg kreatif. Jarinya dgn cepat mengetik di badan emailnya, “Bukannya ni kalimat dari seminarnya kemarin?” ucap Hoo Chul melihat yg ditulis Yoo Rae “Aku akan mengeditnya sedikit Jika dunia melihat ini... Sung Cha Ok akan tamat. Seseorang yg memanipulasi kesuksesannya, akan termakan oleh manipulasinya sendiri” jelas Yoo Rae penuh kebencian. Hoo Chul terlihat heran dgn Yoo Rae yg sangat membencinya. Yoo Rae menegaskan seorang Cha Ok memang pantas di benci, Dengan wajah sedih Ia mengakui kasihan dgn Dal Po lalu mengubah dgn memanggilnya Ha Myung. “Jadi, aku akan membantunya membalas dendam” tegas Yoo Rae “Karena apa kau bisa kasihan??” tanya Hoo Chul binggung Yoo Rae membahas tentang kisah Jae Myung, ia tak tahu kalau Jae Myung adalah kakak dari Dal Po dan kemarin ia ingin sekali menyelidikinya karena ia pikir itu berita yg keren. “Aku belajar banyak dari kejadian ini. Kasus yg akan menjadi berita hebat untk kita akan menggengam hidup seseorang dan Aku tak pernah berpikiran begitu dulu” jelas Yoo Rae Hoo Chul menepuk pundak Yoo Rae dgn tersenyum, lalu melihat video yg di upload Yoo Rae sudah selesai. Yoo Rae dgn wajah semangat menekan enter “Laporan yg berdasarkan fakta saja, tak menarik, 'kan?” terlihat tangan Cha Ok yg memberikan tanda silang lalu memberikan komentar dgn tulisan. “Jika hanya dgn fakta saja, berita tak akan menjadi spesial” “Berita membutuhkan beberapa bumbu untk manarik lebih banyak perhatian.” sebuah gambar penyedap rasa di berikan pd wajah Cha Ok. “Lupakan tentang etika jurnalistik dan misi- misinya dan kita hanya perlu membuat sebuah fakta menjadi lebih berdampak.” sebuah gambar pria terseruduk banteng terlihat Hoo Chul mengangkat alisnya kaget karena editan Yoo Rae benar-benar mengejek Cha Ok. “ Song Cha Ok... Kau akan mendapatkan kebencian dari masyarakat sekarang.” tegas Yoo Rae penuh kebencian. “Aku tak tahu, kau itu orang baik / bukan, sih?” komentar Hoo Chul. Masih terdengan ucapan Cha Ok yg mengatakan kebanyakan orang suka ejekan daripada sebuah pujian. Hoo Chul tersenyum memuji Yoo Rae yg hebat untk mengedit.
Cha Ok sedang ada di mobil melihat berita Jae Myung yg melakukan invetisgasi lapangan. lalu ia membalikan koran ke lembaran berikutanya ada foto dirinya yg cukup besar dgn judul.
[Manipulasi wawancara Song Cha Ok telah mengurangi kreadibitas MSC News.] Ia menatap fotonya dikoran lalu melipat dan menaruh begitu saja dan meminta sopir untk mematikan musik di dlm mobil. Sopir langsung mengikuti perintah Cha Ok. Matanya melihat Dal Po yg sedang berjalan di trotoar, ia meminta sopir memberhentikan mobilnya.
Ia langsung turun dan berhadapan dgn Dal Po. Keduanya saling menatap tanpa ada senyum sedikit pun. Cha Ok membahas nama Dal Po yg asli adalah Ha Myung lalu mengangguk mengerti kalau ia tahu alasan Dal Po menentang dirinya “Aku akhirnya mengerti semua makna yg kau katakan padaku saat itu Kau pasti sangat ingin mempermalukanku hingga kau tega memenjarakan kakakmu sendiri.Tapi, maaf saja kau belum berhasil membuatku malu” tegas Cha Ok yg masih terlihat sombong “Kau pasti merasa khawatir, 'kan? Kau bahkan sudah menjawabnya sebelum aku pergi bertanya padamu dan bahkan nada suaramu goyah. Tidak seperti biasanya Apakah kau... mulai merasa takut padaku?” sindir Dal Po melawan Cha Ok
Suasana keduanya terlihat hening dan dingin, Cha Ok menegaskan tak sedikit pun, Cha Ok pikir itu bagus dan menyarankan kalau Cha Ok takut nanti lebih baik tak perlu di perlihatkan. “ jangan terlalu cepat kalah Karena permainan bisa menjadi membosankan. Aku ingin mengistirahatkan sejenak permainan ini” tegas Dal Po lalu menudukan kepala berjalan pergi. Dal Po berjalan sambil bergumam, Cha Ok terdiam matanya berkaca-kaca mendengar ucapan Dal Po padanya lalu masuk kembali ke dlm mobilnya.
