Kisah Anak Kecil Rawat Orang Tua Paling Mengharukan di Dunia - wanita

kaemfret.blogspot.com - Sudah menjadi kewajiban bagi seorang anak untk berbakti dan berbuat baik kepada orang tuanya. Orang tua adlh sosok paling mulia yg telah melahirkan kita ke dunia ini. Saat kita masih dlm kandungan hingga kita lahir kedunia sudah banyak pengorbanan yg dilakukan oleh ibu dan ayah kita. Bahkan untk memenuhi semua kebutuhan anaknya para orang tua rela mengorbankan segalanya guna membuat anaknya bahagia.
Sungguh mulia memang, di kala sang anak sudah beranjak dewasa, orang tua masih tetap berkorban dan tetap memperhatikan serta tak pernah meminta balas budi kepada anaknya. Cukup melihat anaknya sukses dan berguna bagi banyak orang perasaan mereka sudah sangat bahagia. Tapi ada kalanya sebagai seorang anak dikala sudah bisa hidup mandiri, tiap anak selalu memberi dan membantu ekonomi orang tuanya.
Seperti yg dilakukan oleh para bocah berikut ini, di usia yg masih muda sekali mereka sudah melakukan hal yg sangat mengharukan dan jarang dilakukan oleh anak-anak pd umumnya. Dikala orang tuanya sakit dan tak sanggup untk melakukan banyak hal para bocah ni dgn mulianya merawat dan menggantikan mereka bekerja. Berikut adlh lima kisah anak merawat orang tua paling mengharukan di dunia :
Bocah tujuh tahun sendirian rawat ayahnya yg lumpuh

Ou Tongming, lelaki 37 tahun asal China, lumpuh setelah dia jatuh dari sebuah gedung pd 2013 ketika bekerja sebagai kuli bangunan. Kejadian itu sungguh memukul keluarga miskin Tongming yg tinggal di Desa Wangpu, Provinsi Guizhou ini. Setelah menghabiskan banyak biaya untk pengobatan, istri Tongming meninggalkan dia sambil membawa putri mereka berusia tiga tahun dan hanya meninggalkan putra mereka, Ou Yangling, tujuh tahun, buat merawat sang ayah.
Kini sudah lebih dari setahun Yanglin harus bangun jam 6.00 pagi untk menyuapi makan ayahnya sebelum berangkat ke sekolah. Dia jg belajar memasak nasi sendiri dan belanja sayuran di pasar untk dimasak. Saat istirahat siang di sekolah dia bergegas pulang untk memberi makan siang buat ayahnya.
Tongming mengatakan dia hampir saja putus asa dan ingin bunuh diri melihat betapa dia menjadi beban bagi putranya yg masih berusia tujuh tahun. "Saya tak tega meninggalkan dia menjadi yatim, " kata Tongming kepada media lokal, seperti dikutip Shanghaiist.
Dalam kesehariannya Yanglin yg baru saja duduk di bangku kelas 1 SD harus berjuang mengumpulkan sampah di jalanan untk dijual kembali. Sebagai pemulung cilik dia bisa mendapat Rp 42 ribu dlm sehari. Di samping itu ada uang santunan sebesar Rp 640 ribu bagi para penderita difabel seperti Tongming. Di samping belajar, dia jg tetap harus merawat ayahnya tiap hari.
"Ayah saya butuh obat, tapi saya tak punya uang, " ujar Yanglin kepada media lokal.
Dia mengatakan ingin cepat besar supaya bisa mencari uang buat menyembuhkan sakit ayahnya.
"Saya tak bisa hidup tanpa ayah, " kata dia.
Kisah Yanglin yg sangat mengharukan ni telah beredar di media sosial China dan mengundang banyak seruan penggalangan dana buat membantu hidupnya dan sang ayah.
Bocah 10 tahun antar nenek berobat sejauh 965 kilometer

Seorang anak berumur 10 tahun di China harus menempuh perjalanan selama sebulan untk mengantar neneknya berobat ke rumah sakit. Anak bernama Shangguan Xi Mu ni harus menempuh perjalanan sejauh 600 mil / setara 965 Km dari tempat tinggal mereka di Zhangcun Town, Weihai menuju Jinan, sebuah provinsi Shandong, China Timur.
Shangguan melakukan perjalanan ni demi merawat sang nenek bernama Shen (62) yg tengah menderita stroke. Demi baktinya tersebut, Shangguan jg sampai harus berhenti sekolah. Perjuangan Shangguan tak berhenti sampai di situ. Selama dua tahun, dia jg harus mengumpulkan botol plastik untk membayar biaya pengobatan neneknya.
"Saya tak memiliki siapa pun lagi di dunia ni selain nenek saya, saya harus melakukan apapun yg saya bisa demi nenek saya, " ungkap sang bocah sepuluh tahun tersebut, seperti dilansir surat kabar Dailymail.
Akibat penyakit ini, sang nenek menderita kelumpuhan dan tak punya uang untk berobat. Kondisi Shen dan cucunya membuat para tetangga iba dan membantunya membiayai pengobatan.
Diketahui, Ibu sang cucu pergi meninggalkannya saat dia masih berumur dua tahun dan ayahnya meninggal karena serangan jantung tiga tahun kemudian. Sejak saat itu Shanggun Xi Mu dirawat oleh sang nenek.
Anak delapan tahun rela tak makan demi beli lotre buat obati ayahnya

