kaemfret.blogspot.com - [Sinopsis Episode 15 klik di sini]
Begitu mendengar dari Yeom Mi bahwa Cho Rim menghilang, Moo Gak langsung berlari. Detektif Ki pergi mencari di luar, sementara Detektif Yeh mencari di dlm gedung. Detektif Yeh menemukan Ae Ri pingsan di tangga. Yeom Mi mencari di toilet tapi tak ada jejak Cho Rim. Detektif Ki tak menemukan apapun di tempat parkir.
Moo Gak melihat ruang tunggu pengantin yg berantakan. Ia menyadari Cho Rim diculik.
Mereka segera ke kantor polisi untk melihat rekaman CCTV tempat itu. Terlihat seorang pria membawa Cho Rim yg pingsan di atas kursi roda menuju sebuah ambulans. Jae Hee sengaja membalikkan tubuhnya menatap kamera. Memperlihatkan bahwa ia yg menculik Cho Rim.
Semua terkejut karena Jae Hee ternyata masih hidup. Inspektur Kang meyakinkan Moo Gak bahwa ia sudah mengutus para polisi untk mencari mobil ambulan tersebut.
Moo Gak berkata ia ingin dilibatkan dlm penyelidikan ini. Inspektur Kang mengijinkan. Untuk menghibur Moo Gak, ia berkata ia yakin Cho Rim tak apa-apa.
Yeom Mi jg mengajukan permintaan untk bergabung dgn penyelidikan. Ia mewanti-wanti Moo Gak agar tak bergerak sendirian dan bekerjasama dgn polisi.
Moo Gak tak menjawab. Detektif Ki menemui mereka dan melaporkan bahwa ambulans Jae Hee terlihat di Paju. Yeom Mi langsung meminta bantuan dari kepolisian Paju. Mereka segera berangkat ke lokasi di mana ambulans itu terakhir terlihat.
Tapi Jae Hee sudah memindahkan Cho Rim ke mobil lain di sebuah tempat parkir. Cho Rim sudah sadarkan diri. Jae Hee memperlihatkan sebuah perangkat pd Cho Rim. Cho Rim bertanya apa yg akan Jae Hee lakukan dgn alat tersebut.
Jae Hee berkata Cho Rim tak perlu khawatir. Ia tak akan menggunakan alat ni pd Cho Rim, melainkan pd Moo Gak. Cho Rim bertanya sebenarnya apa yg Jae Hee pikirkan. Jae Hee menyuruh Cho Rim berhenti bertanya.
Saat Jae Hee tak melihat, Cho Rim melepas cincinnya, menggoreskannya pd alat tersebut lalu melemparnya keluar jendela. Untunglah Jae Hee tak melihat aksinya. Ia mengemudikan mobil tanpa curiga.
Moo Gak tiba di tempat parkir tersebut bersama rekan-rekannya. Mereka melihat ambulans Jae Hee tapi tentu saja ambulans itu kosong. Moo Gak menemukan cincin Cho Rim. Awalnya Detektif Yeh mengira cincin itu terjatuh saat dipindahkan dari ambulans. Tapi Moo Gak melihat ada sesuatu pd cincin itu. Ia yakin Cho Rim sengaja menjatuhkannya dan meminta cincin itu dikirim ke bagian forensik.
Melihat bagaimana Jae Hee sengaja memperlihatkan wajahnya di kamera, Yeom Mi berpendapat kasus ni berbeda dgn penculikan-penculikan Jae Hee sebelumnya. Penculikan ni bukan tujuan utama Jae Hee dan karena itu Jae Hee pasti akan menghubungi mereka untk memberitahu apa maksudnya sebenarnya.
Ternyata Jae Hee membawa Cho Rim ke rumah percontohan yg pernah didatangi Cho Rim dan Moo Gak untk rumah baru mereka. Cho Rim menyadari bahwa selama ni Jae Hee mengawasi mereka. Sebenarnya apa yg Jae Hee inginkan?
Sederhana. Menentukan siapa yg mati dan siapa yg hidup.
Cho Rim bertanya dgn marah siapa yg memberi hak pd Jae Hee untk menentukan kehidupan dan kematian. Tapi Jae Hee melarang Cho Rim bertanya lagi. Cho Rim berkata ia hanya ingin menanyakan 1 pertanyaan terakhir.
Kenapa kau membunuh orangtuaku?
Jae Hee baru tahu kalau ingatan Cho Rim telah kembali. Cho Rim berkata ia ingat semua perbuatan kejam Jae Hee dan menyebutnya seorang pembunuh. Ia tak akan memaafkan Jae Hee. Dengan wajah tanpa ekspresi, Jae Hee berkata rasanya berbeda jika Cho Rim yg mengatakan kata-kata itu.
Jae Hee akhirnya menghubungi Moo Gak. Hal pertama yg ditanyakan Moo Gak adlh keadaan Cho Rim. Jae Hee berkata Cho Rim tak apa-apa. Karena yg diinginkannya bukanlah Cho Rim, melainkan Moo Gak.