“Aku ingin tahu Apakah hanya aku yg menganggap Song Cha Ok adalah reporter yg buruk / apakah orang lain jg berpikiran begitu?”“Apakah bara api yg kami lemparkan kepada Sung Cha Ok akan redup begitu saja / apakah akan menjadi api yg membara? Aku ingin tahu itu”
“Tapi, bara api itu mulai menjadi api yg lebih..besar dari yg kuduga” Semua orang mulai membahas dan menonton video yg di uploud oleh Yoo Rae dgn editannya, seseronag berkomentar Cha Ok berpikir kalau penonton itu bodoh dan yg lainnya melihat Cha Ok itu wanita kejam. Dengan gambar penyedap rasa dan orang yg terseruduk banteng terus dilihat oleh semuaorang. Kumpulan pelajar yg berkomentar Cha Ok itu benar-benar wanita yg kejam Terlihat lagi video Cha Ok yg melaporkan saat banjir, para ibu-ibu yg melihat video itu mendengar kalau Cha Ok itu berlutut Saat melaporkan. “ dia memang ratu manipulasi.” “Dia harusnya jadi artis saja.” Komentar ibu-ibu yg mengetahui kebenaran dan membuat semua orang semakin melihat Cha Ok sebagai reporter membuat berita bohong.
“Bara api di tiup angin dan mulai menyebar luas dan lebih luas lagi.. dan akhirnya sebuah kesempatan bagiku”
Depan kantor MSC, terjadi demonstrasi dgn tulisan [Tuntutan publik pemecatan Pembawa Berita, Song Cha Ok] Berita NTS News melaporka dari depan gedung stasiun MSC News. “Masyarakat terus melakukan demonstrasi untk menuntut Song Cha Ok berhenti memanipulasi dan mengedit beritanya” ucap Seo Hak melaporkan “Orang-orang yg menjadi korban dari manipulasi Song Cha Ok di masa lalu mulai angkat bicara sekarang” terlihat gambar bapak tua yg berdiri sendiri tepat didepan spanduk Cha Ok dan In Ha yg sangat besar. “Tn. Jo Jang Hoon, yg memiliki perusahaan bus besar 6 tahun yg lalu harus menutup usahanya karena berita palsu yg dibuat oleh Song Cha Ok.” Terlihat gambar armada bus di jalan raya,dengan sopir bus di dalamnya. “Kasus ni dimulai saat Tn. Cho, menjadi sopir bus di perusahaan Tn. Jo meninggal tak lama setelah dia dipecat dari perusahaan” Seo Hak mulai melaporkan lagi didepan kamera. “Pada saat itu, Reporter Sung melaporkan bahwa Tn. Cho dipecat setelah menggelapkan600 Won dari penghasilan bus, dan karena terpuruk dan ketidakadilan itu Tn. Cho akhirnya mengakhiri hidupnya sendiri” Tuan Joo diwawancara oleh Seo Hak dan memberikan penjelasannya. “Sebenarnya, Tn. Cho meninggal karena sakit Tapi, dia malah melaporkannya bahwa Tn. Cho bunuh diri karena aku Lihat, ni adalah surat keterangan kematian Tn. Cho” tunjuk Tuan Joo pd lembaran kertas yg ia bawa. “Bunuh diri bukanlah penyebab kematiannya Semua orang selalu menganggapku sebagai seorang pembunuh Mereka tak mau naik busku dan akhirnya bisnisku hancur” cerita tuan Joo yg terlihat sangat kesal Terlihat lagi Seo Hak yg melaporkan di depan kamera dgn angel berdiri tak jauh dari Tuan Joo yg sedang berdemo. “Meskipun Tn. Jo menuntut permintaan maaf resmi dari Sung atas pernyataannya itu MSC News masih belum merilis pernyataan resminya NTS News, Kang Seo Hak melaporkan
Terlihat video Seo Hak di sebuah Laptop, Cha Ok sedang duduk berhadapan dgn presdir MSC. “NTS sungguh tak punya etika bisnis. Kenapa mereka bisa tega sekali memfitnah kru stasiun lain? Kita laporkan kejadian ni sebagai pencemaran nama baik” ucap Presdir Cha Ok menolak dan memilih untk membiarkan saja, Presdir merasa mereka tak bisa tinggal diam dan perlu mengklarifikasinya. Cha Ok terlihat tertunduk, Presdir terlihat curiga menanyakan apakah yg di katakan NTS itu benar. “Aku menemukan banyak bukti yg menunjukkan bahwa dia bunuh diri. Keluarganya jg mengatakan itu.” jelas Cha Ok yg terlihat sedikit panik “Jadi, kau mewawancarainya setelah kau sudah menentukan apa yg akan kau lakukan? Kau sudah memeriksa surat ket. kematiannya?” tanya presdir
Cha Ok menjawab ia tak memeriksanya, Presdir langsung berdiri dari tempat duduknya. Dia tak menyangka kalau yg diberitakan dan dikatakan orang-orang itu benar adanya. Cha Ok berusaha untk tetap menyangkal. “Tapi, kau tak yakin 100%?” tanya Presdir Cha Ok menjawab tidak, Presdir mengerti maka Cha Ok hanya diam saja. Cha Ok hanya bisa meminta maaf. Presdir meperingatkan Cha Ok kalau yg dikatakan oleh media lain itu benr maka jabatannya akan dicabut. Cha Ok tertunduk mengerti.