Selama hampir lima bulan, seorang bocah delapan tahun di Provinsi Hubei, China, rela tak sarapan dan menggunakan uang sakunya untk membeli tiket lotre. Dia melakukan itu untk ayahnya. Song Biyang berharap bahwa dia mungkin bisa menang lotre dan memberikan uang itu kepada ayahnya. Menurut laporan Xinhua, ayah Song kini sedang sakit dan membutuhkan transplantasi ginjal.
Nenek Song biasanya memberikan bocah itu dua yuan (sekitar Rp 4.002) tiap hari untk sarapan, tetapi bukannya dibelikan makanan, dia malah membelikannya tiket lotere di sebuah outlet di dekat rumahnya di Jianli.
Ayah Song diketahui telah berhenti bekerja karena kondisinya yg memburuk. Sayangnya, untk bisa melakukan operasi transplantasi, ayahnya membutuhkan biaya sekitar 300.000 yuan (sekitar Rp 600 juta). Ayah Song jg diketahui telah bercerai dari ibunya dan memiliki banyak utang.
Song mengatakan bahwa dia hanya minum air untk membuat dirinya merasa kenyang saat dia berada di sekolah tiap hari. Sejauh ini, dia telah berhasil memenangkan lotre 10 yuan (Rp 20.010).
Ketika ayah Song mengetahui bahwa anaknya pergi ke sekolah dgn perut kosong agar Song bisa bermain lotre, dia sangat terkejut. Dia mencoba membujuk Song untk berhenti, tetapi tak berhasil. Sekarang, neneknya memberi Song tiga yuan (Rp 6.000) tiap pagi sehingga dia bisa membeli tiket lotre dan jg membeli sesuatu untk dimakan.
Bocah ni jadi pemulung demi sembuhkan penyakit ayahnya

Demi menyembuhkan penyakit ayahnya, bocah 10 tahun ni rela turun ke jalan untk mengumpulkan kertas dan kardus bekas. Mo Suangyi sekarang masih duduk di bangku kelas lima sekolah dasar.
Bocah asal Jiangxi, China, itu bertekad untk membayar biaya pengobatan ayahnya yg didiagnosis menderita kanker darah. Dokter mengatakan bahwa biaya pengobatan ayah Mo mungkin akan mencapai lebih dari 600.000 Yuan (atau sekitar Rp 1, 2 miliar). Di tengah belitan kemiskinan yg terasa mencekik, keluarga Mo pun dilanda keputusasaan.
Tapi karena Mo sangat menyayangi ayahnya, dia tak mau menyerah pd keadaan. Dia memutuskan untk turun ke jalan dan mengumpulkan kertas/kardus bekas yg ditemukannya di tempat sampah, dan kemudian menjualnya ke pengepul barang bekas. Menurut laporan Tencent News, dlm dua bulan terakhir, dia telah menjual sekitar 317, 5 kg kertas/kardus bekas.
Selain mengais sisa potongan kertas/kardus bekas di jalan, Mo jg harus mengurus semua pekerjaan rumah tangga, termasuk memasak, mengepel lantai dan mencuci piring.
"Saya harus menjaga nenek dan adik saya, sehingga ayah tak perlu khawatir tentang mereka", tulis Mo dlm buku hariannya.
Salah satu kalimat Mo yg paling menyentuh adalah, ketika dia menulis: "Saya tahu jarak antara 36, 6 dan 600.000 itu seperti jarak Jiangxi sampai Beijing, tapi saya tak mau menyerah. Jadi, tetaplah di sana ayah dan kau akan baik-baik saja."
Bocah ni bawa motor angkut ayah yg mabuk berat

Kisah yg satu ni bisa menjadi contoh perilaku anak berbakti, walau mungkin keliru secara moral. Bocah lelaki tujuh tahun itu nekat mengendarai sepeda motor khusus yg dimodifikasi untk mengangkut barang. Anak tak disebut namanya itu tertangkap kamera mengenakan jas hujan, mengangkut ayahnya yg sedang mabuk berat. Kejadiannya di Kota Yizhou, Provinsi Guangxi Zhuang tiga hari lalu.
Fotonya menyebar ke jejaring sosial China Weibo. Netizen Negeri Tirai Bambu memuji bocah itu sebagai contoh anak berbakti. Di samping itu pengguna media sosial mengecam sang ayah yg sangat tak bertanggung jawab.
Tak sedikit pula yg mempertanyakan bagaimana bisa bocah itu dibiarkan mengendarai sepeda motor. "Sudah pasti dia tak memiliki SIM. Sungguh ayah yg kurang ajar membahayakan darah dagingnya sendiri dgn mabuk-mabukan, " tulis pengguna weibo dgn akun @atang686.
Surat kabar Guangxi Daily melaporkan, anak itu nekat mengendarai sepeda motor sejauh 20 kilometer dari lokasi toko ayahnya mabuk-mabukan sampai rumah.
Tidak jelas bagaimana dia bisa ikut ayahnya mabuk. "Walau dia melanggar lalu lintas, anak itu berhati mulia. Aku mendoakan dia sukses di masa depan, " tulis akun @xinwenfayan.

other source : http://anakregular.com, http://dailymotion.com, http://flickr.com

Posted by Tutik W