Ia menyuruh Moo Gak pergi ke tempat yg akan ia sebutkan. Moo Gak meminta bukti bahwa Cho Rim tak apa-apa. Jae Hee melarang Moo Gak memberi perintah padanya. Ia akan mengirim bukti pd Moo Gak jika ia menginginkannya. Ia menyuruh Moo Gak pergi ke rumah lama Cho Rim untk menunggu telepon selanjutnya darinya.
Moo Gak berkata ia akan pergi sekarang jg tapi Cho Rim tak boleh dilukai. Jae Hee berkata jika Moo Gak membawa 1 polisi saja maka ia pastikan akan mengirim video kematian Cho Rim. Ia menyuruh Moo Gak mengirim foto Moo Gak di sana jika sudah tiba.
Errr...agak aneh deh. Kalau hanya foto, bisa saja kan Moo Gak membawa rekan-rekannya asal tak ikut terfoto? Jika ia menyuruh Moo Gak mengirim foto untk membuktikan bahwa Moo Gak memang sendirian di rumah lama Cho Rim, bukankah lebih meyakinkan jika ia memasang kamera di rumah lama Cho Rim? Mungkin Jae Hee agak berkurang kejeniusannya setelah nyemplung ke Sungai Han ;p
Moo Gak melirik senjata yg terdapat di saku jas Detektif Yeh, sepertinya mempertimbangkan untk mengambil senjata itu. Yeom Mi menoleh dan merasa curiga dgn sikap Moo Gak. Untunglah Detektif Yeh kembali dan duduk di kursinya hingga Moo Gak mengurungkan niatnya. Ia bangkit berdiri dan berlari pergi. Yeom Mi masih curiga tapi tak mengejarnya.
Moo Gak pergi ke rumah lama Cho Rim. Ia mengirimkan fotonya pd Jae Hee. Jae Hee membuat video call dgn Moo Gak untk membuktikan Cho Rim masih hidup.
Moo Gak bertanya apakah Cho Rim baik-baik saja. Cho Rim dlm keadaan terikat di kursi dan mulut tertutup lakban. Ia mengangguk. Moo Gak memintanya menunggunya, ia akan segera pulang. Moo Gak mengira Cho Rim disekap di dlm rumah mereka yg baru. Tapi Cho Rim menggelengkan kepala sambil terisak.
Jae Hee menyuruh Moo Gak tetap diam di rumah lama. Jika tidak, Cho Rim akan mati. Moo Gak berusaha menenangkan dirinya.
Jae Hee memegang kunci rumah baru Moo Gak dan Cho Rim. Lalu ia memperlihatkan kembali alat yg tadi dibawanya. Itu adlh sebuah bom. Rencananya adlh menaruh bom itu di rumah baru Moo Gak dan Cho Rim. Begitu Moo Gak masuk dan menginjakkan kakinya di atas bom itu, maka.....Boom!! Semua berakhir.
Cho Rim menggeleng sambil menangis. Jae Hee menenangkannya bahwa Cho Rim akan menyusul kematian Moo Gak.
Kecurigaan Yeom Mi membuat rekan-rekannya melacak di mana Moo gak sekarang melalui GPS. Mereka melihat Moo Gak ada di rumah Cho Rim. Inspektur Kang mengerti Moo Gak tak memberitahu mereka karena ingin menyelamatkan Cho Rim. Untuk sementara mereka akan menunggu. Jika Moo Gak bergerak, maka mereka jg akan bergerak.
Mereka bertanya-tanya sebenarnya apa yg sedang direncanakan Jae Hee. Sepertinya Jae Hee membutuhkan waktu karena Moo Gak tak bergerak dari rumah lama Cho Rim. Moo Gak jg bertanya-tanya kenapa Jae Hee menahannya di rumah yg kosong itu.
Jae Hee mengaktifkan bom yg dibawanya, lalu menaruhnya di bawah karpet rumah baru Cho Rim dan Moo Gak. Jae Hee tersenyum membayangkan Moo Gak menginjak karpet itu.
Lalu ia menelepon Moo Gak dan menyuruhnya datang ke rumah baru tepat jam 3 sore. Barulah ia akan melepaskan Cho Rim. Moo Gak berkata ia akan datang tapi Jae Hee harus memenuhi janjinya melepaskan Cho Rim.
Para polisi melihat Moo Gak mulai bergerak. Pada saat yg sama, laporan pemeriksaan cincin Cho Rim sudah keluar. Ditemukan potasium nitrat yg merupakan bahan pembuat bom. Yeom Mi menduga Cho Rim memang sengaja meninggalkan cincin itu.
Jae Hee pergi ke gedung seberang gedung rumah baru Cho Rim dan Moo Gak. Ia sengaja menunggu untk melihat apakah rencananya berhasil / tidak.
Moo Gak menekan password rumahnya lalu melangkah masuk. Jae Hee melihat jamnya. Tepat pukul 03.00....bom itu meledak. Jae Hee tersenyum puas.
Orang-orang berkerumun di luar gedung melihat asap mengepul dari apartemen Moo Gak. Jae Hee dgn tenang berjalan melewati mereka.