“Anda ingin aku menyelidiki pemilik bus itu?” tanya Il Joo Cha Ok membenarkan dgn mata melotot berbisik meminta Il Joo tak memberitahu yg lainnya. Il Joo menanyakan dgn kapten Kim bertanya, Cha Ok menegaskan kalau tetap tak boleh tahu “Maaf, Manajer Song.....Tapi, apakah aku tak bisa dipercaya?” teriak Gong Joo yg tiba-tiba datang. Il Joo kaget melihat Gong Joo yg sudah berdiri didepannya, Cha Ok dan Bum Joo jg melihat kearah senior karena Gong Joo berteriak sangat keras. Gong Joo meminta Cha Ok tak perlu khawatir dgn hal itu karena ia ingin menyerahkan tugas ni pd orang yan bisa lebih diandalkan. Cha Ok bersikap acuh karena rencananya diketahui Gong Joo.
“Kita tak bisa mempercayakannya kepada sembarang orang saat posisi anda sedang terancam”sindir Gong Joo, il Joo terlihat panik karena Gong Joo berani menyindir “Jika reporter biasa yg melaporkannya, masyarakat hanya akan menganggapnya alasan kita dan mereka tak akan percayaTapi... Jika Pinocchio yg melaporkannya, maka mereka akan percaya Dan semua penghinaan ni akan berakhir”
In Ha yg mendengar pinokio menoleh pd Gong Joo. Cha Ok berpikir kalau bukan orang yg ia maksud. Gong Joo memanggil In Ha dan Bum Joo.
“Kalian yg akan menyelidikinya dan membuktikan Manajer Song tak bersalah. Jangan sampai tugas ni diketahui yg lain dan langsung laporkan padaku, Mengerti?” perintah Gong Joo berteriak. In Ha yg berdiri terlihat kaget tapi ia akan menjalankan perintah begitu jg Bum Joo. Cha Ok menegur Gong Joo yg melakukan tanpa persetujuannya dan mengambaikan aturannya. “Andalah yg mengabaikan aturannya. Tugas reporter sepenuhnya ditentukan oleh kapten.” tegas Gong Joo Cha Ok sempat melirik pd anaknya, In Ha terlihat hanya bisa terdiam karena ia harus mencari sendiri kebenaran tentang berita ibunya
Ruang rapat YGN “NTS News kejam sekali, menjadikan kejadian ni sebagai berita Bukannya mereka sudah kelewatan?”komenta Hoo Chul “Jika memang salah, mereka harus diperlakukan seperti ini, tak peduli mereka siapa Berita tentang bunuh diri ni telah memenangkanpenghargaan dlm "Berita Unggulan"” balas Hyun Gyu dgn mengertakan giginya. Yoo Rae membahas dari pihak MSC yg tak mau mengklarifikasinya, ia menduga apa yg diberitakan itu benar. “Jika laporan Manajer Song itu benar Maka mereka akan menggugat si pemiliki bus karena pencemaran nama baik Tapi, mereka tak melakukannya hingga sekarang “ komentar Dal Po “Si Manipulator Song, Maksudku, Manajer Sung pasti salah.” tegas Yoo Rae Gyo Dong melihat laporan berita NTS dari pihak pemilik bus saja jadi tak ada artinya maka mereka harus memiliki pernyataan dari kedua pihak agar bisa di percaya, lalu memanggil Dal Po dgn panggilan Ha Myung. Dal Po terlihat agak kaget, Gyo Dong menunjuk Dal Po untk mengambil kasus bus Manger Song. Dal Po hanya bisa tertunduk mengatakan akan berusaha melakukannya. Gyo Dong menulis lagi di bukunya. “Oke, rekanmu adalah...” Gyo Dong melihat sekeliling lalu melirik pd Yoo Rae yg menaruh jari telunjuknya dibawah bibir dgn wajah berharap. “Yoon Yoo Rae, kau juga. Waktu kalian sampai hari Kamis.” ucap Gyo Dong tanpa melihat kearah Yoo Rae Wajah Yoo Rae terlihat sangat bersemangat, Dal Po terlihat tertunduk karena ia harus berhasil mengalahkan Cha Ok kali ini.
