This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalize ads and to analyze traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn More

'Aqidah Jahmiyyah : "Allah tidak ada di atas 'Arsy" - Syi'ah

'Aqidah Jahmiyyah : "Allah tidak ada di atas 'Arsy" kaemfret.blogspot.com - Ada satu perbedaan pokok diantara ulama2 Ahlus-Sunnah dan orang2 Jahmiyyah yg dahulu menjadi ciri yg kontras untk membedakan diantara keduanya, yakni dlm masalah keberadaan Allah di atas ‘Arsy-Nya. Adapun orang2 Jahmiyyah, maka mereka meyakini hal yg bertentangan dgn apa yg dikatakan dan diyakini oleh para ulama Ahlus-Sunnah. Orang2 Jahmiyyah itu mengatakan bahwa Allah itu tak ada di atas langit, tak ada di atas ‘Arsy-Nya.

‘Abdurrahman bin Mahdi rahimahullah menjelaskan tentang keyakinan orang2 Jahmiyyah :
إن الجهمية أرادوا أن ينفوا أن يكون الله كلم موسى وأن يكون على العرش Sesungguhnya orang2 Jahmiyyah bermaksud untk menafikan bahwa Allah telah berbicara dgn Nabi Musa ‘alaihissalaam dan mereka jg mengingkari adanya Allah di atas ‘Arsy. (Al-‘Uluw hal.159)

Hammad bin Zaid rahimahullah mengatakan :
إِنَّمَا يُحَاوِلُونَ أَنْ لَيْسَ فِي السَّمَاءِ شَيْءٌ Mereka (orang2 Jahmiyyah) itu hanyalah ingin menetapkan bahwa di atas langit itu tak ada sesuatupun (yakni tak ada Allah). (As-Sunnah al-Khalal, 5/127)
Imam Al-Bukhari rahimahullah saat mengingkari orang2 Jahmiyyah menukilkan :
وقال وهب بن جرير الجهمية الزنادقة انما يريدون أنه ليس على العرش استوى Wahb bin Jarir rahimahulah mengatakan : Al-Jahmiyah orang2 zindik, yg mereka maksud itu hanyalah bahwa Allah tak ada istiwa di atas ‘Arsy. (Khalq Af’al al-‘ibad war-Radd ‘alal-Jahmiyyah wa Ashabit-Ta’thil hal.8)
Sa’id bin ‘Amir rahimahullah mengatakan :
وقالوا هم ليس على العرش شيء Orang2 Jahmiyyah mengatakan bahwa di atas ‘Arsy itu tak ada sesuatu apapun. (Khalq Af’al al-‘ibad war-Radd ‘alal-Jahmiyyah wa Ashabit-Ta’thil hal.9)
Muhammad bin Yusuf rahimahullah mengatakan :
من قال إن الله ليس على عرشه فهو كافر Barangsiapa yg mengatakan bahwa sesungguhnya Allah itu tak ada di atas ‘Arsy-Nya, maka ia telah kafir. (Khalq Af’al al-‘ibad war-Radd ‘alal-Jahmiyyah wa Ashabit-Ta’thil hal.15)
Sedangkan para ulama Ahlus-Sunnah rahimahumullah, maka sungguh telah tsabit perkataan ulama2 salaf Ahlus-Sunnahrahimahumullah bahwa Allah itu ada di atas langit, di atas ‘Arsy-Nya. Adapun, diantara keyakinan para ulama salaf itu adlh :
1. Ibnu Mas’ud radhiyallaahu ‘anhu -seorang sahabat Nabi yg mulia- mengatakan :
ما بين سماء الدنيا والتي تليها مسيرة خمس مائة عام وما بين كل سماءين خمس مائة عام
وما بين السماء السابعة والكرسي مسيرة خمس مائة عام وما بين الكرسي والماء خمس مائة عام والعرش على الماء والله جل ذكره على العرش يعلم ما أنتم عليه"Jarak antara langit dunia dgn langit yg di atasnya adlh 500 tahun. Dan jarak diantara tiap langit adlh 500 tahun. Dan jarak antara langit ketujuh dgn kursi adlh 500 tahun, dan di antara kursi dgn air jg 500 tahun. Dan 'Arsy Allah ada di atas air dan Allah ada di atas 'Arasy, tak ada sesuatupun amal perbuatan kalian yg tersembunyi dari-Nya." (Mazma Az-Zawaid 1/261 no.284. Al-Haitsami rahimahullah mengatakan : Diriwayatkan oleh Ath-Thabrani rahimahullah di dlm Al-Kabir dan para perawinya adlh perawi2 shahih.)
2. Qutaibah bin Sa’id rahimahullah mengatakan :
هذا قول الأئمة المأخوذ في الإسلام والسنة : Ini adlh perkataan para imam yg diambil di dlm Islam dan sunnah yaitu : ...........................................................................
ويعرف الله في السماء السابعة على عرشه كما قال : ( الرحمن على العرش استوى ، له ما في السموات وما في الأرض وما بينهما وما تحت الثرى "Mengetahui Allah itu ada di atas tujuh langit, di atas ‘Arsy-Nya sebagaimana Dia firmankan : Arrahmaanu ‘alal-‘Arsys-tawaa, lahuu maa fis-samaawati wa maa fil-‘Ardi wa maa bainahumaa wa maa tahtats-tsaraa (Syi’ar Ash-hab Al-Hadits 1/17. Shahih)
2. Abu Hatim rahimahullah dan Abu Jur’ah rahimahullah mengatakan :
أدركنا العلماء في جميع الأمصار حجازا وعراقا وشاما ويمنا فكان من مذهبهم "Kami telah berjumpa dgn para ulama di seluruh kota baik di Hijaz, 'Iraq, Mesir, Syam dan Yaman, maka diantara madzhab mereka semua adlh :