Ia kembali ke rumah percontohan tempat ia menyekap Cho Rim. Ia berkata Moo Gak baru saja mati dan tubuhnya tercabik menjadi beberapa bagian. Pasti Moo Gak tak menduga akan mati dgn cara seperti itu.
Anehnya Cho Rim tak menangis. Ia melihat Jae Hee membubuhkan suatu cairan ke saputangan, cairan yg beraroma sama dgn aroma Dokter Chun. Jae Hee berkata ia tak akan membunuh Cho Rim dgn sekejam cara Moo Gak. Ia mendekati Cho Rim, siap untk menempelkan saputangan itu ke hidung Cho Rim.
Moo Gak keluar dari persembunyiannya dan menyerang Jae Hee hingga Jae Hee terjatuh. Pantas Cho Rim tak menangis, ia pasti sudah mengetahui keberadaan Moo Gak dari aromanya.
Moo Gak melepaskan lakban dari mulut Cho Rim dan berusaha melepaskan ikatannya. Cho Rim berseru melihat Jae Hee mengeluarkan pisau. Jae Hee mengayunkan pisaunya ke arah Cho Rim tapi Moo Gak menghalangi hingga ia yg tertusuk.
Jae Hee mengacungkan pisaunya dgn sikap waspada. Ia memilih untk melarikan diri. Moo Gak meminta Cho Rim menunggu karena Yeom Mi akan segera tiba. Ia sendiri berlari mengejar Jae Hee.
Jae Hee naik ke atap gedung. Moo Gak menyusulnya dan mereka berkelahi. Moo Gak berhasil membuat Jae Hee terkapar. Ia mengambil sebatang besi dan siap mengayunkannya pd Jae Hee.
Tunggu!! teriak Jae Hee. Jangan bunuh aku. Selamatkan aku.
Kau takut pd kematianmu sendiri?! bentak Moo Gak tak percaya. Apa hidupmu berharga? Dasar pengecut. Kau harus mati.
Jae Hee berkata membunuhnya tak akan menyelesaikan apapun. Menyadari betapa kacaunya Jae Hee, Moo Gak berkata ia tak takut mengotori tangannya dan Jae Hee pantas mati 100 kali. Tapi karena ada hukum yg berlaku, ia akan menaati hukum bodoh itu. Ia memutuskan Jae Hee akan ditangkap untk diadili.
Ia menyuruh Jae Hee berlutut dan membelakanginya. Tapi Jae Hee meraup segenggam pasir dan melemparkannya ke arah Moo Gak. Lalu ia mengambil batang besi tadi dan memukulkannya pd Moo Gak. Moo Gak berhasil menangkap ujung satu lagi batang besi tersebut tapi Jae Hee menyodokkannya ke arah perut Moo Gak.
Dengan sekuat tenaga ia mendorong Moo Gak menuju tepi atap gedung. Moo Gak berkelit dan Jae Hee pun terjatuh membentur jalan di bawahnya. Darah mengalir dari kepala Jae Hee. Goodbye Jae Hee...
Moo Gak terduduk lemas. Yeom Mi dan Inspektur Kang tiba. Mereka membantu Cho Rim keluar.
Moo Gak berdiri di dekat tubuh Jae Hee yg tak bernyawa lagi. Cho Rim dan rekan-rekannya menyusul Moo Gak. Cho Rim memalingkan wajah melihat tubuh Jae Hee yg mengenaskan.
Mereka kembali ke kantor polisi. Yeom Mi bertanya apa yg membuat Moo Gak memutuskan pergi ke rumah percontohan dan bukan rumah barunya. Ternyata Moo Gak menyadarinya saat melihat video yg dibuat Jae Hee. Dalam video tersebut, tak ada bingkai foto yg sebelumnya sudah diletakkan Cho Rim pd rumah baru mereka.
Detektif Ki dan Detektif Yeh terkagum-kagum dgn ketajaman Moo Gak. Yeom Mi berkata mereka bisa tahu adanya bom berkat Cho Rim. Karena itu mereka mengirim tim penjinak Bom ke rumah baru Cho Rim dan menjinakkan bom yg ditaruh Jae Hee.
Lalu mereka sengaja memecahkan jendela dgn menggunakan efek bom palsu. Tepat jam 3 sesuai perintah Moo Gak, untk mengelabui Jae Hee. Dengan ni kasus tersebut selesai.
Pertanyaan penting yg tersisa, apakah Cho Rim dan Moo Gak sudah menikah / belum? Inspektur Kang berkata ia belum mengesahkannya, jadi mereka belum menikah. Cho Rim setuju, ia bahkan belum berjalan menuju pelaminan.
Moo Gak tak setuju. Cho Rim sudah mengenakan gaun pengantin, jadi mereka sudah menikah. Wah kalau ni modusnya, di dunia ni sudah banyak model dan artis yg menikah gara-gara berpose dgn pakaian pengantin ;p
Cho Rim kesal kenapa Moo Gak tak mau mereka menikah dgn betul. Moo Gak beralasan rumah mereka rusak (gara-gara bom palsu), jadi mereka tak punya uang lagi untk mengadakan acara pernikahan.