“jadi, kau akan menyelidiki berita bus Song Cha Ok?” tanya Jae Myung yg sudah mengunakan baju tahanan. “Ya dan sepertinya aku bisa menepati janjiku secepat mungkin Berita itu dianggapsebagai Berita Unggulan Jadi, jika dia ragu dgn beritanya, dia akan tamat” jelas Dal Po Jae Myung meminta Dal Po untk menceritakan tetang kasus secara detail. “Ini adalah kasus di mana seorang sopir bus yg "katanya" bunuh diri karena diduga telah dipecat setelah menggelapkan uang 600 Won.” cerita Dal Po
Flash Back Jejeran bus sedang ada di sebuah terminal “Sopir bus, 40 tahun, yg dipecat setelah menggelapkan uang 600 Won bunuh diri dan kematiannya mengguncangkan seluruh bangsa.” Foto Tuan Cho yg meninggal sengaja di buat menjadi blur dan abu sisa pembakaran jg tersorot kamera “ Pria berumur 40 tahun, Tn. Cho yg telah menjadi sopir selama 6 tahun telah ditemukan di rumahnya awal pagi ni sudah tak bernyawa lagi” Gambar keluarga yg sedang memberikan penghormatan terakhir di rumah duka. “Menurut keluarganya yg masih hidup Tn. Cha menderita depresi setelah kehilangan pekerjaannya dan memakan pil tidur dlm dosis tinggi dan bunuh diri saat rumahnya kosong” Video bus berwarna biru dan terparkir dgn blur sebagai gambaran bus yg dikemudiakan oleh Tuan Cho. “ Diketahui bahwa pemecatannya karena penggelapan uang 600 Won Meskipun Tn. Cho mengatakan bahwa adalah terjadi kesalahan penghitungan dan pemecatan itu tidaklah adil, perusahaan tetap menolaknya.” Seorang pria terlihat sedang di wawancara “Meskipun hanya uang 600 Won, penggelapan tetaplah penggelapan Dan pemecatan adalah keputusan yg paling tepat” Cha Ok melaporkan dgn mic dan tatanan rambut yg berbeda “Walaupun dgn berat hati Korban berusia 40 tahun itu adalah tulang punggung keluarga dan malah mengakhiri hidupnya hanya karena 600 Won Dan kasus tragis ni menarik banyak kritikkeras terhadap perusahaan bus MSC News, Song Cha Ok melaporkan”
Jae Myung menanyakan kenapa kasus itu dipermasalahkan lagi. Dal Po menceritakan kalau sopir dari bus itu tak bunuh diri tapi meninggal karena sakit tapi Cha Ok malah menyimpulkan sebagai tindakan bunuh diri. “Dan akhirnya, karena berita itu perusahan itu jatuh bangkrut karena dia.” jelas Dal Po. Jae Myung sempat melonggo. “Ini sungguh tak adil bagi pemilik perusahaan bus.” komentar Jae Myung. Dal Po mengangguk setuju. “Aku akan mengungkapkan ketidakadilan ini. Jika aku bisa malaporkannya dgn baik maka Sung Cha Ok tak akan bisa menjadi reporter lagi” tegas Dal Po “Aku sungguh tak sabar. Aku tak sabar bagaimana kau akan menjatuhkan Song Cha Ok.” ucap Jae Myung tersenyum. Dal Po meminta kakaknya untk tak perlu khawatir karena ia akan menjatuhkanya, lalu ia bertanya apakah kakaknya sudah bertemu dgn pengacara. Jae Myung mengangguk ia sudah bertemu dgn pengacaranya. “Bagaimana? Apakah dia hebat?” tanya Dal Po penasaran “Dia sepertinya hebat... Tapi... ada sesuatu pd dirinya yg terlihat bodoh, tapi aku jg belum tahu” ungkap Jae Myung. “ Kau tak boleh menyewa pengacara yg bodoh. Siapa namanya? Kau ingat nomor teleponnya?” ucap Dal Po
Bum Joo yg berdiri di kaca sambil menelp ibunya, dgn suara lesu ia menceritakan satu tim lagi dgn In Ha. Ibunya binggung karena Bum Joo seharusnya senang satu tim dgn In Ha. “Aku hanya...ingin mengakhiri semuanya sekarang. Aku merasa sudah kalah... dan rasanya menyebalkan” ungkap Bum Joo “Ya, aku bisa mengerti lalu Bagaimana kau bisa melupakannya?” tanya ibunya. “Aku akan mengaku, bahwa akulah yg telah membaca semua SMS- nya sejak dulu” jawab Bum Joo Ro Sa terlihat tak percaya dgn pengakuan anaknya, karena In Ha pasti akan membencinya.Bum Joo merasa itu adalah keinginannya dan ia akan bertenti menemuinya lagi. “Aku akan membiarkan dia memaki dan memukulku sepuasnya” jelas Bum Joo Ibu Bum Joo melihat koran yg ia pegang tepat dgn judul berita [Ki Jae Myung, pahlawan nasional sebenarnya adalah pembunuh.] lalu menyarankan anaknya untk berhenti menjadi reporter. “Bukannya kau jadi reporter karena kau ingin dekat dgn In Ha?” ucap Ibunya yg mengingatkan. Bum Joo membenarkan, lalu ibunya menanyakan apakah Bum Joo setuju dgn ikut blind date ia ingin memberitahu tentang anak dari Prof Pyo. “Aku masih belum tertarik dan belum punya mood untk pergi kencan” tolak Bum Joo “Tidak. Aku akan tetap mengirimkan fotonya. Lihatlah” pinta ibunya Bum joo tetap menola dan mengucapkan terima kasih lalu menutup telpnya.