وأن الله عز وجل على عرشه بائن من خلقه كما وصف نفسه في كتابه وعلى لسان رسول صلى الله عليه وسلم بلا كيف أحاط بكل شيء علما ليس كمثله شيء وهو السميع البصير "Dan bahwa Allah 'Azza wa Jalla berada di atas ‘Arsy-Nya, terpisah dari makhluk-Nya, sebagaimana Dia sifati sendiri di dlm kitab-Nya dan melalui lisan Rasul-Nya shallallaahu 'alaihi wa sallam, tanpa kaif (bagaimana). Ilmu-Nya meliputi segala sesuatu. Tidak ada sesuatupun yg serupa dengan-Nya dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (Syarh Ushulil-I'tiqad Ahlis-Sunnah, 1/198. Shahih)
3. Ibnu Jarir ath-Thabari rahimahullah mengatakan :
وهو شاهد لكم أيها الناس أينما كنتم يعلمكم ، ويعلم أعمالكم ، ومتقلبكم ومثواكم ، وهو على عرشه فوق سمواته السبع Dia menyaksikan kalian semua, wahai manusia, di manapun kalian berada, maka Allah mengetahuinya, dan Dia jg mengetahui perbuatan-perbuatanmu, membolak-balik kalian dan menempatkan kalian, sedangkan Dia berada di atas ‘Arsy-Nya, di atas langit-Nya yg tujuh. (Jami’ul-Bayan 23/169)
4. Abul-Hasan al-Asy’ari rahimahullah mengatakan :
أن الله سبحانه على عرشه، كما قال: {الرحمن على العرش استوى} Bahwasannya Allah yg Maha Suci itu ada di atas ‘Arsy-Nya sebagaimana firman-Nya: Yang Maha Pengasih yg istiwa di atas ‘Arsy. (Al-Maqalat hal.291)
5. Al-Hafizh Abu Bakr al-Isma'ili rahimahullah mengatakan :
أنه عزَّ وجلَّ استوى على العرش، بلا كيف، ."Dan Ahli Hadits, Ahlus-Sunnah wal-Jama’ah meyakini bahwasannya Allah 'Azza wa Jalla istawa di atas 'Arsy, bilaa kaif." (Al-I’tiqad halaman 36)
6. Dan yg lainnya yg tak mungkin dinukilkan semua di sini.
Nah...seperti itulah yg terjadi di masa lalu...... Seperti itulah kontrasnya perbedaan diantara para ulama Ahlus-Sunnah dan orang2 Jahmiyyah Ahlul-Bid’ah.
Yang menarik adalah, bahwa pd masa kini, ternyata perbedaan dlm penyikapan masalah keberadaan Allah ni terjadi persis sebagaimana perbedaan para ulama Ahlus-Sunnah rahimahumullah dan golongan Jahmiyyah dahulu. Ya....persis, dan sama sekali tak ada bedanya.
Ada segolongan orang yg mengatakan bahwa Allah itu sama sekali tak ada di atas langit, tak ada di atas ‘Arsy-Nya. Golongan ni diwakili oleh sebagian orang yg seringkali menyebut dirinya sebagai Aswaja -entah asli entah tidak-, dan mengklaim diri mereka sebagai perwakilan ‘Aqidah Ahlus-Sunnah -katanya-.
Kemudian, ada pula segolongan lainnya yg mengatakan bahwa bahwa Allah itu ada di atas langit, di atas ‘Arsy-Nya persis sebagaimana dikatakan dan diyakini dahulu oleh para ulama para ulama Ahlus-Sunnah rahimahumullah sebagaimana telah dinukilkan di atas. Golongan ni diwakili oleh orang2 salafi, / yg seringkali disebut sebagai Wahabi.
Nah, jika kita melihat kepada perbedaan yg terjadi di masa lalu diantara para para ulama Ahlus-Sunnah rahimahumullah dan orang2 Jahmiyyah, maka pd masa sekarang kita akan dgn mudah mengetahui siapakah yg Aqidahnya dlm masalah ni sesuai dgn ‘Aqidahnya ulama2 salaf rahimahumullah, dan siapakah yg menyimpang dan bertentangan. Apakah orang2 yg mengaku Aswaja yg menetapkan bahwa di atas langit itu tak ada Allah? Ataukah teman2 Salafi yg menetapkan bahwa Allah itu ada di atas langit, di atas ‘Arsy-Nya?
Ahh...tentunya, kita akan dpt dgn mudah untk menjawabnya bukan?
Wallaahu a'lam.

0 Response to "'Aqidah Jahmiyyah : "Allah tidak ada di atas 'Arsy" - Syi'ah"

Posting Komentar

Contact

Nama

Email *

Pesan *