Detektif Yeh menengahi mereka, setidaknya mereka harus merayakan selesainya kasus ini.Mereka pun pergi dgn gembira, meski Cho Rim masih mengomeli Moo Gak.
Dengan tak adanya Jae Hee lagi di dunia ini, Moo Gak dan Cho Rim menjalani hidup mereka dgn damai. Mereka menata kembali rumah baru mereka.Dan Moo Gak mengikuti apapun keinginan Cho Rim.
Mereka menemui Detektif Oh dan memberi hormat. Moo Gak memanggilnya Ayah. Ia berkata Detektif Oh tak perlu lagi mengkhawatirkan Cho rim mulai sekarang. Mereka akan hidup bahagia.
Detektif Oh berterimakasih. Lalu ia berkata pd Cho Rim agar menggunakan namanya yg asli, Choi Eun Seol. Tapi Cho Rim menggeleng.
Tidak, Ayah. Aku tetap puteri Ayah. Aku akan mengurus kedua orangtuaku yg sudah tiada. Tapi aku jg akan mengurus Ayah. Aku Oh Cho Rim, puteri Ayah.
Detektif Oh sangat terharu. Ia memberitahu mereka bahwa ia sudah memutuskan untk kembali ke Jeju. Cho Rim dan Moo Gak mendukung keputusan tersebut. Mereka bisa pulang kampung menjenguk Detektif Oh.
Detektif Oh menggenggam tangan mereka berdua. Mereka sudah melalui banyak kesulitan dan ia bangga pd mereka. Ia mendoakan mereka bahagia mulai sekarang.
Karena mereka tak mengadakan lagi pesta pernikahan, mereka akan mengesahkan pernikahan mereka langsung secara hukum. Mereka membicarakan siapa yg akan mereka pilih untk mengajukan permohonan pernikahan mereka. Moo Gak berkata ia akan memilih orang yg penting bagi Cho Rim, sementara Cho Rim memilih orang yg penting bagi Moo Gak. Keduanya pura-pura menjawab tak tahu ketika ditanya siapa orangnya.
Ternyata Cho Rim memilih Yeom Mi. Ae Ri sempat protes tapi ia tak marah. Yeom Mi bertanya apakah ia orang yg tepat untk menjadi saksi pernikahan mereka. Cho Rim berkata Moo Gak menganggap Yeom Mi sebagai orang yg mengubah hidupnya. Apakah Yeom Mi bersedia?
Tentu saja, kata Yeom Mi. Moo Gak sudah menyelamatkan hidupnya. Cho Rim mengaku ia sering merasa iri dgn persahabatan Yeom Mi dan Moo Gak. Yeom Mi berkata ia bahagia melihat Moo Gak sangat memperhatikan Cho Rim. Ia menyukai mereka berdua. Dan menurutnya Cho Rim sangat cute^^
Cho Rim tertawa. Ia berkata ia akan mengencani Yeom Mi jika seorang pria. Yeom Mi curhat ia memiliki penyakit kerja. Jika ia bertemu seorang pria, maka ia akan menganalisis pria itu dgn teliti. Bagaimana cara berpikirnya, apa kebiasaannya, apakah ada trauma masa lalunya. Dan itu cukup membuat para pria mundur. Mereka mundur? Keluh Cho Ri kesal. Menurutnya adlh hal bagus Yeom Mi tak jadi dgn mereka semua.
Sementara itu Moo Gak menemui pimpinan Grup Katak dan memintanya menjadi saksi. Moo Gak berkata bagi Cho Rim pimpinan adlh seorang yg mengubah hidupnya. Jadi ia datang untk meminta tanda tangannya. Pimpinan tersenyum senang.
Woo Ya berkata ia merasa iri. Ia memberitahu Moo Gak bahwa selama ni pimpinan selalu sedih tiap kali habis memarahi Cho Rim. Itu membuatnya iri. Senior Cho Rim yg lain berkata ia jg jadi ingin dimarahi pimpinan.
Moo Gak mengucapkan selamat pd mereka karena berhasil tampil di TV. Woo Ya berkata ia akan menjadi selebritis top. Sebelum pergi ke panggung, Woo Ya mewanti-wanti agar Moo Gak dan Cho Rim bahagia. Ia akan memukuli Moo Gak jika membuat Cho Rim tak bahagia. Woo Ya meniru gaya lucu Moo Gak lalu berlari pergi.
Pimpinan berkata ia senang melihat Woo Ya sukses. Woo Ya sudah menempuh jalan yg panjang dan sulit. Ia mengenal Woo Ya sejak Woo Ya kecil.
Pimpinan menandatangani surat permohonan pernikahan Moo Gak lalu menyerahkannya kembali.
Moo Gak, aku tak belajar banyak di sekolah. Aku tak pintar. Tapi aku mempelajari satu hal ketika aku membuat orang lain tertawa. Aku hanya bisa membuat orang lain tertawa saat aku berpikir aku lebih rendah dari orang lain, aku lebih kecil dari orang lain. Mungkin karena itulah orang bodoh membuat orang lain tertawa, jatuh membuat orang lain tertawa, dan kata-kata bodoh membuat orang lain tertawa. Buatlah Cho Riim tertawa.