Saat berjalan, ponselnya berbunyi. ia melihat pesan wanita yg dikirm oleh ibunya. “Bukannya sudah kubilang aku tak mau” ungkap Bum Jooo kesal Lalu ia melihat foto yg dikirimkan ibunya, terlihat wanita cantik di depannya dan ia berteriak, lalu menyadarkan diri kalau ni belum waktunya ia berkencan. Bum Joo berjalan melihat In Ha yg duduk didepa laptop, lalu ia mengembuskan nafasnya dan bersiap untk mengatakan dan mengakhirnya semua padanya In Ha. Lalu memegang pipinya. “Aku akan membiarkannya memaki dan memukulku sepuasnya” ucap Bum Joo yg terlihat pasrah.
In Ha ternyata sedang menjepret kertas di depannya dgn kekuatan tangan kirinya, Bum Joo datang dan duduk disamping In Ha dan mengatakan ia ingin bicara. In ha menanyakan apa dan bunyi steples yg di pukul keras oleh tangannya membuat Bum Joo kaget. “Orang yg membaca SMS- mu selama 13 tahun ini... adalah aku.” akui Bum Joo dan In ha kaget. Bum Joo meminta maaf karena ia memang salah, In Ha mengumpat lalu memberikan tamparan keras, Bum Joo terdorong dgn ceplakan tangan In Ha di pipinya yg memerah.
“Kau mau bilang apa?” tanya In Ha yg menyadarkan lamunan Bum Joo. “Kau masih ingat, apa yg kau katakan padaku dulu, Bahwa ada orang lain yg membaca SMS untk ibumu 13 tahun lalu?” tanya Bum Joo In Ha masih ingat hal itu dan tanganya masih menjepret kertas dgn kekuatan tangan kirinya. Bum Joo bertanya apakah In ha membencinya karena apabila ibunyamembawa sms itu maka hubungan mereka tak akan seperti ini. “Entahlah. Awalnya aku memang marah, tapi sekarang tak lagi Jika ibuku yg membacanya Mungkin dia akan membalasnya dan memintaku tak mengirimkan pesan lagi” komentar In Ha Bum Joo terlihat tak percaya, In Ha merasa kalau ia mau berterimakasih pd orang yg sudah membaca SMSnya, karena selama 13tahun orang itu seperti hutan bambu baginya dan jg seperti buku harian pribadinya. “Rasanya ada yg kurang setelah tak bisa mengirim SMS lagi sekarang” cerita In Ha dgn wajah tersenyum Mendengar cerita In ha, Bum Joo tersenyum lalu tersadar kembali kalau seharusnya akhirnya tak seperti ini. Ia berbisik mengatakan akan mengakhiri semuanya. In ha mendengar dan menanyakan apa yg ingin di akhir Bum Joo. Bum Joo mengeleng dan mengatakan bukan apa-apa. “Aku telah mengumpulkan daftar pertanyaan untk pemilik perusahaan bus itu dan laporan investigasi yg lama. Ayo, akan kujelaskan di jalan” ajak In ha yg sudah memakai jaketnya Bum Joo tersenyum, sepertinya rencana mengakhiri hubungan dgn In Ha tak jadi di lakukan. Lalu pergi mengikuti In ha keluar bersama.
Tuan Jo yg sedang melakukan Demo menolak untk diwawancara oleh Reporter MSC News. “Kalian akan hanya menulis sesuatu yg bisa menolong Song Cha Ok.” ucap Tuan Jo sinis “Tidak, kami melakukannya hanya karena melakukan tugas kami dan Kami hanya akan melaporkan kebenarannya.” jelas Bum Joo merayu Tuan Jo “Itulah yg Song Cha Ok katakan 6 tahun yg lalu Saat aku setuju untk wawancara. Aku tak akan tertipu lagi." ucap Tuan Jo In Ha memperkenalkan dirinya dari MSC dan terkena sindrom pinokio maka ia akan cegukan apabila berbohong. Tuan Jo melirik In Ha itu yg ada di iklan MSC. Yoo Rae yg baru datang bersama Dal Po melihat In Ha dan Bum Joo merasa keduanya menangani kasus yg sama. Dal Po mendengar dari jauh ucapan In Ha pd Tuan Jo .