Moo Gak berkata ia akan mengingatnya.
Inspektur Kang menangani kasus baru. Seorang pria dibunuh di rumahnya. Pria itu adlh pemilik 9 gedung di lingkungan itu, terkenal hemat dan pelit. Kematiannya diperkirakan 12 jam lalu. Tapi sepertinya tim forensik tak menemukan apapun yg berguna di TKP. Inspektur Kang berkata ni adlh penyelidikan yg sulit.
Detektif Ki berkata mereka tak bisa melihatnya, tapi pasti ada aroma di sini. Inspektur Kang langsung cerah. Ia jg memikirkan hal yg sama. Alangkah baiknya jika Moo Gak dan Cho Rim masih bersama mereka. Detektif Yeh mengingatkan bahwa mereka akan pergi bulan madu besok.
Apa? Mereka pergi besok? Bukan hari ini? kata Inspektur Kang senang. O-ow....
Moo Gak dan Cho Rim memasuki rumah sambil berpelukan. Ini adlh kali pertama mereka pulang setelah mendaftarkan pernikahan mereka. Lalu mereka duduk. Ini adlh kali pertama mereka duduk di sofa itu sebagai pasangan yg sudah menikah. Moo Gak mengecup Cho Rim. First kiss!!
Dan aku akan mandi pertama kali sebagai pria sudah menikah! Moo Gak tertawa terbahak-bahak lalu berjalan ke kamar mandi. Ia melempar jasnya ke lantai. Cho Rim tersipu.
Terdengar bunyi bel. Aaack jangan dibuka >,< Tapi Cho Rim membukanya dan Inspektur Kang yg datang. Ia basa-basi bagaimana kehidupan pernikahan Cho Rim dan Moo Gak. Sulit bukan? Cho Rim tak tahu karena ia baru menikah. Ia memberitahu bahwa Moo Gak sedang mandi.
Inspektur Kang berkata ia datang untk meminta pertolongan Cho Rim dan ni menyangkut masa depannya. Hidupnya!
Ketika Moo Gak keluar dari kamar mandi hanya berbalutkan kimono dan berpose seksi, hanya ruang tamu kosong yg menyambutnya. Di meja terdapat pesan: aku pergi dgn Inspektur Kang. Kenapa, gumamnya.
Inspektur Kang membawa Cho Rim ke TKP. Cho Rim berkata ia tak tahu apakah ia diijinkan menyelidiki seperti ni karena ia bukan polisi. Inspektur Kang berkata ia bisa menjadikan Cho Rim seorang polisi kapan saja. Apa Cho Rim tertarik? Cho Rim tersenyum.
Lalu ia melihat aroma seafood dari bawah meja kecil, seperti cumi dll. Detektif Yeh melihat ke bawah meja itu dan menemukan sebutir kancing merah. Melihat kancing itu tak berdebu, artinya kancing itu baru saja jatuh ke sana.
Detektif Ki berpikir sejenak. Ia memiliki dugaan siapa pelakunya. Bersama dgn Detektif Yeh, ia pergi untk membuktikan kecurigaannya itu.
Inspektur Kang berkata ni sudah cukup. Ia akan mengantar Cho Rim pulang. Moo Gak tak boleh dibiarkan menunggu lama, apalagi sudah mandi dan lainnya. Cho Rim sempat melihat sesuatu yg tampaknya membuatnya bingung tapi ia membiarkannya.
Detektif Ki dan Yeh pergi ke sebuah restoran seafood. Mereka melihat ahjumma pemilik restoran mengenakan pakaian merah. Mereka memperkenalkan diri sebagai polisi dan menunjukkan foto korban. Ahjumma adlh salah satu penyewa apartemen korban.
Ahjumma melepas celemeknya, terlihat ada satu kancing yg tak ada dari pakaiannya. Kancing yg sama dgn yg mereka temukan di TKP. Ahjumma jg pernah terlihat cekcok dgn korban karena uang sewa yg dinaikkan. Detektif Yeh bertanya apakah itu sebabnya ahjumma membunuh korban. Ahjumma itu menangis lalu meminta maaf.
Detektif Ki berkata mereka akan menangkap ahjumma sebagai tersangka pembunuh. Ahjumma itu terus menangis dan berkata itu adlh kesalahannya dan ia minta maaf.
Mereka jg menemukan pisau yg digunakan sebagai alat untk membunuh korban, sesuai dgn pengakuan ahjumma. Inspektur Kang menyuruh Detektif Ki memeriksa sidik jari dari pisau itu.
Ia sangat senang karena kasus ni selesai dgn mudah. Semuanya berkat Cho Rim. Jadi ia hendak menraktir Cho Rim besok malam. Detektif Yeh mengingatkan bahwa besok adlh waktu bulan madu mereka. Sebaiknya lain kali saja.
Benar, aku jadi teringat pd bulan maduku.
Kau memiliki 7 anak. Sepertinya bulan madumu tak pernah berakhir, ujar Detektif Yeh. Hehe...bener banget tuh^^
Moo Gak ngambek. Ia tak mau tertawa meski Cho Rim melucu. Cho Rim mencari cara lain. Ia bertanya apakah sebaiknya ia membawa bikini / baju renang. Kenapa tak dua-duanya, ujar Moo Gak datar. Cho Rim bertanya apa Moo Gak marah karena sesuatu.
Moo Gak kesal karena Moo Gak pergi menyelidiki seorang diri. Cho Rim berkata itu bukan sebuah penyelidikan. Inspektur Kang yg membawanya pergi tanpa banyak penjelasan. Jadi kau menyelidiki / tidak, tanya Moo Gak.
Eh, aku tak yakin. Mungkin sedikit. Petugas Choi, jangan marah. Kau terlalu cute, Cho Rim memeluk Moo Gak. Kekesalan Moo Gak langsung menguap dan ia tersenyum.
Cho Rim berkata ia tak akan bisa menyelidiki apapun tanpa Moo Gak, jadi jangan kekanakkan. Kekanakkan?? Moo Gak protes.
Aku akan tunjukkan apa itu kekanakkan, Moo Gak mengeluarkan jarinya seperti cakar lalu menggelitiki Cho Rim.
Keesokan paginya mereka mengendarai mobil bulan madu berhias bunga-bunga menuju bandara. Enam jam lagi mereka akan menikmati bulan madu di pantai. Keduanya tertawa riang.
Tapi tawa itu tenggelam oleh suara sirine mobil polisi di belakang mereka. Mereka bingung karena mereka tak melanggar batas kecepatan. Terdengar suara dari pengeras suara menyuruh mobil Moo Gak berhenti sekarang juga.
Moo Gak menghentikan mobilnya di pinggir jalan. Detektif Ki dan Yeh turun dari mobil polisi. Mereka berkata pd Nyonya Cho Rim bahwa ahjumma itu bukan pembunuhnya. Mereka berkata Cho Rim telah salah menduga. Cho Rim bingung, bukankah ahjumma itu sudah mengaku?
Detektif Ki berkata putera si ahjumma datang ke kantor polisi dan mengaku sebagai pembunuhnya. Jadi ibu dan anak mengaku sebagai pembunuhnya. Cho Rim merasa kasihan pd mereka. Moo Gak ikut penasaran siapa pembunuh yg sebenarnya. Detektif Ki dan Yeh diam-diam tersenyum.
Sudah bisa diduga, Cho Rim dan Moo Gak tak bisa membiarkan kasus itu. Mereka ikut ke kantor polisi. Moo Gak menginterogasi si ahjumma. Ahjumma itu tak mau mengatakan puteranya ada di sana. Ia yg membunuh korban sendirian. Moo Gak berkata korban sudah mati ketika ahjumma datang ke rumah korban.
Melihat pisau di tubuh korban, ahjumma tahu kalau si pembunuhnya adlh puteranya sendiri. Karena itu ahjumma mengambil pisau itu dan membuangnya ke taman. Ia berkata putera ahjumma harus mengaku agar mendapat hukuman lebih ringan. Tapi ahjumma berkeras ia yg membunuh korban.
Moo Gak lalu menginterogasi putera ahjumma. Seperti ibunya, ia berkeras ia yg membunuh korban. Ia jg menyangkal ibunya ada di TKP saat ia membunuh korban. Ia berkata ibunya memberi kesaksian palsu untk menyelamatkannya. Moo Gak berkata pisau yg digunakan untk membunuh adlh pisau yg biasanya digunakan untk menyiapkan seafood.
Ia bertanya ke mana pisau itu dibuang? Putera ahjumma tak tahu. Ia mengaku tak ingat. Siapapun pasti tak sedang waras setelah membunuh orang. Moo Gak kehabisan cara.
Saat itulah Cho Rim di ruangan sebelah kaca melihat aroma di kaki putera ahjumma. Anehnya aroma di kaki kiri dan kanan berbeda. Ia memanggil Moo Gak dan mengatakan keanehan yg pernah dilihatnya di TKP.
Di TKP ada jejak kaki aneh. Keduanya dari sepatu sneakers tapi memiliki aroma berbeda di kiri dan kanan. Kiri beraroma herbal sementara kanan beraroma seafood. Ia yakin itu.
Sepatu putera ahjumma memiliki aroma berbeda yg sama. Tapi terbalik. Sepatu kiri mengeluarkan aroma seafood, kanan mengeluarkan aroma herbal. Bagaimana itu mungkin? Moo Gak memikirkannya sejenak lalu berlari kembali ke ruang interogasi.
Ia berkata pd putera ahjumma bahwa ia bukan pembunuhnya. Ia akan menyelamatkannya dan ibunya. Apa kau tahu siapa yg mengenakan sepatu sama denganmu? tanyanya. Putera ahjumma berkata ada temannya yg bernama Kim Hyun Soo tinggal bersama mereka dan ibunya membelikan mereka sepatu yg sama.