“Aku hanya akan melaporkan kebenarannya. Jika berita aslinya telah dimanipulasi maka akan kupastikan Reporter Song Cha Ok meminta maaf pd anda” jelas In Ha “Dia benar- benar pantang menyerah.” komentar Yoo Rae dari jauh. Bum Joo menyakinkan Tuan Jo kalau In Ha tak cegukan karena mengatakan yg sebenarnya. Tuan Jo sempat melirik lalu In Ha mengatakan ia tak akan mengedit penyataannya dan akan disampaikan secara asli. Tuan Jo akhirnya mau melakukan wawancara, In Ha dan Bum Joo tersenyum lalu membungkukan badannya. “Silahkan ijinkan kami juga. Kami adalah reporter dari YGN.” ucap teriak Yoo Rae berlari ke tempat tuan Cho Dal Po dan In ha saling menatap lalu keduanya melihat ke Tuan Jo untk bersiap-siap melakukan wawancara.
Semuanya masih ke dlm kedai tapi Dal Po menarik In ha sebelum duduk ke dlm cafe. In Ha sempat binggung, lalu Dal Po menyuruh In Ha keluar dari penyelidikan kasus ini. In Ha mengatakan tak bisa karena Kapten Kim yg memerintahkannya. Dal Po meminta In Ha untk tetap keluar. “Katakan alasan apapun yg bisa diterima dan keluar dari kasus ni Aku akan melakukan apapununtuk menjatuhkan ibumu sekarang Aku akan mengungkap tiap kesalahan kecilnya dan aku akan menunjukkannya ke seluruh dunia Bahwa ibumu tak pantas menjadi reporter” tegas Dal Po dgn mata melotot “Tapi, kenapa kau melarang ku?” tanya In Ha sinis “Karena kau akan membuatku khawatir Aku hanya akan fokus pd kakakku dan melawan ibumu Tapi, jika melihatmu, aku bisa menjadi goyah kembali Jadi, kumohon” teriak Dal Po dgn mata sudah mulai memerah menahan amarah.
In Ha merasa Dal Po tak perlu mengkhawtirkanya dan terus melawan jangan ragu, ia menegaskan dirinya yg menaiki perahu yg sama dengannya. Dia jg berpikir kalau ibunya memang tak pantas menjadi seorang reporter. “Sama sepertimu, aku jg akan menunjukkannya pd dunia. Aku tahu betapa menyulitkannya bagimu, sebenarnya Kau tak baik- baik saja dan Kau menangis tiap malam karena kehilangan kakek Tapi, kau berpura- pura kuat karena merasa tak enak pd kakakmu” ucap In ha mengeluarkan semua perasannya dgn nada tegas. In Ha menegaskan ia tahu dan lebih tahu dari yg Dal Po tahu, tapi ia merasa tak khawatir dan tak mencoba menghiburknya karena ia tak suka melihat Dal Po yg goyah dan menyerah begitu saja. Ia meminta Dal Po untk tak perlu mengkhawatirkannya dan terus melawan ibunya. Setelah itu ia pergi lebih dulu, Dal Po menundukan kepala seperti menenangkan hatinya untk tak goyah.
Cha Ok sedang ada diruang editing melihat gambarnya saat melaporkan kejadian bus Il Jo datang memberitahus sudah bertemu dgn adik sopir bus dan mengatakan kalau yg dikatakan sopir bus itu benar. “Lalu, kenapa dia berbohong kepadaku 6 tahun yg lalu?” umpat Cha Ok sambil melempar pulpen. “Dia bilang, sangat terluka karena kematian kakakknya dan merasa terpuruk, jadi itu sebabnya dia berbohong.” jelas il Joo Lalu Cha Ok menyuruh Il Joo pergi, tapi ia bertanya dimana In h dan Bum Joo. il Joo memberitahu keduanya sedang mewawncari pemilik bus. Dan ia jg mendengar YGN menugaskan Ha Myung dlm kasus ini. Cha Ok sedikit kaget.