Di mana dia, tanya Moo Gak. Putera ahjumma berkata orang itu bekerja di toko obat herbal. Detektif Yeh berkata ia akan mengeceknya.
Ia pergi ke toko obat herbal itu dan menemukan Kim Hyun Soo, lalu membawanya ke ruang interogasi. Moo Gak berkata Kim Hyun Soo ditangkap karena sudah membunuh korban. Kim Hyun Soo berkata bagaimana bisa Moo Gak menuduhnya begitu saja. Apakah ada buktinya?
Buktinya adlh sepatu. Dan tumpukan uang dan lempengan emas milik korban yg ditemukan di toko Kim Hyun Soo oleh Detektif Ki.
Moo Gak berkata Kim Hyun Soo menyusup rumah korban dan mencuri, tapi ketahuan oleh pemilik rumah. Karena itu ia menikam korban dgn pisau yg diambilnya dari restoran milik ahjumma. Ahjumma datang ke rumah korban untk membayar uang sewa tapi melihat korban sudah mati.
Melihat pisau itu, ahjumma mengira puteranya yg membunuh korban. Apalagi puteranya pernah bertengkar dgn pemilik rumah. Ahjumma mengambil pisau itu dan sengaja menjatuhkan kancing untk menyelamatkan puteranya.
Sedangkan Kim Hyun Soo membuat kesalahan dgn salah mengenakan sebelah sepatu saat hendak mencuri di rumah korban. Karena itulah dua sepatu itu tak mengeluarkan aroma yg sama. Maka Kim Hyun Soo pun ditangkap.
Ahjumma dan puteranya berterimakasih pd Moo Gak dan Cho Rim atas bantuan mereka. Mereka mempersilakan keduanya datang ke restoran mereka kapan saja. Mereka akan menjamu Moo Gak dan Cho Rim. Mereka mengucapkan terima kasih berkali-kali.
Tidak apa-apa, kata Cho Rim tertawa menenangkan. Kami hanya ketinggalan bulan madu.
Inspektur Sa menghampiri mereka dan mendengar mereka sudah menyelesaikan kasus itu dgn baik. Ia mengajak Moo Gak bergabung dgn timnya, ditukar dgn dua anak buahnya. Dua anak buahnya merengek agar tak dicampakkan.
Berkat kemampuan Cho Rim melihat aroma, ia membantu permasalahan para tetangga. Ada yg menemukan kunci mobilnya dgn bantuan Cho Rim. Cho Rim jg menemukan pria yg selalu membuang puntung rokok di depan rumah seorang tetangga. Mereka mengirim berbagai makanan sebagai balasannya.
Ia bahkan membantu pak RT menangkap pria yg melanggar aturan pembuangan sampah berkat aroma rokok elektrik.
Akibatnya makanan di meja makan mereka berlimpah. Moo Gak berkata semua makanan pemberian itu enak. Lalu ia mencoba beberapa sayur dan berkata itu tak enak, dari siapa? Dengan cemberut Cho Rim berkata semua itu masakannya.
Tiba-tiba ponsel Moo Gak berbunyi. Dari Inspektur Kang. Penyelidikan lagi? Cho Rim melarang Moo Gak mengangkatnya. Mereka kan sedang berlibur. Giliran Cho Rim ditelepon oleh Detektif Ki. Moo Gak menyuruhnya mematikan ponsel.
Mereka jadi bertanya-tanya bagaimana kalau para polisi itu mengikuti mereka besok? Mereka akan pergi ke Thailand, tak mungkin mereka mengikuti sejauh itu. Tapi untk yakinnya, mereka memutuskan untk berdoa.
Masalahnya, karena kasus ahjumma itu banyak kasus yg dilimpahkan pd tim Inspektur Kang untk diperiksa kembali. Mereka ingin penyelidikan ulang karena merasa tak bersalah. Inspektur Kang berkata mereka wajib membantu orang yg tak bersalah. Detektif Yeh akhirnya setuju. Bulan madu kan bisa kapan-kapan.
Tapi mereka kehilangan jejak Cho Rim dan Moo Gak. Ponsel mereka berdua tak aktif dan mereka tak ada di rumah. Detektif Ki nongkrong di bandara untk mencegat mereka tapi mereka tak terlihat sama sekali, bahkan tak ada dlm daftar penumpang.
Inspektur Kang menyuruh mereka menangkap eh membawa Moo Gak dan Cho Rim sekarang juga.
Mereka berdua tak akan datang ke sini seperti itu, ujar seseorang.
Ternyata Yeom Mi kembali. Mulai sekarang ia mengepalai sebuah tim untk menangani kasus khusus di cabang ini.
Moo Gak dan Cho Rim tak meninggalkan Korea. Mereka berbulan madu dgn bersepeda. Moo Gak mengeluh ia tak jadi melihat Cho Rim dlm pakaian renang padahal ia memilih bikin. Cho Rim berkata ia mengenakan bikininya saat ini.
Benarkan? Biarkan aku melihatnya, ujar Moo Gak.
Lupakan, kata Cho Rim malu.
Kenapa, protes Moo Gak, mereka kan sudah menikah. Bagaimana kalau mereka ke Thailand dgn sepeda ini? Cho Rim tertawa.