Dal Po mengambil pesanan es krim bersama dgn Bum Joo di meja kasir. Bum Joo menanyakan kedaan teman kerjanya itu. Dal Po menanyakan tentang apa. “Kabar dari kakakmu dan orang tuamu begitu mengejutkan dan aku tak tahu harus bilang apa Tapi, Aku berada di pihakmu untk hal ni dan Aku hanya ingin kau tahu itu.” jelas Bum Joo “Terima kasih.” ucap Dal Po Bum Joo meminta Dal Po untk mengatakan saja apa yg dibutuhkan karena ibunya itu pemegang saham terbesar dai MSC News. Dal Po merasa tak mengerti kenapa Bum Joo mengatakan hal itu padanya. “Aku hanya ingin memberitahumu, beritahu aku jika kau butuh bantuan Aku bisa berbicara pd ibuku tentang Manajer Song.” ungkap Bum Joo Dal Po terlihat sedikit mengejek Bum Joo yg membanggakan dirinya sebagai orang kaya. Bum Joo bertanyaa apakah ia terdengar seperti orang jahat. Dal Po tersenyum, “Apa aku terdengar seperti anak orang kaya yg manja?” tanya Bum Joo dgn wajah tersenyum Dal Po membenarkan. Keduanya berjalan bersama sambil membawa nampan, Bum Joo berbisik mengakui sebenarnya dirinya tak mau mengatakannya seperti itu. “Tapi, aku hanya dgn tulus memihakmu sekarang dan aku sungguh serius dgn ucapanku yg tadi” ucap Bum Joo mencoba menyakinkan. Dal Po hanya tersenyum mendengar ucapan Bum Joo.
Mereka duduk saling berhadapan dan Tuan Jo ada ditengah meja. “Bukannya duduk seperti ni terlihat kita sedang rapat?” bisik Yoo Rae sambil memakan pesannya. Dal Po memperkenalkan dirinya sebagai Ha Myung dari YGN, lalu menanyakan kenapa sopir bus itu tak bunuh diri. “Aku ketemu dgn adiknya beberapa hari yg lalu Dan saat itulah dia mengaku padaku semua kebohongan itu” cerita Tuan Jo Yoo Rae membersihkan mulutnya dan jari-jari yg mengetik dgn cepat. “Saat aku melihat surat keterangan kematiannya Dikatakan bahwa dia meninggal karena penyumbatan di arteri koronernya.” jelas Tuan Jo sambil mengangkat surat kematian, In Ha melihat surat kematian yg dibawa tuan Jo . Lalu Tuan Jo mengakui merasa akan gila mengetahui semua kebenarannya. In Ha mengambil surat kematian tuan Joo. “Anda tak memeriksa sertifikat itu sebelum wawancara dgn Reporter Song Cha Ok?” tanya In Ha. Tuan Jo mengakui tak kalau saja surat keterangan itu sudah diverifikasi maka kejadiannya tak akan seperti ini. Bum Joo memperkenalkan diri dari MSC news. “Bukti apa lagi yg anda miliki selain surat keterangan kematian ini?” tanya Bum Joo “Ini adalah no. hp adiknya” ucap Tuan Jo menyerahkan lembaran kertas pd In ha “ Dan ni adalah no. hp supir bus yg lainnya” menyerahkan lembaran itu pd Dal Po “Silakan telepon mereka Mereka akan bersaksi atas ketakadilan yg aku terima” jelas Tuan Jo Dal Po melihat nomor telp sopir bus dan In Ha sempat melirik Dal Po yg terlihat sangat serius.
Saat diluar cafe Yoo Rae pikir mereka akan berbagi tugas, menurutanya orang yg punya tutur kaca yg baik harus berbicara dgn keluarganya. “Orang dgn kepribadian yg baik. Orang yg paling rasional akan berurusan dgn surat ket. kematiannya.” ucap Yoo Rae “Kita harus fokus pd kemampuan kita... Aku akan menangani surat ket. kematiannya.” ucap In Ha sambil mengambil berkas surat kematian dari tangan Yoo Rae. “Aku akan menemui mantan rekan kerjanya” kata Bum Joo dan mengeluh ternyata ada banyak nama yg tertera disana. Yoo Rae mengatakan ia akan bertemu dgn keluarganya, lalu bertanya pd Dal Po apa yg akan di lakukan, tapi ia mengumbah dgn memanggil Ha Myung. Dal Po mengatakan akan menemui Manager Song. In Ha mengangkat wajahnya melihat Dal Po yg akan bertemu ibunya. “Aku akan memverifikasi proses wawancaranya dulu” jelas Dal Po dgn mata yg menatap In Ha di depannya. Yoo Rae setuju dan mereka akan bertemu di ruang reporter jam enam nanti. In Ha dan Yoo Rae pergi ke tempat yg sama.
Bum Joo menyerahkan ID Cardnya pd Dal Po, ia rasa temannya itu membutuhkan apabila ingin bertemu dgn Manager Song jadi ia meminta Dal Po untk membawanya, Dal Po mengambilnya dan berterimakasih. “Kau lihat, 'kan? Aku benar- benar memihakmu sekarang” ucap Bum Joo yg menarik Dal Po meminta pengakuannya. Dal Po memberikan senyumannya pd Bum Joo yg sangat baik padanya.