Mereka duduk di pinggir danau menikmati pemandangan. Cho Rim berkata ia tak akan melupakan saat ini, udara ini, dan pemandangan yg ia nikmati bersama Moo Gak. Saking terharunya ia mengeluarkan air mata.
Moo Gak berkata Cho Rim harus memanggilnya dgn sebutan lain mulai sekarang, tak boleh Petugas Choi lagi.
Kalau begitu suamiku, sayang, kekasih. Pilih salah satu.
Aku mencintaimu, istriku, kata Moo Gak sungguh-sungguh.
Aku mencintaimu, sayang, balas Cho Rim terharu. Mereka berpandangan dan tersenyum.
Ponsel Moo Gak bergetar tapi Moo Gak tak mempedulikannya. Dari Yeom Mi.
Mereka bersepeda kembali.
Apakah kita sebaiknya menyelesaikan sebuah kasus? tiba-tiba Moo Gak bertanya. Ia menghentikan sepedanya.
Cho Rim berkata bukankah mereka sebaiknya tak menerima telepon. Tapi ia tak bisa menyembunyikan nada penuh semangat ketika ia bertanya siapa yg menelepon. Detektif Yeh? Detektif Ki? Inspektur Kang?
Moo Gak berkata Yeom Mi yg menelepon. Saat ni kepolisian memiliki tim terpisah untk kasus khusus (kaya tim bad guys gitu ya?^^). Dan sekarang sedang menangani kasus menghilangnya 9 warga secara bersamaan di sebuah kota di Gangwon.
Kasus yg benar-benar tak masuk akal. Bagaimana bisa 9 warga menghilang bersamaan? Keduanya pura-pura tak tertarik dan tak penasaran. Tapi tentu saja mereka sangat penasaran dan tertarik. Mereka cepat-cepat naik ke sepeda dan memutuskan untk kembali.
The End.
Komentar:
Sudah bisa diduga drama ni berakhir dgn happy ending. Sayangnya hal ni cukup mengurangi ketegangan di episode terakhir ini. Tidak ada perasaan tegang ketika Cho Rim diculik / ketika Moo Gak seharusnya terkena bom. Sejak awal sudah merasa Jae Hee akan ditangkap / mati.
Tapi terlepas dari kekurangan drama ni (terutama menyangkut Jae Hee dan kejahatannya, jg kompetensi para polisi), semuanya tertutupi dgn pasangan Moo Gak-Cho Rim, dan jg akting Jae Hee.
Jae Hee benar-benar menarik perhatian dgn suaranya yg lembut dan senyumnya yg memikat. Tapi ekspresinya bisa berubah menakutkan dlm sekejap. Akting Nam Goong Min oke banget lah^^
Karena aku pernah membuat sinopsis Three Days, rasanya surprise banget melihat Yoo Chun di sini. Tidak menyangka ia bisa selucu itu. Dee dan Putri menyarankan agar aku menonton Rooftop Prince..hmmm..suatu saat nanti aku akan menontonnya ;)
Dan tentu saja Shin Se Kyung membuat kejutan karena perannya sangat berbeda dgn peran-peran yg biasa ia tampilkan. Ia cocok memerankan Cho Rim yg riang. Chemistrynya dgn Yoo Chun TOP BGT. Nyaman rasanya melihat mereka berdua^^ Emangnya sofa....nyaman ;p
Hal lain yg kusukai dari drama ni adlh tak adanya saingan dlm cinta mereka. Dan meski mereka mengalami hal buruk dlm hidup mereka, mereka tetap melangkah maju dan tak putus asa. Selain itu rasa percaya di antara mereka berdua patut diacungi jempol.
Biasanya pria dlm drama tak mau wanitanya menempuh bahaya apalagi menghadapi pembunuh, tapi Moo Gak meski sempat keberatan bisa mengerti keinginan Cho Rim untk membantu menangkap si pembunuh. Ia tak meragukan kemampuan Cho Rim dan tetap melindunginya dari belakang. Moo Gak jg menunjukkan bahwa ia seorang polisi yg baik dgn kemampuannya menganalisis suatu kasus. Karena itu mereka berdua sangat saling melengkapi.
Aku senang pd akhirnya Moo Gak dan Cho Rim menyadari bahwa mereka memang senang membantu menyelesaikan kasus. Mereka senang membantu orang lain dgn kemampuan mereka. Sayangnya tak dijelaskan apakah Moo Gak benar-benar sudah mendapatkan seluruh indera perasanya kembali. Kemampuan Cho Rim jg tak hilang meski ingatannya sudah kembali.
Bersama tim mereka, mereka menjadi tim yg solid dan saling membantu.
Demikian jg dgn tim trio ahjumma yg saling membantu hahahaha XD Thank you, Dee dan Putri^^ Mmmuaaaahh...
Terima kasih jg untk para pembaca yg sudah membaca sinopsis kami^^ *bow*
0 Response to "[Hyde jekyll me] Sinopsis The Girl Who Sees Smells Episode 16 - END"
Posting Komentar