Dal Po sudah masuk ke dlm gedung MSC dan melihat gambar Cha Ok ada di depan dgn wajah dinginnya. Dia melihat lantai 13 tempat department berita. Dengan santainya ia masuk ke dlm dgn scan ID card milik Bum Joo. “Maaf, apakah anda bisa memberitahu di mana Manajer Song?”tanya Dal Po yg bertanya pd Gong Joo yg baru keluar luar ruanga, Karena sibuk dgn Naskah Gong Joo tak melihat wajah Dal Po dan mengatakan mungkin Manager Song ada di kantin. Dal Po mengucapkan terimakasih lalu pergi. Setelah itu Gong Joo sadar dgn Dal Po yg menurutnya tak asing.
Dal Po berjalan ke kantin melihat Cha Ok yg sedang makan sendirian, wajahnya tersenyum berjalan ke arah Cha Ok, ia langsung duduk di depannya dgn santai memuji kantin MSC lebih bagi dari pd kantin YGN. Cha Ok berusaha menelan makannya dan bertanya untk apa Dal Po datang menemuinya. Dal Po dgn tersenyum mengatakan pasti sekarang Cha Ok pasti merasa berat. “Perasaan saat tersapu oleh badai rumor palsu yg konyol. Aku mengalaminya sendiri 13 tahun yg lalu,jadi aku bisa mengerti.” ucap Dal Po Cha Ok memilih menaruh sumpitnya dan pergi begitu saja, Dal Po berlari mengikutinya.
“Tapi, kau lebih beruntung karena masalahmu jauh lebih sederhana” ucap Dal Po yg berjalan di belakang Cha Ok Dal Po merasa Cha Ok bisa saja menuntut pemilik bus dgn pencemaran nama baik dan polisi melakukan penyelidikan lalu mengetahui siapa yg berbohong. Cha Ok yg terus berjalan merasa kalau kejadian seperti itu tak pantas digugat. “Bukannya tak pantas, tapi karena kau tak punya kepercayaan diri, 'kan?” komentar Dal Po “Itu artinya, aku tak peduli dgn rumor palsu ini” balas In Ha Lalu Dal Po tersenyum menanyakan apakah Cha Ok bisa membuktikan kalau berita itu hanya rumor palsu. Cha Ok terdiam, lalu teringat saat Jae Myung berteriak mengatakan kalau semua itu hanya fitnah dan ia menanyakan apakah Jae Myung bisa membuktikanya.
“Aku bisa... membuktikannya.” ucap Cha Ok dgn membalikan badannya. “Atas dasar apa kau mengatakannya sebagai kasus bunuh diri?” tanya Dal Po Cha Ok mengatakan kalau ada bukti, Dal Po bertanya dgn mata melotot apakah Cha Ok sudah memeriksa surat keterangan kematian. Cha Ok menjawab keluarga sendiri yg mengatakannya. Dal Po tetap bertanya apakah Cha Ok sudah memeriksa surat keterangan kematiannya. “Dia bahkan meninggalkan surat.” jawab Cha Ok “Aku bertanya, kau sudah memeriksa surat ket. kematiannya?” ucap Dal Po dgn nada tinggi. “Aku tak perlu memeriksanya! Karena ada bukti lain yg menunjukkan bahwa dia bunuh diri!” teriak Cha Ok dgn penuh amarah Dal Po tersenyum lalu mengucapkan terimakasih atas jawabannya lalu pergi. Cha Ok memilih pergi lebih dulu. Sementara Dal Po sudah berjalan di lobby MSC.
Cha Ok duduk terdiam di sendirian seperti merenung, matanya menatap ponsel di depannya. dan melihat pesan yg masuk
[Ketua: Tolong mundur dari jabatanmu] Dal Po masih berjalan keluar dari gedung MSC dan Cha Ok ingin meminum kopinya tapi ia memilih untk meremas gelas kopi yg ia minum. Sepertinya karirnya hancur sekarang karena kesalahannya sendiri, Dal Po berjalan dgn senyuman karena balas dendamnya terbalaskan.
Komentar Setelah episode mengharu biru kemarin gara-gara pertemuan Dal Po sama kakaknya dan harus berpisah sama In ha. Sekarang episode sedih jg karena Dal Po harus berpisah sama kakak yg baru ketemu. Aktingnya bisa bikin orang ikutan sedih.
Tapi cukup senang karena Dal Po bisa membalas dendam sama Cha Ok dgn berita-berita sebelumnya. Pingin tahu tuh hidupnya Cha Ok setelah ga jadi reporter gimana. hihihihi.... Karma deh tuh Cha Ok....
Semoga akhir Dramanya Happy ending dan Dal Po bisa tinggal sama kelurga In ha lagi bersama kakaknya juga.
source : http://koreandramasuperaddicted.blogspot.com, http://docstoc.com, http://liputan6.com
0 Response to "Sinopsis Pinochio Episode 12 Part 2 #49158"
Posting Komentar